33

644 41 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 13-10-2021


💢💢💢


Ambulance itu telah sampai ke rumah sakit, langsung saja Vanila di tangani dokter, di perjalanan lorong itu Atalla tak pernah melepaskan genggamnya pada Vanila, terus bergumam pada Vanila yang tengah terpejam matanya.

Sudah sampai di depan ruang UGD, Atalla tak di perbolehkan untuk masuk.

Atalla mengacak rambutnya frustrasi, ia tak percaya apa yang terjadi pada hari ini, Vanilanya masuk rumah sakit karena dirinya? Sial, ia merasakan ini adalah jebakan untuk dirinya.

Ini semua gara-gara Alena yang memancing dirinya dengan  menyebut nama Vanila dan ada foto Vanila bersama lelaki lain, agar dirinya di taman itu. Bukan dirinya yang meminta penjelasan tapi malah Vanila yang salah paham padanya, mengapa ia sebodoh itu, ia menyesal mengikuti kata Alena, ia akan memberi pelajaran pada Alena, liat saja nanti.

Tak lama keenam orang berbeda gender itu pun datang.

Bugh

Reno memukul Atalla, sehingga sudut bibir Atalla berdarah.

"Brengsek lo! gue udah bilang sama lo jangan mainin Vanila, gue udah bilang dari awal kalo lo mainin Dia Mending gak usah deket sama Vanila!" sarkas Reno, ingin memukul lagi tapi tarik oleh Derren.

"Udah Ren ini rumah sakit," lerai Derren.

"Dianya brengsek Der! gue gak terima kalo Vanila di mainin, dia cewek polos -baik hati, tau gak." balas Reno, napasnya tak beraturan.

"Udah ya ini rumah sakit," ujar Derren.

"Ini salah paham." suara Atalla.

"Salah paham apanya?! pacar gue melihat lo dipeluk mantan lo kan," tukas Reno.

"Dia yang meluk gue."

"Kenapa lo gak menghindar."

"Gue gak tau kalo dia meluk gue, itu secara cepet banget, dan pas itu Vanila melihat gue lagi di peluk." Bela Atalla.

"Kenapa lo ada di taman Ata?" tanya Kevin, sedari tadi diam, memang Kevin ikut bersama kedua sahabatnya di sini,  karena ia lagi berkunjung di rumah Reno tujuannya ingin ke rumah Atalla untuk main nantinya.

"Dia mem-foto Vanila dengan cowok lain di taman," balas Atalla datar.

"Lo bego Ata, dia kayaknya ngejebak lo mungkin itu foto editan, Vanila gak kayak gitu Ata, seharusnya lo percaya sama Vanila, dan ini buktinya, lo udah nyakitin perasaannya Vanila, dia udah berhasil merusak hubungan lo sama Vanila ," timpal Derren.

"Iya gue salah... dan gue telat menyadarinya ini semua," sesal Atalla.

"A-ta gimana kondisi Vanila?" Tanya Fika sambil menangis.

"Ata di-a ... gak pa-pa kan?" tanya Mila juga menangis.

"Atalla -Vanila gak pa-pa kan? Gue melihat darah di kepala Vanila hiks keluar banyak!" Parau Viola, tangis ketiga gadis itu pecah, walaupun  mengenal Vanila tidak lama tapi ketiganya nyaman jika bersahabat dengan Vanila, mereka berasa bersabahatan lama.

"Gak tau," jawabnya datar, kini hati Atalla sedang hancur melihat kekasihnya disana terbaring lemah di atas brankar, ia takut kehilangan Vanilanya. Badan Atalla merosot ke bawah kepalanya bersembunyi di lipatan tangannya, lutututnya menekuk, badannya bergetar menandakan kalau ia tengah menangis.

Mereka menatap Atalla iba.

Ceklek

Mata mereka menatap seseorang yang ber jas putih itu kini sudah keluar dari ruangan yang menagani Vanila. Atalla langsung berdiri dan
Langsung saja mereka berbeda gender itu menghampiri pria paru baya menjabat sebagai dokter.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang