8. Teman Baru

2.7K 411 191
                                    

" Bukannya tidak percaya teman, hanya saja Aku terlalu trauma dalam hal pertemanan, tapi dengan dia entah kenapa kepercayaan selalu muncul. Dia, Kenath. "

~Lera Dandelion Grissam ~

Lera menopang kepalanya di atas satu tangan yang mengepal. Memfokuskan setiap mata ke arah novel yang ia baca.

Dengan penampilan rambut yang tergerai dan di hiasi penjepit rambut berwarna merah muda, Lera tampak sangat cantik. Sudah dua hari Lera tidak bersama Kenath. Laki-laki itu lebih sering dengan Flo saat jam istirahat.

" Ra," panggil teman sebangku Lera.

Lera menoleh dengan tatapan dingin nya. "hm," jawab nya cuek.

"Ke kantin yuk, kan lo jarang tuh deket sama temen sekelas. Setiap hari sama Kenath terus," ucap gadis itu sambil tersenyum kikuk.

Lera berdiri kemudian meletakan bukunya rapi. "Ayok, " balas Lera sopan.

Gadis yang bernama Kristal itu terkaget senang.

Akhirnya mereka berjalan keluar kelas menuju kantin. Lera hanya berpikir mulai sekarang ia harus menyesuaikan dirinya untuk berteman dengan orang lain selain Kenath.

Lera sama sekali tak ingin mengusik atau pun merepotkan Kenath terlalu lama. Kenath juga butuh kebebasan bukan malah hidup nya selalu di hantui oleh Lera yang mengalami siksa batin dari umur 5 tahun.

"Kristalll!!" teriak seorang laki-laki yang menghampiri Kristal.

"Aduhh si oon," gumam Kristal nampak ingin bersembunyi dari laki-laki itu. Lera yang melihat tingkah aneh Kristal hanya menatap nya dengan tatapan bingung.

"Ayok Ra, gak penting ngurusin si dodol," ucap kristal lagi. Kristal menarik tangan Lera kemudian berlari secepat kilat.

Sesampainya di kantin Lera dan Kristal nampak terengah-engah mengatur setiap nafas nya yang hampir saja habis. Kenath yang melihat hal itu pergi menghampiri Lera dengan ekspresi muka yang sangat khawatir.

"Lera, kenapa ngos-ngos an gitu?" ucap Kenath sambil menyodorkan minuman ke Lera. Lera diam ia sudah mengatur nafas sepenuhnya, di samping Kenath terlihat Flora yang nampak sangat dekat dengan sahabat nya.

"Makasih Kent, aku bisa beli sendiri," balas Lera yang kemudian meninggal kan mereka bertiga, Kristal yang melihat Lera berjalan menjauh kemudian membuntuti dari belakang.

Kristal berhenti dan membalikan badanya untuk menatap Kenath, "Jangan sampai persahabatan dari sepuluh tahun yang lalu, sampai sekarang pecah hanya karena gadis ini Kent," ucap Kristal kemudian menepuk pundak Kenath.

Kenath tampak bingung kenapa akhir-akhir ini Lera semakin menjauh dari nya, apa Kenath pernah berbuat salah? Tapi kapan? nanti akan Kenath tanyakan ke Lera.

"Ayok Kent," ucap Flo memegang pergelangan tangan Kent. Dengan sigap Kent langsung menarik tangan nya agar pegangan tangan Flo lepas.

"Ingat Flo, gue lakuin ini hanya karena mama nyuruh gue," balas Kent yang kemudian meninggal kan Flora sendiri. Flo tampak marah dia meremas rok nya sangat kuat.

Flo berjalan menuju di mana Kristal dan Lera sedang menyantap makanan nya.

"Kenapa sih lo, lengket banget sama Kenath, Ra?!! " bentak Flo yang mengagetkan seisi kantin.

Kristal dan Lera terkaget, tanpa basa basi Kristal berdiri menatap tajam ke arah Flora.

"Hello, biasa aja dong. Gak ngaca lo hah!" Kristal mendorong tubuh Flo agak menjauh dari mereka.

AIR MATA LERA 💦 [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang