23. OTAK DITO BERFUNGSI!

324 61 130
                                    

Style Dito ke kampus hari ini!

Style Dito ke kampus hari ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨-Happy Reading-✨

Suasana kelas begitu ramai, sekitar 10 menit lagi kelas siang akan dimulai. Namun, bukan berarti Arka dan Dito sudah duduk manis di kursi sambil melipat tangan di meja. Buktinya kedua cowok itu masih santai berdiri di koridor sembari menyeruput minuman kalengnya, tentu ditemani oleh Ganda yang kebetulan baru saja selesai kelas pagi. Orang-orang menganggap mereka bertiga layaknya biji kecambah yang sulit untuk dipisahkan.

Arka tertunduk, memperhatikan cewek cantik dengan dress selutut yang mengekspos pundaknya, rambut panjang itu dibiarkan terurai, entah mengapa berhasil membuatnya tampak anggun dan menawan. Cewek itu berjalan di parkiran dengan terburu-buru sambil memeluk map plastiknya. Arka menolehkan kepala, ia tersenyum miring mendapati kedua temannya yang terus mengarahkan pandangan ke sana tanpa berkedip.

"Istighfar, sialan!" cibir Arka memukulkan kaleng kosong itu ke kepala Dito dan Ganda secara bergantian.

"Ck, bahenol ngalahin cute girl," gumam Ganda menutup matanya dengan telapak tangan, menghilangkan pikiran kotor yang bersemayam di otaknya.

"Mesum banget, anjir!" Arka tertawa kecil sehingga kedua matanya ikut menyipit.

"Bukan mesum, cuma mengagumi ciptaan Tuhan, Ar." balas Ganda tidak terima, ia mengalihkan pandangannya, menghela napas gusar saat tidak mendapati keberadaan cewek itu lagi.

"Nggak usah munafik, Ar. Nih, andaikan itu cewek berdiri 1 meter dari lo, mana mungkin lo cuma diem masang muka datar, gue jamin lo langsung panas-dingin." tutur Dito membuka suara lalu bertos ria ala cowok dengan Ganda. Soal sindiran-sindiran pedas serahkan padanya.

"To, gue bisa mengendalikan iman," kata Arka sok kalem.

"Halah, tai ayam!" umpat Dito tidak percaya, ia sudah berteman lama dengan Arka, paham seluk-beluk serta sifat astaghfirullah teman jangkungnya itu.

"Gue makin yakin, Arka ini emang gay, jadi ngeri gue deket sama dia." timpal Ganda menggulung lengan kemeja hitam yang dikenakannya.

Ide jahil terlintas dari otak Arka. Sudut bibirnya tertarik sempurna, mengukir senyum manis yang selama ini membuat kaum hawa melemah. Arka merentangkan tangannya, berjalan mendekati kedua temannya yang memberikan tatapan bingung dan ngeri bersamaan. Arka memasang raut wajah seimut mungkin, melakukan aegyo dan mendapatkan sorotan muak dari Dito dan Ganda secara bersamaan.

"Em ... boleh peyuk?" tanya Arka malu-malu kucing.

"IDIH, GELI BANGET, BANGSAT!!" pekik Ganda mengusap tengkuknya, serta keringat dingin yang mengucur di keningnya.

Jujur, Ganda benci saat Arka mulai menunjukkan sisi imutnya. Lihat saja, bahkan cowok itu tak punya urat malu, padahal mahasiswa dan mahasiswi lain berlalu-lalang melewati ketiganya dan tentu melihat bakat Arka yang lebih pantas dipendam sebelum menemukan orang yang tepat dan kuat iman menghadapi kegilaannya.

SEGITIGA SEMBARANG [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang