05

1.4K 84 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 06-10-2021


💢💢💢


Masih lumayan pagi, Vanila sudah menaiki anak tangga menuju ke kelasnya.

tak lama, Vanila masuk ke dalam kelas itu dan di sana sudah ada Fika yang tangannya tengah berkutat dengan buku alat tulisnya, Fika menatap ke depan kearah pintu masuk. Netranya menangkap sosok Vanila yang tengah berjalan kearahnya lalu Fika pun bergegas untuk menghampirinya.

"Van, lo udah ngerjain PR matematika belum?!" tanya Fika menggebu-gebu.

"Udah," jawabnya santai.

"Van, gue boleh ya nyontek?... soalnya gue belum ngerjain PRnya," ucap Fika seraya cengengesan.

Vanila tertawa pelan, tangannya membuka tas gendong miliknya,ia merogoh isi tas gendong itu mengeluarkan buku PR matematikanya lalu menyerahkan bukunya pada Fika. "Nih, Fik." ujar Vanila lembut, sambil menatap orang ada di depannya.

"Wah! Van, makasih bangettt! Lo emang sahabat gue yang paling baik dah!" antusias Fika, wajahnya yang semringah. Fika sudah mendapatkan buku Vanila, pun kembali dimana ia duduki tadi. Vanila berjalan santai menyusul Fika yang sedang duduk.

Kring kring ( bel masuk )

Suasana kelas yang mulanya ribut dan ricuh, kini mendadak sunyi dan senyap setelah kehadiran guru matematika yang terkenal dengan sifat killernya. Pak Adit dikenal dengan sikap tegasnya, pria itu bahkan tidak main-main dalam memberi hukuman, sanksi yang dia berikan pada siswa-siswi yang melanggar peraturan atau lalai dalam mengerjakan tugas begitu berat. Sampai-Sampai banyak siswa-siswi yang memilih untuk tidak berurusan dengannya.

"Selamat pagi murid-murid," sapa pak Adit.

"Pagi!" jawab semua murid.

"Oh, ya. PR yang bapak berikan, apakah sudah kalian kerjakan? Kalau sudah silahkan kalian kumpulkan di meja bapak, bagi siapa saja yang merasa belum mengerjakan PR yang bapak berikan silahkan keluar dari kelas." titah Pak Adik tegas, pria itu mengedarkan pandangannya. ia tersenyum tipis saat mengetahui semua siswa-siswi mengerjakan PR tugasnya Adit berkata lagi.   "ya sudah, kalo tidak ada yang tidak mengerjakan. kumpulkan PRnya di meja depan saya dan kita lanjutkan pelajaran matematikanya buka halaman 20," lanjutnya.

Semua murid disana mengumpulkan pr pada ketua kelas untuk dikumpulkan didepan meja guru, tak lama semua murid mengerjakan dan mendengar celotehan sang guru.

****

Kring kring (bel istirahat)

Semua murid yang berada didalam sekarang keluar dari kelas untuk bergegas ke kantin. Mungkin Cacing-cacing mereka sudah minta jatah makanan.

Fika dan Vanila sudah sampai di daun pintu dikelas sebelah, kemudian melihat kedua sahabatnya sudah dengan urus-urusannya. Vanila beralih menatap ke lain matanya tak sengaja melihat lelaki itu hanya beberapa detik Vanila langsung memutuskan pandangan pada lelaki itu. Vanila sempat terkejut melihat kedua sahabatnya sudah ada di depannya. dan menormalkan ekspresi di wajahnya.

"Ayo," ucap Mila. Di angguki oleh ketiga sahabatnya itu.

Sesampai di kantin ternyata sudah penuh, penghuni manusia.

Mereka berempat berdecak. "Gimana nih. udah penuh meja kantinnya," ujar Fika. Ketiga sahabatnya hanya berdiam diri, tapi hanya sebentar karena Mila mengeluarkan suaranya.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang