🌸31🌸

947 117 42
                                    

"KYAAAAAAAA"

Hampir satu mansion kupu-kupu mendengar teriakan melengking. Beberapa pasien di sana kebingungan, sementara pengurus rumah yakni Aoi, langsung bergerak menuju asal suara.




"Ada apa ini?!"

"Hi-hilang!"

"[Name]-sama menghilang!"

Gadis bermata biru itu terperangah dan melihat seisi ruangan. Kasur kosong, dan tentunya, jendela terbuka membiarkan angin malam dengan bebas masuk.

"Kami kesini untuk melihat keadaannya, tapi beliau sudah menghilang!"

"Bagaimana inii"

"Apa ia di culik lagi?"

"Kalian, tolong jangan bicara hal mengerikan..." Aoi menghela nafas demi menenangkan mereka bertiga.

Ia menatapi pemandangan di luar jendela... Membatin serta berharap dia cepat kembali agar Shinobu tidak mengetahui insiden ini.










***









"Kita sudah sampai"

Perempuan dengan pakaian khas pasien butterfly estate itu, menunjukkan senyumannya. "Arigatō..."

"Īe... Maaf atas ketidak sopanan saya sebelumnya" Kakushi tersebut membungkuk hormat.

"... Tidak papa... Terimakasih sudah mengantar"

Lalu ia berjalan melewatinya, mata si kakushi melihat makhluk berbulu yang seolah-olah menatapnya tajam. Dan benda itu mengikuti tuannya.

'Seram... Peliharaan hashira ternyata juga seram!'










Menyusuri area taman yang luasnya bukan main... [Name] melihat kembali tempat itu. Sedikit terbawa masa lalu, dimana ia pertamakali bertemu semua hashira secara langsung.

"Meow..." Moichi, si kucing yang bagai tato tak mau lepas dari [Name]. Bahkan hewan itu rela mengikutinya sampai ke kediaman Ubuyashiki.

"Aku baik-baik saja... Nyeri dikit"

Boong banget. Rasanya pengen rebahan aja.

[Name] tak tau berapa lama dia terbaring. Tapi sekujur tubuhnya kaku.

"Sasaki-sama"

Panggilan suara halus itu menarik atensi. Ia tersenyum hangat pada salah satu putri Oyakata-sama. Beliau mengarahkannya, serta membantunya berjalan untuk bertemu dengan sang pemimpin.




"Maaf, telah membuat beliau menunggu"

"Daijōbu desu..."

Akhirnya [Name] mencapai sebuah ruangan terbuka. Di sana ia melihat istri Oyakata-sama, yakni Amane. Dan tuannya... terbaring di atas futon.

Tubuhnya dipenuhi warna ungu. Membuat hati [Name] sakit.










"Anakku, duduklah..."

Putrinya──Nichika──menuntun [Name] duduk di hadapan Amane. Moichi ambil posisi anteng di belakang tubuh [Name].

"Maaf... Harus menemui mu... Di kondisi seperti ini..."

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang