🌸33🌸

1K 126 36
                                    





Sebenarnya pedang patah adalah hal lumrah di kalangan pendekar pedang. Mereka hanya perlu meminta yang baru ke penempa pedang mereka.

Tapi masalahnya. SIAPA YANG JADI PENEMPA PEDANG [NAME]?!







Dengan wejangan bapak angkat, yakni Oyakata-sama. [Name] disarankan pergi ke desanya langsung. Agar menemukan penempa yang cocok.



"KAAAK CEPAT JALAN, SIPUT!" Akhirnya Reina muncul setelah sekian lama.

Moichi menggeram, [Name] juga melirik malas. "Aku bukan hewan bercangkang"

"Humph!" Lalu Reina terbang lebih tinggi.

"Dia kenapa...?"





Nggak tau aja, si gagak nggak suka Moichi ambil tempat kesayangannya. Yaitu kepala [Name].















"Konnichiwa, saya yang akan mengantar anda ke desa"

[Name] tersenyum ramah. "Baik, mohon bantuannya!"


Desa penempa letaknya tersembunyi. Sama seperti rumah Oyakata-sama.

Sejujurnya tidak perlu sampai menutup mata dan telinga [Name], karena anak itu buta arah.

Pernah nyasar di hutan gara-gara di suruh Masao pulang sendiri. Akhirnya [Name] nangis sejadi-jadinya. Dia baru bisa pulang setelah warga menemukannya, sebab terganggu dengan tangisan melengking [Name]. (lah kok malah cerita)






Ekhem──Pokoknya metode ke desa cukup ribet. Tapi nggak terlalu membosankan karena [Name] ngoceh mulu ngajak ngobrol kakak-kakak kakushi yang menggendongnya (anw, jelas yang ngangkat [Name] itu cewek semua 😗)









"Saya akan membuka penutup matanya"

Terasa kain yang menempel di kepala sudah menghilang. [Name] membuka mata dan berkedip-kedip menyesuaikan cahaya.

"Uwaaah! Ini desanya?" Gadis itu antusias.

"Ha'i, silahkan menemui kepala desa terlebih dahulu. Oh, terimakasih juga atas kerjasama anda dan kucing anda"

Si kakushi menyerahkan sebuah benda yang mirip mumi.

Nggak, itu bukan mumi beneran. Itu kucing [Name].

Habisnya kain nya kegedean. Yaudah di lilit semua badan aja kecuali hidung.

"Arigatooo! Maaf membuatmu harus begini" [Name] melepaskan kain yang melilit Moichi.

Kucing itu cuman diam, menatapnya datar.

"Hehe... gomēn"







Setelah berpamitan dengan kakushi tersebut, [Name] pergi menuju rumah ke kepala desa. Tidak sulit menemukannya, karena rumah beliau cukup besar.

"Halo~ aku adalah kepala desa, Tecchikawahara Tecchin. Senang bertemu denganmu" Seorang pria pendek dengan topeng lucu (menurut Name), duduk didampingi dua orang.

"Mungkin aku terpendek di desa ini, tapi aku yang paling tampan dan pedang buatanku adalah yang terbaik"

Nada si kepala desa terdengar seperti menyebalkan. Moichi jadi ingin mencakarnya.

"Aaa sōka! Nama saya Sasaki [Name]" Gadis itu memperkenalkan diri. "Kedatangan saya kemari, untuk mencari penempa... Karena pedang saya yang sebelumnya, bukan milik saya"

𝓓𝓸𝓷'𝓽  𝓕𝓸𝓻𝓰𝓮𝓽  𝓜𝓮  [ T. MUICHIRO ] {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang