Hallo!!
Maaf nih, aku mau ganti judul aja hehe.
Dari Ceoku mantanku jadi Bosku Mantanku.
Maknanya sama aja kok, cuma penyebutan doang beda.Makasiii!!
***
"Fel, bertahan ya." Ucap Alvin sembari mengelus kepala Efel lembut.
Alvin menelungkupkan kepalanya di brankar dan terisak. Efel salah satu kelemahan serta kekuatan nya, dia sudah menyayangi gadis itu. Bahkan rela menukar nyawanya dengan gadis itu. Tidak mampu berlama-lama, Alvin langsung keluar.
Sebelum nya Miya dan Ayana sudah masuk kedalam. Jadi, tersisa Arka dan Rafa. Rossa? Entahlah, dia hanya diam duduk di samping Arka.
Semenjak menginjakkan kakinya di sana, belum ada keluar sepatah katapun dari mulutnya.
"Lo ngga masuk?" Tanya Rafa ke Arka.
"Duluan aja Raf." Ucap Arka.
Rafa hanya mengangguk dan masuk kedalam ruangan dimana Efel ada.
"Heh mantan. Bangun!!" Suruh Rafa.
"Kalo lo bangun, gue nikahin deh." Ucap Rafa seraya terkekeh pelan.
Rafa menghela nafasnya. "Cepat bangun. Deadline menunggu soalnya." Canda Rafa.
"Ais udah deh. Males gue ngomong sama lo, dari tadi diem mulu. Lo marah ya gue kasih banyak pekerjaan? Pokoknya lo harus bangun ya. Ga boleh lari dari tanggung jawab, tenang aja nanti tambah bonus. Satu lagi alasan lo bangun, gue mau nagih cerita dari lo. Sejak kapan lo dekat sama Zidan? Gue cemburu tau. Dahlah, males. Nanti aja bahasnya. Intinya lo harus bangun." Cerocos Rafa.
"I love you, i'm so fucking love you." Bisik Rafa dan mengecup dahi Efel.
"Gue pulang dulu ya, nanti gue kesini lagi." Ucap Rafa.
Diluar.
"Tan, om saya mau pulang dulu. Ada urusan soalnya." Ucap Rafa.
"Eh iya-iya, Hati-hati ya." Ujar miya. Sedangkan Alex hanya mengangguk.
Rafa lalu berjalan kearah Arka dan menepuk bahunya. "Gih lo masuk." Suruh Rafa.
Arka berjalan pelan. Kakinya terasa berat melangkah keruangan itu.
Sesampainya didalam, hati mencelos melihat keadaan adeknya. Betapa bodohnya dia, Arka merasa jadi abang paling buruk. Mengingat sebelumnya dia masih sempat-sempatnya berburuk sangka kepada adeknya sendiri.
"Fel." Suaranya terasa tercekat.
Air matanya meluruh begitu saja. Dia terisak melihat Efel yang terbaring lemah.
Ingin rasanya dia mengulang waktu kembali. Kalau tau keadaannya bakal begini, dia akan menuruti perkataan Efel.
Sungguh Arka merasa bersalah dengan keadaan Efel.
"Bisa-bisanya lo ngeluarin kata-kata semalam ke adek lo sendiri." Arka menampar dirinya sendiri.
Arka terlihat sangat kacau.
"Dek, maaf maaf." Arka terisak.
"Abang minta maaf. Lo boleh nge hukum gue, tapi jangan gini. Gue ngga kuat. Tolong, bangun. Abang gapapa kalo semisal lo marah sama gue tapi bangun Fel bangun." Ujar Arka.
"Lo marah karna gue lebih milih Rossa ketimbang sahabat lo? Oke fine. Gue bakal milih sahabat lo, tapi lo harus bangun dulu."
Arka kembali terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU MANTANKU
Romance"Kita putus aja Raf"ucap Efel lagi. "Kenapa kamu minta putus? Apa karna pria bajingan ini?"tanya Rafa sambil menunjuk kearah Alvin. "Ini nggak ada hubungannya sama Alvin"ujar Efel. "Aku nggak mau putus"tolak Rafa. "Tapi keputusan ku udah udah final...