17. Gosip

1.6K 238 133
                                    

Pukul enam lewat tiga puluh dua menit pagi. Kini Kenath tidak datang ke sekolah dengan Lera. Karena kata Dian mama Kenath laki-laki itu sudah berangkat ke sekolah sejak pagi buta.

Lera berjalan di koridor sekolah sambil memegang kuat punggung ransel nya. Siswa siswi yang berlalu lalang tampak memandang ke arah Lera dengan tatapan sinis.

Gadis itu tentu saja tidak menganggap aneh karena menurut Lera memperhatikan sekitar dan mendengar kan pandangan orang lain hanya lah buang-buang waktu saja.

'Pinter banget pake topeng'

'wajah doang lugu ternyata sifat nya? gak banget cih!'

Sindiran demi sindiran Lera dengar dengan jelas. Apa yang terjadi? Mereka menyindir Lera? Jelas-jelas wajah mereka mengarah ke Lera dengan pandangan penuh benci.

'Anak mesum'

'Di bayar berapa sama guru olahraga? Hh'

'jijik gue deket-deket lo ra'

Lera kaget ia memberhentikan langkah nya, terdiam sesaat. Suara sindiran anak-anak sekolah berdengung nyaring di telinga Lera. Gadis itu memekik menutup matanya.

Lera tidak paham kali ini apa kesalahan nya.

"Gakk!!!" Lera menjerit ia menutup telingan nya dan memejam kan matanya rapat. Gadis itu terduduk di kerumunan.

Anak-anak yang ada di sekeliling nya memandang Lera aneh.

'kali ini apa lagi drama lo,Ra?'

'Gak usah caper'

Gila. Ini benar-benar gila bagi Lera. Gadis itu tidak tahu apa-apa kenapa mereka melontarkan kata-kata menyakitkan?

Lera menangis dalam diam. Gadis itu masih tampak sangat kacau. Apa tidak cukup dengan perkataan sang ayah kemarin? Kenapa harus sekarang?

Untuk Lera Dandelion grissham  di harapkan datang ke ruang BK sekarang.

Speaker sekolah terdengar nyaring di seantero sekolah. Pasang mata menatap Lera penuh kebahagiaan dalam benak mereka pasti berkata 'Mampus'.

Lera berdiri lalu berjalan ke arah ruangan BK. Sepanjang Koridor anak-anak menatap dirinya jijik bahkan ada yang menghindar untuk tidak tersentuh oleh nya secara sengaja atau pun tidak.

Enam menit sudah berlalu kini gadis itu meremat punggung ransel yang ia genggam dari tadi. Lera berjalan masuk ke dalam ruangan Bk.

Plakkk

"Menjijikkan!" umpat pria paru baya memandang ke arah Lera dengan bengis nya. Arnes-ayah Lera.

"Seperti itu kerjaan mu di sekolah hah!" ucap Arnes menekan setiap katanya.

Pipi Lera memerah. Ia merasakan panas yang luar biasa menyengat di kulit nya. Tamparan Arnes kini lebih kuat dari biasanya.

"Ayah?" gumam Lera.

"Bapak bisa tenang dulu. Kita lagi membahas ini," ucap Bu karin guru BK di sekolah.

Lera memandang sekitar dengan wajah datar sambil memegang pipi nya yang masih panas. Terlihat Arnes, Veronica, Bu Karin, dan Pak Bimo di sana. Pak Bimo adalah pelatih basket yang masih baru di SMA BAKTI JAYA.

Kali ini Lera tahu apa kesalahan nya. Tentang perbuatan tidak senonoh dari Pak Bimo kepada Lera hari itu.

"Lera duduk lah," pinta Bu Karin lembut.

"Bisa jelaskan apa maksud video ini?"

Mata Lera terbelalak melihat video yang Bu Karin tunjukkan. Tapi siapa yang merekam itu? Kenapa hanya setengah video?

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang