7. Masa lalu

2.8K 471 131
                                    

" Mengaku sebagai ibu kandung adalah hal yang paling aku benci, tak perlu mengekang dan tak perlu mengatur, karena anda hanya sebatas ibu tiri. "

~Lera Dandelion Grissam ~

"Dari mana saja kamu, " pekik veronica tegas.

Lera hanya memutar bola matanya jengah tanpa menatap nenek sihir itu.  Apa perduli dia jika Lera pulang larut malam? Lera hanya mengacuhkan Veronica dan berjalan menaiki tangga menuju kamar.

Belum juga Lera menaiki tengga ke empat Veronica menarik tas Lera yang membuat Lera oleng dan terjatuh dalam keadaan tengkurap. Gadis itu meringis kesakitan setelah tahu hidung nya berdarah karena membentur lantai. Veronica hanya menyeringai ia sama sekali tidak merasa kasihan kepada gadis ini.

Lera bangun dan menekan hidung nya agar darah tak mengucur deras.

"Pintar sekali kamu bermain drama Lera, " ucap Veronica membuat Lera geram, ia meremas rok nya dan menahan amarahnya. Lera hanya menatap wanita gila ini dengan tatapan sinis nya.

"Yang drama queen siapa? anda atau saya," balas Lera tak kalah sengit. Dengan ekspresi wajah datar saja ucapan Lera sangat pedas di dengar.

Plakkk

Veronica menampar pipi Lera sangat keras tapi gadis itu masih saja diam tak membalas. Lera hanya berpikir jika dia meladeni orang gila ini sama saja ia akan seperti Veronica. Seperti vampire yang haus akan darah.

Lera mengacuhkan veronica yang seperti orang gila di depan nya. Tanpa berpikir panjang Lera kembali menaiki tangga menuju kamar. Ia menghela nafas sabar setelah sampai di depan pintu kamarnya.

"Makin hari Kent semakin jauh," gumam Lera yang kemudian membantingkan badan ke atas kasur empuknya.

Ia memandang langit-langit kamar dengan mata sayu nya.

"Mungkin cuma perasaan aku. "

Tanpa Lera sadari matanya terasa sangat berat. Dengan penuh keletihan ia berhasil menutup seluruh matanya untuk tidur dan siap menjelajah ke alam mimpi.

......

"Dasar kamu wanita jalang!!!" ucap seorang pria paru baya yang sedang memukuli seorang perempuan.

" Apa yang kamu lakukan Arnes!!" erang wanita itu kesakitan. Badan nya kini penuh dengan luka lebam, bawah bibirnya tampak sobek yang mengeluarkan sedikit darah.

Lera kecil terlihat sedang meringkuk ketakutan di belakang sofa. Apa yang di lakukan sang ayah kepada mama nya sangat salah. Lera tidak kuat dengan semua ini. Setiap hari Monica dan Arnes selalu bertengkar hebat tanpa Lera ketahui apa permasalahan di antara mereka berdua.

Bugg

Pukulan berhasil mendarat lagi tepat di pipi mama Lera. Monica jantuh tersungkur dengan tubuh yang lunglai lemas di lantai. Lera terisak dia menangis sejadinya tanpa suara.

Pukulan demi pukulan ayah lera lakukan untuk menyiksa Monica. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Arnes sangat marah kepada Monica hingga membuat nya ringan tangan?

"Lera," bisik anak laki-laki di samping Lera.

"Kent? " kaget Lera ketika tahu bahwa Kent menyelinap masuk ke dalam rumah nya secara diam-diam.

Tanpa berpikir panjang Kent mendekap tubuh Lera, dan menutupi telinga gadis itu dengan tangan mungil milik Kent. Agar ia tak mendengar pertengkaran hebat dari Arnes dan Monica.

Lera terbangun. Ternyata ini hanyalah mimpi, tapi kenapa harus ada Kenath?

Kini jam telah menunjukan pukul lima lebih tiga puluh menit pagi. Lera turun dari ranjang nya dan bersiap untuk mandi. Seperti biasa, pagi nya di hiasi dengan keheningan.

Arnes tak ada di rumah begitupun dengan Veronica. Mereka mempunyai apartemen sendiri di daerah Bandung. Tapi apa peduli Lera jika mereka tak ada? toh Lera juga sama saja tidak di anggap ada oleh mereka.

Tak ada pembantu rumah tangga sepagi ini biasanya mereka datang setelah Lera berangkat sekolah. Jadi setiap ia ingin sarapan pagi, Lera selalu memasak sendiri atau hanya berbekal roti selai melon kesukaan nya.

"Lera," panggil anak laki-laki yang sudah menyenderkan tubuhnya di ambang pintu.

" Kent? sepagi ini kamu datang?" balas Lera sambari mengambil handuk di lemari.

Kenath hanya mengangguk dan membantingkan bokong nya di atas kasur empuk Lera. membuka novel yang berjudul Sssttt karya queenakey yang di gemari Lera dari dulu. Cerita queenakey memang sangat bagus jadi tak heran jika ia suka setiap karya nya.

"Hm ok Kent, aku mandi dulu . sebaiknya kamu tunggu di luar sambil membuatkan roti selai melon favorit ku," ucap Lera yang sudah berada di depan Kenath.

"Hm baiklah nyonya can.." ucapan Kent terpotong saat ia tak sengaja melihat sedikit darah yang keluar dari hidung Lera. Dengan sigap Kent memegang  pipi Lera dengan tangan nya.

"Apa yang terjadi Ra? kenapa kamu bisa terluka?"

Kent menghela nafas, "jangan bilang karena dia lagi?" tegas Kent yang tak mengalihkan pandangan nya dari Lera walaupun hanya satu detik lamanya.

"Sudahlah Kent, aku baik-baik saja," balas Lera yang tak bertenaga.

"Baik-baik saja? Kamu bilang ini baik-baik saja, Ra? Aku nggak tahan kalau lihat kamu kayak gini," tegas Kent yang mulai marah.

"Terus aku harus apa Kent Membalas dia? sama saja aku seperti dia kalau aku membalasnya."

Kenth menghembuskan nafas kasar, "Ra, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa paham? "

Lera hanya diam, ia tidak ingin berdebat lagi dengan Kent. Jika perdebatan ini berlanjut Lera takut akan menyakiti hati Kent.

Kent marah, ia membuang nafas kasar. Lera terlalu polos. Ia juga terlalu bodo amat akan perlakuan ibu tirinya. Apa yang harus Kenath lakukan agar Lera sadar? Jika ia tetap diam Lera akan membunuh dirinya sendiri, dan Kent? Sama sekali tidak ingin itu terjadi.

"Kalau dia sampai macem-macem lagi, aku nggak segan-segan ngelakuin hal yang bisa bikin dia nyesel. "

Lera mengambil pergelangan tangan Kenath, lalu ia usap dengan halu. "Kent, udah. Aku nggak mau kamu kayak dia, dia yang jahat dan nggak tau arti kemanusiaan. Karena aku kenal kamu karena kamu baik, jadi lah Kenath yang aku kenal, ya?"

"Tapi, Ra. "

Lera lebih memandang Kenath dengan mata teduh tapi nyaman. Melihat ekspresi wajah Lera yang begitu, Kenath hanya pasrah.

"Ya udah, mandi dulu. Aku buatin roti bakar. "

"Nah gitu dong. " Senyum Lera pecah, membuat hati Kenath sedikit tenang.

Ada yang mau ditanyakan?

Oke tunggu part selanjutnya ya.

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang