🌸9🌸

2.3K 329 20
                                    



- [ Name POV ] -

"Kaak! laporan-laporan! Haruka-sama dan Harumi-sama, sama-sama ditugaskan ke desa Uzuri kakk!"

Aku terhenyak, beralih menatap nya. Menahan sejenak untuk memakan daifuku ku.

"Bagaimana tentang Tanjirou? apa ia bersama Harumi dan Haruka?" tanya ku lalu melahap daifuku itu.

"Kakk! laporan Yuko melalui Harumi-sama. Kamado Tanjirou, ditugaskan dengan dua orang lainnya kaakk! mereka baru saja menyelesaikan tugas di sebuah rumah. Tanjirou tetap bersama oni nya kaak"

Aku terhenti mendengar nya.

"Oh, oni?... itu akan merepotkan jika hashira atau bahkan oyakata-sama mengetahui ini"

Aku menatap ke arah lain. Lebih tepatnya ke halaman luas dan remang di depan ku.

Apa yang harus aku lakukan? cepat atau lambat pasti ketahuan.

"Reina. siapa saja yang berpihak pada Tanjirou?" aku bertanya pada burung gagak yang baru saja kunamai beberapa hari yang lalu.

"Kaak, mantan pilar air, Urokodaki Sakonji. dan dua teman baru Tanjirou!"

"Sungguh? itu saja?" sejenak, aku mendelik. Tapi memang hanya itu yang Reina tau. Mana mungkin aku memaksa.

"Yasudah, kau boleh kembali..." aku berdiri dan bersiap masuk ke dalam

"Tunggu! aku lupa! ada misi, ada misi" Reina berteriak cukup keras sampai aku berhenti. Kembali berbalik kearahnya.

"Lah, kok baru ngomong?" aku bertanya heran.

"Karena aku mahluk hidup! kakk kaaak"

Ah terserah lah. Aku lelah berdebat dengannya.

Aku masuk dan meletakkan piring yang tadi kubawa. Ku ambil katana tak lupa dengan topeng ku. Dengan Reina yang memimpin jalan. Aku berlari terus mengikuti gagak itu.

Moga aja nggak nyasar


- [ Name POV end ] -


***



"Benar di sini?"

Sejenak, suasana mencekam menyelimuti. Rumah besar namun struktur nya terlihat rapuh. Kayu-kayu lapuk. Jendela pecah. Tumbuhan liar dimana-mana.

Sesi wisata rumah hantu.

"Ngapain kita ke sini. emang ada manusia?" [Name] bertanya.

Karena di pikirannya : masa ada manusia yang nekat datang ke tempat terbengkalai begini?

"Kaakk, ini markas iblis!"

"Kalo markas iblis aku maklum... tapi pertanyaannya. mana mungkin ada manusia disekitar sini? kalo nggak ada manusia, buat apa iblisnya di sini?"

"JANGAN BANYAK TANYA KAAKK! LAKUKAN TUGASMU!!" Reina tersulut emosi. Dengan paruhnya, ja mematuk-matuk kepala sang babu.

"SIALAN! PERGI DARIKU!" [Name] balik nge-gas.


Srek srek──!

Suara berisik berasal dari semak-semak di belakang [Name]. Gadis itu panik. Ia segera menutup paksa paruh Reina dan membawa calon gagak goreng itu ke balik pepohonan.

"Kamu diem!" ucap [Name] dengan nada ancaman.

Untung, babu kurang ajar itu nurut. Mungkin keliatan banget niat [Name] buat goreng nya saat pulang nanti.

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang