2. Bukan pacar

5.6K 804 190
                                    

" Beruntung memiliki kamu sebagai sahabat adalah kewajiban, dan beruntung memiliki kamu sebagai kekasih adalah keharusan yang tak perlu di paksa. "

~Lera Dandelion Grissam ~

"

Eh Ra. Lo, bisa nggak sih jangan deket-deket sama Kenath? nggak bosen apa deket-deket sama dia terus?" ucap gadis cantik tapi tak secantik Lera itu.

Lera hanya memutar bola matanya jengah, dalam pikirnya 'kalau suka bilang saja, ngapain nyuruh gue buat jauhin Kent'. Tapi ia hanya memilih diam dan menatap gadis itu dengan pandangan tak suka.

Kent datang dengan dua kantong yang berisikan hot dog. Anak laki-laki itu tampak sangat gagah dengan jam tangan hitam yang sudah mengalung di tangan nya. Kent menarik tangan Lera yang kemudian di susul senyum smirk yang Lera buat untuk gadis sok cantik yang ada di depan nya.

"Kent," panggil Lera dengan suara yang agak serak, wajah Lera tampak pucat.

"Loh, Ra. Kenapa, wajah kamu pucat?" balas Kent dengan penuh kekhawatiran yang amat dalam. Lera hanya tersenyum manis di hadapan Kent, kemudian duduk di bangku taman dan mengambil sekantung hot dog yang ada di tangan kiri laki-laki itu.

"Nggak apa-apa, kan emang setiap hari aku selalu kayak gini kent," jelas Lera dengan mulut yang sudah penuh dengan hot dog. Kent hanya menghela nafas sabar sambil menatap wajah sahabat nya lekat-lekat.

Kent nampak berpikir panjang dengan mengalihkan pandangan nya dari Lera.

Ia sama sekali tidak bisa tinggal diam jika sang sahabat di perlakukan seperti hewan di rumah nya sendiri.

Semenjak orang tua Lera cerai Lera ikut sang ayah yang sudah menikah dengan ibu barunya, ah tidak. Ibu baru hanyalah sebuah status baginya, tapi yang nyata adalah wanita itu adalah nenek sihir.

Kent menatap Lera yang tengah melahap hot dog dengan rakusnya, seperti orang yang tak di beri makan 3 hari.

"Pelan-pelan Ra, nanti kamu bisa tersedak," ucap anak laki-laki itu sambil mengelus lembut rambut Lera.

Lera hanya mengangguk kemudian tersenyum manis di hadapanya. Senyuman ini lah yang di sukai Kent. Lera sama sekali tidak pernah mengumbar senyum semanis ini ke semua orang termasuk ayah nya sendiri.

"Gimana soal, Ayah kamu?"

Lera tercekat, mematung memandang depan dengan tatapan dingin, lalu gadis itu menoleh. "Seperti biasa," pungkasnya.

Kenath meraih pergelangan tangan Lera, memandang tangan lebam gadis itu. "Sakit?"

Gadis itu menggeleng. "Nggak, udah biasa. "

Angin berhembus, menerbangkan surai rambut hitam kecokelatan milik Lera. Kenath masih senantiasa memandangi luka lebam ditangan gadis itu.

Kemarin, Arnes memukul Lera dengan gagang sapu, hingga menimbulkan luka yang tak bisa sepenuhnya sembuh. Bagi Lera, luka fisik bukan lah apa-apa, yang harus Kenath khawatir kan adalah, luka batin, dan pesikis Lera.

"Aku tahu kamu kuat, aku juga tahu kamu nggak sekuat apa yang aku pikirin. "

Lera menoleh, menatap Kenath dengan pandangan sendu. Kenath pun ikut menoleh, tersenyum manis kearah gadis itu.

"Kalau nggak kuat, bilang ya? Kalau capek, harus bilang juga. Karena tugas aku disini buat jaga kamu, Ra. "

Lera mengangguk, membalas senyum Kenath. "Pasti," pungkas gadis itu dengan semangat yang membara.

" Dan satu hal lagi, Kalau kamu nggak betah tinggal di rumah, kamu boleh menginap di rumah ku. Pintu rumah kediaman Algero selalu terbuka buat kamu, Ra. "

Lera menggeleng satu kali, dengan keadaan mimik wajah yang menyiratkan kepedihan. "Mungkin, yang satu ini nggak Kent, aku harus menghadapi nenek sihir itu agar menang permainan."

"Kamu pikir ini semua permainan Ra? Aku khawatir kalau kamu terus tinggal sama dia, kamu bisa terluka," ucap Kent dengan nada yang tegas. Raut wajah yang terlihat sangat cemas terukir jelas di wajah nya.

"Aku nggak papa Kent, percaya sama aku. Haha kamu ini khawatir dengan ku kayak seorang pacar aja," ucapan Lera berhasil membuat Kent melotot tajam ke arah nya.

"Bukan begitu, ta-tapi, Ah lupakan," balas Kent dengan ucapan kikuk nya. Lera tertawa dan menepuk pundak Kent.

Ayo dong guyss mana vote nya, sedih nih kalau gak di vote. Jangan lupa komen juga ya jangan segan-segan

Oke see you di part selanjutnya✨

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang