Happy reading
==🍒🍒==
.
.
.
______--_____
"Gimana keadaan Reila dok?"tanya Reyhan yang menghentikan aksi perdebatan antara Aksa dan Dila. Membuat Aksa menoleh ke arah Reyhan, saat Doter UKS itu baru saja keluar ruangan.
"Dia mengalami fase flashback,"ucap dokter itu menjelaskan apa yang terjadi pada Reila.
"Ha, flashback?!"ucap Rafa, Akmal, Bila dan Aya secara bersamaan.
*******
Perlahan mata reila sedikit demi sedikit terbuka menampakkan wajah seseorang yang sangat ia rindukan, bagai mimpi menjadi nyata Reila melihat Reyhan tengah memainkan tangannya dengan sangat gelisah tepat di samping Reila berbaring."Rey,"sapa Reila dengan suara serak dan kedua sudut bibinya yang terangkat.
"La kamu dah sadar, mana yang sakit, di sini atau di sini?"tanya Reyhan dengan sangat hawatir sambil memegang kepala dan tangan Reila secara bergantian.
Reila menggenggam tangan Reyhan dengan senyum tipis di wajahnya,"nggk Rey, gue baik baik aja kok, cuman pusing dikit doang."
Ucapa Reila membuat Reyhan kembali pada posisi awalnya dengan perasaan lega.
"Kok bisa di UKS?"tanya Reila sembari mengerutkan dahinya heran.
"Rafa bawa kamu tadi kesini, karena katanya kamu tadi teriak teriak nggk jelas dan tadi kamu sempet pingsan, gimana kalau aku anter ke RS?"tawar Reyhan karena perasaan was was terhadap apa yang menimpa Reila saat ini.
"Nggk kok Rey. Beneran aku baik baik aja, cuman tadi aku inget kejadian itu,"ucap Reila sambil menatap manik mata Reyhan dengan sendu.
Gadis periang itu biasanya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini, jika tidak karena kejadian masa lalu yang sangat menyakitkan dan membekas di hati dan pikirannya.
"La sebaiknya kamu harus konsul hari ini juga deh La, aku hawatir ada apa apa sama kamu,"ucap Reyhan meyakinkan.
"Em... Seharusnya aku yang bawa kamu periksa ke papa hari ini,"ucap Reila penuh dengan semangat.
Beginilah Reila yang dikenal oleh Reyhan, Reila yang selalu ceria meski hal buruk sekalipun menimpanya, dia tetap saja bisa tersenyum, menyemangati seseorang yang bisa membuatnya bahagia.
"Aku nggk mau kamu mikirin soal aku Rey, yang penting sekarang kamu harus sehat. Karena aku mau main ke taman bermain sama kamu, jadi kamu harus sembuh okey?"tanya Reila yang dijawab anggukan setuju oleh Reyhan. Seketika senyum mengembang diantara keduanya.
"Yaudah aku mau balik ke kelas aja,"ucap Reila, dan bersiap akan bangkit dari posisi tidurnya. Namun tangannya dicekal oleh Reyhan. Membuat Reila menoleh ke arahnya.
Reyhan menggeleng keras,"apaan sih Rey, orang akunya nggk apa apa, a-ku ma-u ke-ke-las, okey?"ucap Reila sambil menautkan alisnya.
"Gimana kalau 10 menit lagi?"cegah Reyhan.
"Nggk ah, kan aku anak baru. Masak mau bolos dihari pertama. Kamu juga,"tuding Reila pada Reyhan,"biasanya rajin lah ini kenapa coba?!"
"Yaudah aku ke kelas nih?,"tanya Reyhan pasrah.
"Iyaps,"jawab Reila antusias sambil menganguk bersemangat.
==🍒🍒==
Baru saja selangkah memasuki kelas, Nana. Gadis itu adalah orang pertama yang mengampiri Reila diamba pintu, dan menuntunya hingga duduk tepat di sebelah Aksa, tatapan Nana yang sangat hawatir terlihat jelas dimata gadis itu, membuat Reila mengembuskan nafasnya kasar,"aku nggk apa kok,"ucapnya pelan.
Karena masih jam pelajaran semua masih tetap pada tempat duduk mereka
Tring tring
Bel berbunyi dengan sangat nyaring, dari tadi si Aksa ini tidak melepas pandangannya dari Reila membuat yang ditatap menjadi kesal,"awas naksir lu,"ucap Reila tetap fokus melihat sang guru yang beranjak keluar dari kelas, yang merasa pun segera beralih menatap tembok di sebelahnya.
Melihat tingkah Aksa membuat Reila terkekeh pelan.
