20. Pembulian

1.6K 227 143
                                    

" Aku ada namun tak di anggap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku ada namun tak di anggap.
Aku ada, namun diperlakukan seperti boneka. "

~Lera Dandelion Grissam ~


"Ngapain di kantin? Bikin noda aja!" cela gadis yang duduk sambil menikmati es jeruk nya.

Seorang gadis mendekat ke arah Lera. "Seharusnya lo ngaca pantes gak di sini?"

Yang lain terkekeh meremehkan. "Tau tuh bikin noda sekolah aja."

Siswa dari kejauhan yang tengah bercengkrama dan menikmati kudapan nya langsung menoleh ke sumber suara.

Lagi-lagi Lera hanya diam. Ia tak memperdulikan cela an semua orang. Memang hatinya sangat sakit.

Tapi bagaimana pun kondisi nya Lera harus kuat. Kini level kekuatan Lera sudah ia siap kan untuk semua nya.

"Mbak Lera mau pesen apa?" ucap Bu Septya penjual makanan di kantin.

"Seperti biasa Bu," balas nya.

"Baik Ibu siapkan dulu ya?"

Lera hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

Gadis itu duduk  di meja yang ternyata berdekatan dengan meja tempat Kenath Kristal Dion dan Arlan sedang berkumpul menikmati kudapan nya.

Lera menatap mereka dengan sayu. Entah kenapa hati nya mulai sakit lagi. Tapi berusaha untuk menutupi rasa sakit itu sudah sangat terbiasa bagi Lera.

"Pergi!!" usir laki-laki yang sudah ada di samping Lera

"Minggir kali!" susul lelaki yang ada di depan nya.

Gadis itu mendongak mendapati Rosi dan ketiga teman nya yang tengah berdiri di samping dan di depan nya.

"Lo tuli? Gue bilang minggir!"

Seantero kantin menoleh ke arah mereka berlima. Termasuk Kenath yang hanya melihat Lera di perlakukan dengan tidak pantas di depan mata nya hanya terduduk diam.

"Si Lera? Bikin keributan apa lagi tuh?" lirih gadis di samping meja Kenath.

"Gak ada capek-capek nya tu cewe bikin masalah di sekolah," cetus gadis yang satunya.

"Gak ada niatan buat nolongin Lera?" ucap Arlan tiba-tiba.

Kenath membisu memandang Lera datar. laki-laki itu melengoskan pandangan nya kembali ke arah ponsel yang ia pegang.

"Mau gue seret lo hah?! Gue bilang minggir ya minggir!" cela Rosi.

Tidak ada tanggapan dari Lera gadis itu hanya menganggap mereka berempat sebagai angin lalu saja.

Rosi mengacak rambutnya kasar. "Budek gue bilang minggir!!" Rosi mendorong kasar tubuh Lera.

Gadis itu terjatuh di tanah. Semua siswa yang tengah makan menghentikan aktivitas nya dan melihat ke arah Lera seraya berbisik jahat.

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang