16. Kesengsaraan

1.7K 246 109
                                    

"Lera capek!" isak Lera di depan Kenath.

Mereka berdua duduk di halaman depan rumah Lera hujan masih turun dengan deras. Hujan saja menangis ketika gadis itu menangis.

Serasa di temani ribuan air yang rela berjatuhan demi menyuburkan bumi walaupun itu sakit rasanya.

Kenath hanya memandang gadis itu pilu. Terlihat jelas bahwa Lera sangat menderita. Laki-laki itu menyentuh pipi Lera mengusap setiap jejak air matanya.

"Aku takut," ucap Lera lemas. "Ayah sangat mengerikan Kent. Dia seperti bukan ayah ku." sambung nya lagi.

Kenath memegang kedua bahu Lera. "Sudah nggak apa-apa sekarang aku di sini Ra."

"Aku nggak tau Kent, sampai kapan ayah akan seperti ini. Dia semakin keterlaluan dengan ku," ucap Lera pedih.

Kenath merasakan apa yang gadis itu rasakan setiap tangisan Lera hati Kenath berdenyut sangat ngilu.

Kenath mendekat ia memeluk Lera lalu menepuk pundak nya pelan pelan.

"Aku tahu, tapi sebaiknya kita pulang. Sementara kamu tidur di rumah ku ya?" ucap Kenath yang kemudian di angguki Lera.

Tidak sempat terbesit di otak Lera sekarang untuk bertanya kenapa Kenath tidak sekolah hari ini? Yang gadis itu pikirkan adalah tentang Arnes yang memperlakukan Lera sangat tidak pantas tadi.

Tak butuh waktu lama buat mereka berdua tiba di rumah orang tua Kenath. Hanya membutuhkan lima menit. Sangat singkat.

Dian, Keno, dan Alex sedang duduk sambil menikmati secangkir teh hangat di depan televisi.

"Ma," panggil Kenath pelan yang sontak mengundang perhatian ketiga nya.

"Astaga Lera! Kamu kenapa nak?" tanya Dian khawatir. Lera hanya diam menunduk.

"Ajak Lera ke kamar  Kent," susul Alex yang sudah berdiri di samping Kenath. Alex tahu apa yang terjadi dengan anak perempuan itu.

Kenath hanya mengangguk kemudian menuntun Lera menuju kamar atas.

.....

"Istirahat. Kamu butuh tenaga buat besok," ucap Kenath kemudian menarik selimut ke arah tubuh Lera.

Gadis itu hanya terdiam. Mata Lera kosong menyorot ke depan. Trauma akan hal semacam itu sangat menghantui pikiran nya.

Kenath hanya menghela nafas sabar, melepaskan jaket yang ada di tubuh Lera. Kemudian membantu Lera untuk berbaring.

Lera meringkuk sambil meremas selimut yang sudah menutup setengah badan nya. Rasa tidak ingin menganggu gadis itu Kenath mulai menjauh.

Ia tahu Lera butuh ketenangan setelah mendapat perlakuan keji dari ayah nya. Yang membuat laki-laki itu geram adalah Arnes sama sekali tidak mempunyai belas kasihan kepada putri nya sendiri.

Dan soal Veronica ibu tiri Lera. Kenath kenal jelas dengan wanita itu. Wanita yang hanya mengincar kekayaan dari ayah Lera.

Kenath berdiri di ambang pintu menatap nanar gadis yang tengah meringkuk membelakangi diri nya. Lalu menutup pintu kemar dengan sangat pelan.

"Gimana keadaan Lera?"

"ASTAGFIRULLAH," kaget Kenath menatap Keno yang sudah berdiri di depan nya.

"Sttt!" bisik Keno.

"Bang kenapa sih sering ngagetin gue?! " ucap Kenath sedikit ngegas mendelik ke arah Keno yang memandang Kenath lempeng.

"Lo aja yang jantung nya lemah."

'Untung abang gue, kalau gak udah gue cekek' batin Kenath sambil menatap Keno dengan mata yang berapi-api.

"Gue tahu lo bilang apa."

"Emang apa?"

"Mau nyekek gue kan?"

Kenath di buat terkejut sambil melotot tajam ke arah abang nya takjub sekaligus heran.

"Tahu aja lo onta bersayap," cengir Kenath menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Keno hanya melenggang pergi membelakangi sang adik yang masih setia memandamg bahu nya.

Dering ponsel Kenath bergetar di dalam sakunya, tanpa berpikir panjang Kenath membuka isi pesan yang sudah tertera nama Dion di sana.

Dion
Cepat buka grup kelas nyinyiran tetangga kelas , Kent.

Kent membuka group obrolan kelas. Laki-laki itu di kejudkan dengan video yang masih hangat menjadi topik perbincangan di group.

"Lera?" gumam laki-laki itu tanpa mengalihkan pandangan nya.

Alo alooo author update lagi. Semoga makin suka sama cerita saya ya.

Maaf kalau ceritanya garing ini cuma sekedar cerita hasil haluan saya hiks.

Jangan lupa voment ya. Dukung cerita saya semoga bisa lebih maju lagi.

Doain juga semoga banyak peminat nya xixi.

Maaf capter kali ini pendek  lagi males nulis xixi.

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang