"ANJAY, GUE TELAT ANJING"teriak Efel.
Yup hari ini adalah hari pertama Efel kerja di perusahaan milik mantan.
Tapi dihari pertama dia malah telat. Sungguh malang nasibnya, udah ketemu masa lalu tambah lagi telat bangun dihari pertama kerja.Setelah menghabiskan kurang lebih 5 menit akhirnya Efel keluar dari kamar mandi dan segera bersiap-siap.
Efel bergegas berangkat.
Sampai di perusahaan mantan, Efel justru bertemu dengan Rafa dan kekasihnya, mungkin udah tunangan."Bagus Efel dihari pertama kamu sudah telat, bagaimana dihari selanjutnya"ucap Rafa nyinyir.
"Bacot lo"ketus Efel.
"Efel ingat saya atasan kamu disini jadi bersikap sopanlah dengan saya"jelas Rafa dengan tetap merangkul kekasihnya.
"O aja yakan"gumam Efel tapi Rafa bisa mendengarnya.
"Efel saya ucapkan sekali lagi supaya kamu bersikap sopan disini, jika kamu masih bersikap kasar sekali lagi saya akan memecat kamu"ucap Rafa dengan tegas.
"Silahkan pecat saya tuan Rafa yang terhormat, lagian gak guna saya kerja disini"ucap Efel.
"Lo kok songong amat dari tadi? masih untung lo diterima di perusahaan Rafa"kekasih Rafa yang dari tadi diam, sekarang angkat bicara.
"Capek"ucap Efel dan dengan santai duduk di sofa di lobby perusahaan tersebut tanpa mengindahkan 2 sepasang kekasih yang melihatnya dengan sorotan tajam .
"Lo jadi cewe kok gak ada sopan nya sih"marah Rossa kekasih Rafa.
"Udah sayang, Efel biar aku nanti yang ngurus. Sekarang kita ke parkiran terus kamu pulang"ucap Rafa dengan lembut sambil mengelus kepala Rossa.
Rossa yang diperlakukan seperti itu merasa melayang ke langit ketujuh. Beda dengan Rossa, Efel justru berekspresi seperti akan muntah.
Setelah mengantar Rossa keparkiran Rafa kembali dengan muka datar dan tidak lupa dengan sorotan matanya yang tajam.
"Efel ikut saya"Rafa berjalan menuju lift perusahaan tersebut tanpa melihat Efel yang masih diam duduk di sofa.
Merasa tidak ada yang mengikutinya dari belakang, Rafa memutuskan menoleh kebelakang dan disana dia melihat Efel yang masih santai duduk disofa. Hal itu tentu membuatnya emosi.
Rafa merasa tidak dihargai sebagai CEO perusahaan.
Rafa berbalik dan menarik tangan Efel dengan kasar. Efel yang diperlakukan seperti itu tentu marah, tapi tidak mungkin dia teriak marah-marah di lobby perusahaan kan? bisa bisa dia dicap jelek sama karyawan lainnya.
"Kamu gak pernah berubah Efel"sampai dilift Rafa melepaskan cengkraman tangannya.
"Saya udah berubah pak, saya udah move on dari bapak"
Rafa yang mendengar perkataan Efel tertawa. Padahal tidak ada yang lucu.
"Sudah move on? tapi kenapa sampai sekarang kamu masih sendiri?"Rafa menyeringai.
"Siapa bilang saya sendiri?bapak tidak lihat cincin yang saya pakai ini?"Efel menunjukkan cincin yang dibelikan oleh abangnya baru-baru ini.
Setidaknya dia tidak keliatan jomblo dengan memakai cincin itu.
"Bisa aja cincin itu kamu beli sendiri kan?hahaha"Rafa tertawa padahal hatinya udah ketar ketir.
Mungkin ada sesuatu yang disembunyikannya.
"Sok tau dihh"Efel tidak terima jika Rafa bilang cincin itu dia yang beli.
"Mana foto kekasih kamu kalau begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU MANTANKU
Romance"Kita putus aja Raf"ucap Efel lagi. "Kenapa kamu minta putus? Apa karna pria bajingan ini?"tanya Rafa sambil menunjuk kearah Alvin. "Ini nggak ada hubungannya sama Alvin"ujar Efel. "Aku nggak mau putus"tolak Rafa. "Tapi keputusan ku udah udah final...