Happy Reading.
Direvisi : 10-10-2021
💢💢💢
Didalam kelas XII IPA I terdengar berisik dan riuh. Tak asing lagi bagi kita, dimana pun kelas kalo sedang Free class, ya berisik. itu adalah surga bagi mereka, mereka pun tak ingin sia-sia 'kan itu semua.
Terutama bergosip yang sekarang kini sedang hangat-hangatnya terjadi di kantin.Fika sedang duduk di bagian tengah. duduknya di angka ketiga bersama Vanila.
"Van lo tau gak?" Vanila langsung menggelengkan kepalanya.
Fika pun berdecak" bentar elah, gue belum selesai ngomongnya. jangan di potong ucapan gue dengan apapun, oke?" peringatnya, Vanila mengangguk mengiyakan ucapan Fika.
"Van, gue mau cerita nih, ya. tentang di kantin, lo sih gak ke sana padahal seru tau Van, lo tau gak? Atalla diem-diem memperhatikan cewek. kata temen-temen Atalla dia tuh ngeliatinnya gak berkedip, apa segitu terpesona pada tuh cewek, tapi gak tau nama cewek itu siapa? Soalnya temen-temen Atalla gak kasi tau nama cewek itu, bikin sekolah ini penasaran aja. jarang lo Van Atalla memperhatikan yang namanya cewek malah sampe gak pernah!" jeda Fika kemudian mengambil nafas lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan, Fika pun melanjutnya, "gue penasaran deh siapa cewek yang beruntung di taksir sama Atalla," Ucap Fika seraya tersenyum pada Vanila.
"Jangan ngomong dulu," titah Fika, ia melihat Vanila ingin membuka mulutnya, "gue belum selesai ceritanya, terus habis cerita tentang Atalla memperhatikan seorang cewek, gue mau cerita lain lagi nih. ini tentang Mauren the gengs yang terkenal ratu bullyingnya, jangan sampe kita jadi mangsanya mereka Van, oke back topik. Gengsnya Mauren nyamperin Atalla dan kawan-kawannya, katanya Mauren mau makan di meja Atalla biasalah modus itu mah, dia kan kayak lintah nempel mulu kalo ada Atalla, tapi temen-temen Atalla gak nerimanya apalagi omonganya sadis banget nyelekit di hati. apalagi Atalla sampe ngebentak Mauren di kantin, gue gak tau deh? kalo gue jadi dia, gue kayaknya mudah gak punya muka kali ya? lo sih gak ada di kantin kan seru tau!" tukas Fika mengebu-gebu.
Vanila hanya mengangguk dan tersenyum simpul, padahal dalam pikiran hanya tentang Atalla yang dilakukan lelaki itu di hari ini.
"Begitulah ceritanya!"
Vanila hanya tersenyum tipis saja.
Kring kring (bel pulang) pun berdentang semua murid pun berhamburan keluar.
Ke-empat perempuan itu sudah ada di luar gerbang sekolah.
"Van, lo mau pulang sama siapa? 'Kan abang lo ada di luar negeri" ucap Fika.
"Iya Van," timpal Viola.
"Atau sama gue aja?" tambah Mila.
Vanila menggeleng kepalanya, "gak usah Mil. aku pulang sama pak udin aja," tolak Vanila halus seraya dengan mengulas senyumnya, ia tak enak dengan Mila, ia tak ingin merepotkan Mila. rumahnya dan Mila itu lawan Arah. juga ada pak supir yang mengantar ia pulang jadi tak apa kalo menolak tawaran Mila.
"Ya udah, kalo gitu gue duluan ya Udah dijemput tuh." ucap Viola pada ketiga sahabatnya sambil menunjuk di sana yang siap menjemput Viola.
"Iya udah sono pergi, kasian tuh yang ngejemput lo nya udah nungguin," kata Mila, langsung di angguki oleh Vila tak lama Violapun hilang dari ketiga sahabatnya ini.
Tak lama Mila dan Fika pun sudah ada yang menjemputnya, di sini ia kesepian. Karena ketiga sahabatnya sudah pulang ke rumah masing-masing, di sini hanya beberapa siswa yang belum pulang sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend (✔)
Ficção AdolescenteVanila Kusuma Barta namanya, gadis manja, cengeng, polos, lugu, dan segala kekurangan melekat di dirinya Atalla Richard Megantara ia adalah lelaki perawakan tinggi, tubuh atletis,wajah yang tampan dan mampu memikat semua kaum hawa di sekolahnya ma...