1. BAD DAY FOR DITO

1.2K 150 159
                                    

Benci sama cinta itu beda tipis.

Benci sama cinta itu beda tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡-Happy Reading-♡

Motor sport berwarna hitam itu melaju kencang membelah jalanan ibu kota di pagi hari. Sang pengendara menatap lurus ke depan dengan manik hitam tajam yang seakan-akan menghunus mata lawan. Helm full face menutupi wajah, hanya bagian kaca yang sedikit terbuka.

Laju motor itu melambat saat memasuki area universitas negeri ternama. Puluhan mahasiswa dan mahasiswi berjalan beriringan menuju fakultas mereka masing-masing. Motor sport memasuki area parkiran fakultas ekonomi.

Selepas itu, pengendara motor melepaskan helm yang melindungi kepalanya sedari tadi. Dito mengacak rambutnya, memperhatikan wajahnya dari kaca spion. Ia beranjak dari atas motor, melangkahkan kaki menuju koridor fakultas dengan seulas senyum lebar yang menghiasi wajahnya.

"ARKA PACAR DIJAH, UWU!" teriak Dito seraya melambaikan tangan di udara.

Cowok bertubuh jangkung yang tengah berbincang dengan seseorang menoleh, terlihat jelas raut wajah tidak suka. Tak butuh waktu lama, Arka berjalan menghampiri teman sejak SMA-nya itu dengan langkah gontai.

"Lo nggak mandi, ya?" tanya Arka dengan alis terangkat.

Buru-buru Dito membekap mulut Arka dengan kedua tangannya, ia memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang melaluinya. "Buset! Jangan bongkar aib!" seru Dito penuh penekanan.

Arka menyingkirkan tangan Dito, ia berdecih. "Orang lain juga tau, lo kalau ada kelas pagi nggak pernah mandi. Keliatan masih ada belek," ejeknya.

"Nggak ada, gue udah ngaca selama sejam, tapi yang gue liat bidadara tak bersayap." Dito mengibaskan rambutnya sembari mengedipkan mata.

"Bodo amat, anjing!" umpat Arka merasa muak.

Sekitar 4 tahun mereka berteman, tapi Dito tidak pernah berubah. Tetap pada prinsipnya yaitu gila, bego, dan memalukan.

Kedua cowok itu berjalan beriringan memasuki kelas mereka. Di sepanjang jalan Dito tak sungkan-sungkan memberikan kiss jarak jauh pada cewek-cewek satu fakultasnya. Selama memasuki dunia perkuliahan, pertemanan Arka dan Dito semakin dekat, bahkan keduanya sering menghabiskan waktu bersama.

Kini Alaster lebih jarang berkumpul, sebab jarak yang memisahkan. Rasta yang mengambil jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Ezra dan Sandi mengambil jurusan hukum di universitas ternama Bandung. Di Jakarta hanya tersisa Dito, Arka, dan Ganda. Namun, Ganda memilih jurusan psikologi.

Dito mendudukan bokongnya pada kursi yang terletak di pojok ruangan, diikuti oleh Arka yang duduk di hadapannya. Cowok berkulit tan itu menelungkup kan wajah selagi menunggu dosen datang. Hawa dingin membuat kelopak matanya terpejam rapat-rapat.

"Kebiasaan lo setiap kelas pagi tidur mulu," cibir Arka menggebrak meja yang ditempati oleh temannya itu.

"Gue ngantuk banget. Kemarin malam Nenek gue ngomel terus, lo tau sendiri dia ribet." balas Dito dengan wajah masamnya.

SEGITIGA SEMBARANG [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang