24.Putus

8.8K 401 76
                                    

Halo teman-teman, mohon maaf nih sebelumnya kalo aku selama ini jarang update.

Anw kalo kalian komen, usahakan komentar nya yang membangun ya bukan menjatuhkan. Tenang, sejauh ini belum liat komentar yang menjatuhkan. Aku cuma waspada aja kok. Maaf juga sebelumnya kalo ada kata-kata yang kurang menyenangkan.

Okay sekian. Terimakasih 🙏🏿

Dilain tempat Rafa masih diam dan mau-mau
aja ditarik oleh Tasya. Otaknya serasa buntu. Mereka pergi dari sana dengan mobil Rafa, tapi yang menyetir adalah Tasya.

Mereka sudah sampai di apartemen Tasya.

"Lo ngapain narik-narik tangan gue Tas?"tanya Rafa setelah pikirannya kembali normal.

"Gue nggak suka lo sama dia"cetus Tasya seraya meneguk air putih. Sedangkan Rafa duduk diam di sofa.

"Dia siapa?"tanya Rafa mengerutkan dahinya.

Tasya mendudukkan dirinya setelah mengambil kotak p3k untuk mengobati luka atau memar Rafa. Setelah selesai dia menyandarkan kepalanya dilengan Rafa .

"Efel"ketus Tasya.

"Lah, kalo lo nggak suka sama dia ngapain lo narik-narik tangan gue?"bingung Rafa.

"Gue nggak suka lo dekat-dekat sama dia"ucap Tasya.

"Kan lo yang nggak suka sama dia ngapain narik-narik tangan gue. Lagian sekalipun lo nggak suka sama dia, dia tetap pacar gue"jelas Rafa.

"Kok lo belain tuh cewe sih"protes Tasya.

"Pantes dong gue belain cewe gue. Nggak mungkin kan gue belain lo, sedangkan lo bukan siapa-siapa gue. Lagian cewe gue nggak salah, gue sadar emang gue yang salah disini. Gue nggak ngejaga perasaan dia."ucap Rafa terang-terangan.

Tasya mendengus mendengarnya.

"Kalo gue bilang gue masih suka sama lo, lo percaya nggak?"tanya Tasya tiba-tiba.

Rafa hanya diam tidak menjawabnya.

"Raf gue masih ada rasa sama lo. Hubungan kita berdua putus hanya karna restu orangtua lo"ujar Tasya.

"Restu orangtua itu penting Tas. Baik dalam hubungan maupun setiap kegiatan. Tanpa restu mereka, semua mungkin akan hancur"ujar Rafa.

"Tapi apa lo nggak mau perjuangin cinta lo? Lo lebih milih restu orangtua lo daripada gue? Kalo gue sih lebih milih cinta gue"ucap Tasya.

"Lagian gue juga nggak yakin cewe lo-"

"Cewe gue punya nama"potong Rafa.

"Okay. Gue nggak yakin Efel benar-benar cinta sama lo. Lo nggak liat cowo yang dekat sama dia tadi? Gue yakin Efel ada rasa sama tuh cowo"ucap Tasya.

"Sekarang dia pasti lagi ngobatin tuh cowok. Sedangkan lo? Lo dibiarin gitu aja. Kalo dia emang benar-benar cinta sama lo dia pasti ngejar tadi atau setidaknya nelpon lo kek. Tapi dia cuma diam ajakan?"lanjut Tasya menghasut.

Terlihat jelas Rafa sudah mulai terpancing emosi, rahangnya terlihat mengeras. Dia nggak sadar Tasya tersenyum jahat.

"Gue mau pulang"ucap Rafa dan langsung berdiri sehingga membuat Tasya yang bersandar dilengannya terhuyung ke samping.

Tasya mendengus kesal, "yaudah, hati-hati. Ingat, kalo lo ada masalah cerita sama gue. Gue selalu ada buat lo"

Rafa mengambil kunci mobil nya dan langsung bergegas pulang.

BOSKU MANTANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang