'kenapa semua hal yang menyenangkan cepat berlalu?' :)
"Efel"panggil Alvin
"Hmm?"
"Lo mau dengar kejujuran dari gue ngga?"
"Gue ngga bisa nahan ini lebih lama lagi, walaupun lo ngga bisa setidaknya gue udah berani jujur" lanjut Alvin.
Efel terdian sejenak dan kembali melanjutkan makannya.
"Lo mau dengar ngga?"sejujurnya nyali Alvin saat ini sangat menciut ketika dia melihat Efel masih diam.
Efel mendengus. " Bentar lagi vin, gue mau selesain makan dulu."
Alvin mengangguk mengerti dan menyibukkan dirinya dengan bermain game di ponselnya.
"Lo mau jujur apa tadi?" tanya Efel ketika makanannya sudah habis.
Untuk sejenak mulut Alvin mendadak kelu, dia ngga tau mau ngomong apa. Apalagi saat ini Efel menopang dagunya diatas meja seraya menatap Alvin lembut.
Terang saja Alvin benar-benar deg degan saat ini.
Lo pasti bisa vin, Alvin menguatkan dirinya dalam hati.
"Hehh malah bengong"ujar Efel.
"Eh sorry sorry tadi gue mau ngomong apa yaa?" tentu hal itu membuat Efel mendengus melihat Alvin yang terlihat bego.
"Jadisebenarnyaguesukasamalo"ucap Alvin cepat dengan satu tarikan nafas.
"Lo ngomong apa sii? Cepet amat, ulang-ulang gue gajelas dengernya tadi"
"Gue suka sama lo"ulang Alvin.
"Gue tau"ujar Efel.
Alvin yang mendengarnya terbengong.
"Seriusan fel?"Efel menegakkan tubuhnya. "Udah dari lama juga"
"O-oh"
"Tapi maaf gue ngga bisa. Gue ngga mau merusak persahabatan kita karna cuma perasaan." ujar Efel.
"Okee"
"Gue harap lo ngga menjauh dari gue setelah ini vin. Gue tau kok lo pasti sakit hati ditolak gini, tapi gue ngga punya perasaan lebih sama lo karna sejujurnya perasaan gue masih tetap sama ke Rafa."
Alvin terkekeh pelan. "Lo pikir gue anak kecil karna abis ditolak ngambek gitu, terus menjauh? No baby. Gue juga sadar diri fel seharusnya gue harus buang dari jauh jauh hari perasaan gajelas ini"
Inilah hal yang Efel suka bersahabat dengan Alvin. Alvin memiliki pikiran yang dewasa, tidak seperti Rafa yang labil dan susah dimengerti.
Efel bangkit berdiri lalu memeluk Alvin.
"Gue sayang banget sama lo""Gue lebih sayang sama lo idiot"
Setelah mereka melepas pelukannya mereka kembali pulang, tentu Efel diantar oleh Alvin.
"Ngga mau masuk dulu vin?"tanya Efel.
"Emang boleh?" Alvin polos.
"Yeee gausa sok deh lo, biasa juga langsung nyelonong masuk" Efel menoyor kepala Alvin. Emang Efel ringan tangan sekali ya bund.
"Kok sepi ya" bingung Efel.
Pasalnya sebelum mereka berdua pergi ke kafe masih ada Arka.
"Mungkin bang Arka lagi keluar kali Fel" Alvin mendudukkan bokongnya disofa.
"Iya kali ya, eh ngomong-ngomong lo mau minum apa?"tanya Efel.
"Gue sebenarnya ngga cuma haus Fel, tapi lapar juga hehehe"cengir Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU MANTANKU
Romance"Kita putus aja Raf"ucap Efel lagi. "Kenapa kamu minta putus? Apa karna pria bajingan ini?"tanya Rafa sambil menunjuk kearah Alvin. "Ini nggak ada hubungannya sama Alvin"ujar Efel. "Aku nggak mau putus"tolak Rafa. "Tapi keputusan ku udah udah final...