Lima tahun kemudian...
Mungkin, bagi orang yang menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, pasti waktu akan terasa sangat cepat. Namun, berbeda dengan orang yang menjalani harinya dengan banyak kesulitan. Tentunya lima tahun adalah waktu yang sangat lama baginya.
Ya, Nalla. Gadis yang masih bertahan hingga hari ini dengan luka yang masih membekas dihatinya. Ia menjalani kehidupan lima tahun belakangan ini dengan sebisa mungkin menutupi luka itu.
Ditinggal tanpa kejelasan itu gak enak!
Bayangkan betapa kuatnya Nalla hingga saat ini. Ia masih belum mendapatkan kabar setitik pun dari cowok itu. Bahkan, keluarga cowok itupun ikut menghilang seperti ditelan bumi.
Satu hal yang harus kalian tahu, Nalla dan Alan belum bercerai !
Apa-apaan ini?
Ia bisa menerima dengan lapang dada jika cowok itu menceraikan dirinya. Namun, hingga saat ini batang hidungnya saja tidak terlihat, bagaimana caranya cowok itu mau menalak?
Perih memang. Setiap malam ia selalu menangis dalam tidurnya. Bahkan, bulan kemarin ia sempat bermimpi tentang cowok itu hingga demam tiga hari.
Bagaimanapun juga, kita tidak bisa memaksakan kehendak Tuhan. Jika cowok itu bukan takdirnya. Mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas, harus merelakan.
Dan, hal yang paling membuat kedua orang tua Nalla marah sejak beberapa tahun yang lalu adalah Nalla melarang mereka untuk melaporkan masalah pernikahannya kepihak yang berwajib.
Jauh didalam lubuk hatinya, Nalla merasa akan ada setitik cahaya yang membuatnya percaya bahwa orang itu akan kembali.
Walaupun, kenyataannya tidak hingga saat ini.
"Sayang, kamu hari ini ke kampus gak?" Teriakan sang Papa membuatnya langsung terbuyar dari lamunan, lalu menyapu beberapa tetes airmata yang mengalir dipipinya.
Nalla turun dari ranjang dan segera membereskan kotak yang baru saja ia buka.
Ya, sebuah kenangan.
Foto polaroidnya bersama Alan.
"Nalla..."
Gadis itu tiba-tiba panik, ia ingat sebentar lagi akan ada kelas dikampusnya. Ya, Nalla kini sudah menjadi Mahasiswi Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Hukum. Ya, cita-citanya sejak kecil sudah terkabulkan.
Menjadi pengacara bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, sejak awal masuk kuliah, ia berubah menjadi anak yang rajin, berbeda dengan di SMA dulu yang tidak pernah mendapatkan peringkat.
"Nalla..."
"Iyaaa, Pa. Ini aku otw..........Mandi, hehe."
_________________
"Pak Mungga hari ini gak masuk, katanya bakal diganti hari jumat pagi. lo baca gak sih pesan di Grup!"
"Dih, ngegas amat neng. Iya, sorry gue gak baca. Gue buru-buru dateng kesini."
"Yaudah, lo pulang naik apa?"
"Gak tau, bokap gue baru aja berangkat kerja, gak mungkin dong gue suruh dia putar balik." Jawab Nalla yang kini menduduki dirinya disebuah warung kecil yang tak jauh dari kampusnya berada.
"Gue juga lagi mager, ehe. Suruh gih pacar lo aja yang jemput."
"Gak ah, dia lagi nginep dirumah temennya tadi malem. Pasti sekarang masih ngorok tuh anak." Ujar Nalla sambil menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NALLAN
Teen Fiction"Tinggal di rumah Alan adalah kesialan se-umur hidup." -Nalla Azzura. //Jangan lupa follow sebelum baca ya🙆// #1 School (23/sept/2020) #1 Diary (23/sept/2020) #1 Ketua Osis (27/okto/2020) #1 Satu Atap (27/okto/2020) #1 fiksi penggemar (6/november...