"Rei lu nggk apakan?"tanya Akmal yang sudah ada disampingnya kali ini.
"Suwer Rei, sampe! Lu gitu lagi, gue buang lu kehutan amazon,"timpal Rafa kesal,"lu nyadar nggk sih kalau lu tuh berat banget tau nggk?!"lanjutnya mengajukan protesnya terhadap gadis cantik di depannya ini.
"Ehehe..., ya maap Raf, ya kan kali kali lu bisa meluk gue kan?"ucap Reila sambil mengagkat alisnya menggoda Rafa.
"Idih kalau bukan temen. Udah gue jatuhin di lorong lu!"sewot Rafa.
"Yaudah lah Raf selow aja kalik, emosi banget,"timpal Bila.
"Lu tuh bisanya comen aja, nggk tau dia tuh berat kek bawa beras nenek gue tau!"timpal Rafa sambil melirik ke arah Reila.
Reila yang mulai sangat risih tentang apa yang dilakukan Aksa dengan cepat menoleh ke arah cowo di sampingnya ini. Membuat cowok itu sedikit memundurkan kepalanya karena terkejut atas tatap tiba tiba dari Reila.
"Ngapain sih lu, naksir?"ucap Reila sekenanya.
Aksa memutar bola matanya malas dengan gadis di hadapannya ini," gue naksir ama lu?! Sedangkan yang naksir gue tuh pada ngantri mau jalan sama gue,"ucap Aksa dengan pedenya.
"Emang gue nanya?"ucap Reila dengan muka datarnya,"sorry sayangnya nggk,"lanjutnya.
"Cewek alay, lagi cari perhatian kan lu--"ucap Aksa.
"Maksut lu?"tanya Reila dengan dahi mengerut menandakan ia bertanya akan apa yang baru saja diucapkan oleh cowok di sampingnya ini.
"Lu pura purakan?! Munafik banget jadi cewe, biar lu dapet perhatian dari gue, karena dari semenjak lu duduk di sini bawa sial ke hari hari gue tau nggk?!"ucap Aksa dengan muka datarnya.
"Apaan sih lu, nggk jelas bat,"sahut seorang itu, bukan Reila yang menjawab, melainkan Aya yang sejak tadi diam namun tidak untuk kali ini.
"Iya cewe ini tuh cuman lagi caper aja bukannya minta maaf, malah bikin drama pingsan segala,"ucap Aksa dengan santainya.
"Eh elu kok keterlaluan ba--"
"Udah nggk apa kok Ya,"ucap Reila menghentikan perdebatan antara Aksa dan Aya yang terjadi karena dirinya,"yaudah gue minta maaf atas apa yang membuat lu tersinggung, tapi gue minta sebelum lu ngeluar in kata kata itu sebaiknya dipikir dulu. takut ada yang tersinggung lagi selain gue nantinya. Dan nih---,"ucap Reila sambil menyodorkan sekotak tisu basah ke hadapan Aksa.
"Maaf banget Sa, tapi yang tadi gue lakuin itu tanpa adanya kesadaran dari gue sendiri, jadi gue minta maaf atas nama diri gue sendiri,"ucap Reila menaruh sekotak tisu itu tepat di hadapan Aksa, lalu pergi keluar dari kelas itu tanpa kata kata lagi.
"Rei!"panggil Aya dan Rafa bersamaan, bermaksut akan mencegah Reila pergi. Namun, Reila tetap saja melangkahkan kakinya keluar dari kelas itu.
"Puas lu?!"ucap Aya tepat dihadapan Aksa,"Rei tunggu Rei,"lanjut Aya yang dikuti oleh yang lain keluar menemui Reila.
"Lu kenapa sih Sa, kok jahat banget?" tanya Dila yang heran dengan sepupunya ini.
Dengan tangan mengacak rambutnya frustasi dan menutup matanya Aksa bergumam,"gue juga nggk tau ada apa sama gue."
Kok sakit banget liat lu hampir nangis gara gara gue, siapa sih lu sebenernya? Batin Aksa bertanya tanya akan siapa Reila sebenarnya.
===🍒🍒====
Okey gimana? Eheh... Makin gaje nggk sih?
Okey lah lanjut aja dulu dan jangan lupa bintangnya ya ✨✨✨
Next .... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
🥀Destiny🥀[ON GOING]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU] Selamat menikmati🐾:") "Pacaran yuk!"ucap Aksa dengan wajah yang serius. Cuaca yang mendung, dengan banyak awan terlihat di langit siang itu. Menyuguhkan pemandangan kota yang sangat indah, kini dihadapanku pria tinggi dengan...