Happy Reading
===🍒🍒===
.
.
."Lo gila ya?!"
-------------------
Dari lubuk hati Reila, sebenarnya Ia berharap Reyhan yang akan melakukan ini padanya, namun harapannya kandas saat Reila tau bahwa pria dihadapannya ini bukan lah Reyhan.
"Kenapa diem? Yuk balik!" ucap Aksa sambil menggandeng tangan Reila sampai di depan mobilnya, Ia segera membukakan pintu samping kemudi dan menyuruh Reila masuk.
Aksa berlari ke arah pintu kemudi dan memasuki mobil silver itu.
Di dalam, Reila hanya duduk dengan tatapan kosong menatap Dashboard
mobil milik Aksa."Lu kenapa sih? Main ujan-ujanan, emang lu masih bocil?" ucap Aksa sambil memetik jarinya didepan wajah Reila, membuat gadis itu tersadar atas lamunannya dan menengok ke arah Aksa berada.
Air matanya masih tetap saja mengalir tanpa henti seperti hujan kala itu.
Karena tidak ada respon dari gadis di sampingnya ini, Aksa pun segera mengemudikan mobilnya menuju rumah Reila.
"Eh btw rumah lu di mana?" namun pertanyaan itu lagi- lagi hanya terabaikan oleh Reila.
Sebenarnya Aksa sudah tau rumah Reila, karena dia pernah menjemput Dila di rumah Reila.
Namun lagi-lagi ucapan Aksa hanya dianggap angin yang lewat saja membuat Aksa memutuskan untuk fokus mengemudi.
Kalau boleh jujur hati aksa saat ini sangatlah sakit melihat air mata yang terus saja mengalir dari mata indah itu.
Aksa memutar stir kemudi ke arah kiri untuk menepikan mobilnya.
"Rei,"panggil Aksa dengan lembut.
Reila menoleh dengan enggan ke arah Aksa, sekarang Aksa dapat melihat betapa merahnya mata Reila, dan seketika hati Aksa terasa teriris perlahan.
Sakit.
Tanpa aba-aba Aksa memeluk tubuh Reila yang tengah basah kuyup membuat Reila kaget akan hal itu, ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu dari seorang Aksa.
Hangat itu yang Reila rasakan membuat tangisnya semakin menjadi di dalam dekapan Aksa.
*****
"Udah lega? Nih minum,"ucap Aksa sambil menyodorkan sebotol air mineral pada Reila.
"Makasih,"ucapnya lalu meminum air dalam botol itu hingga tersisa setengah.
Aksa meraih jaketnya yang ada di kursi belakang dan memakaikannya pada Reila.
Blus!
Seketika pipi Reila memerah karena muka mereka hanya berjarak 5 senti aja.
"Terlalu dekat,"batin Reila sesak.
Saat Aksa sudah akan mengemudikan mobilnya lagi helaan nafas lega baru saja bisa dilakukan oleh Reila.
"Gilak deket banget mamangT-T,"rintih Reila dalam hati.
==🍒🍒==
"Nat kamu yang tenang ya disana, aku di sini selalu doa in yang terbaik buat kamu Nat, makasih banget kamu udah berjuang selama ini, aku juga seneng bisa jadi salah satu temen kamu dan satu-satunya orang yang kamu cintai, aku bersyukur banget." Kini Reyhan hanya bisa memandang sendu batu nisan yang tertulis 'Anatha Georgi wilyam bin Wilyam Darles' dengan air mata yang terus jatuh membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🥀Destiny🥀[ON GOING]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU] Selamat menikmati🐾:") "Pacaran yuk!"ucap Aksa dengan wajah yang serius. Cuaca yang mendung, dengan banyak awan terlihat di langit siang itu. Menyuguhkan pemandangan kota yang sangat indah, kini dihadapanku pria tinggi dengan...