34. Thailand

1.8K 219 65
                                    

Stoppp!! sebelum mulai baca jangan lupa vote dan komen nya dong.

Biar author semangat untuk next ceritanya.

Jika kalian menemukan kata ini.
👇
Sawatdii ka -> artinya Hallo

Nong -> panggilan untuk yang di bawah umurnya seperti adik
Khop khun mahk khrap -> terima kasih banyak
Main pen rai -> tidak masalah.


Saat itu langit membiru. Cerah, disinari Mentari menjelang siang saat Lera dan Ardo sudah mendarat di bandara Thailand. Sekarang, jam telah menujukan pukul sepuluh lewat dua puluh lima menit. Dengan setia Ardo menuntun ponakannya agar berjalan sejajar dengan nya.

Bukanya Lera tidak tahu, tapi gadis itu sering melamun apalagi dengan kondisi jiwa yang menurut Ardo sudah terganggu. Lera sangat Frustrasi, mengalami kejadian na'as selama bertahun-tahun cukup membuat gadis itu stres berat.

Ardo menyeret koper Lera, celingukan mencari keberadaan sopir nya. Dari kejauhan tampak pria paru baya dengan seragam serba abu-abu melambai ke arah Ardo, sudah di pastikan itu sopir pribadi laki-laki itu.

Dengan cepat Ardo dan Lera berjalan ke arah pria itu. "Silahkan masuk," pintanya.

"Pak Hasyim, nanti antar Lera ke apartemen. Saya ada keperluan mendadak di rumah sakit."

Ardo mengecup kening Lera sekilas. "Jaga diri baik-baik, nanti sore om akan ke apartemen buat jemput kamu. " Lera hanya mengangguk, kemudian tanpa pikir panjang laki-laki itu melenggang pergi menuju mobil merah mengkilap, yang tak jauh dari mobil yang Lera tumpangi.

Ardo melambai, dengan hitungan detik mobilnya melaju di atas rata-rata. Sepertinya, ia tengah ada keperluan yang mendesak.

Pak Hasyim tersenyum ramah menatap Lera. "Kita berangkat ya, Non?"

"Iya."

🦋

Lera turun di depan apartemen yang terlihat sangat mewah. Gadis itu memandang sekitar, tertulis nama Ard-Apartment di bagian atas nya. Tidak di hiraukan lagi, kekayaan Ardo sangat berlipat-lipat ganda. Laki-laki  itu sudah memiliki beberapa perusahaan, cafe, dan apartemen di berbagai negara di usia menginjak 27 tahun.

Tidak jauh dari Arnes, keluarga Grissham memang orang yang paling kaya.

Lera melangkahkan kakinya memasuki apartemen, seraya menyeret koper.

"Sawatdii ka, Nong Lera. biar saya bantu. "

Lera menyatukan tanganya. "Sawatdii ka," balas gadis itu.

Karyawan wanita yang kira-kira berumur dua puluh dua tahun itu mengambil koper Lera. Dengan tenang, Lera menyerahkan koper nya. Lalu, mengikuti kemana wanita itu melangkah.

Perlakuan khusus Lera dapatkan dari sini, tapi tidak di rumahnya dulu.

Lera melangkah di belakang karyawan wanita muda itu, pandangan Lera menyusuri setiap pemandangan yang berhasil membuat gadis itu takjub.

Apartemen milik Ardo di bangun, yang letaknya membuat siapa saja kagum jika singgah disini.

Jika kalian menaiki lift, atau hanya berjalan sambil menaiki tangga. Maka akan disuguhkan pemandangan danau yang dikelilingi pohon-pohon hijau, dan dari beberapa jarak sebelah kiri, kalian akan disuguhkan dengan pemandangan kota yang padat.

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang