Happy Reading.
Direvisi : 10-10-2021
💢💢💢
Dua hari kini sudah berlalu, sekarang saatnya pertandingan antar SMA Nusa Bangsa dan SMA pelita. Kedua sekolah ini sama-sama unggul ingin merebutkan juara pertama nantinya, tapi bagaimanapun tim Atalla harus menang dengan sehat, banyak strategi dan harus sportif pastinya. Apalagi SMA Nusa Bangsa tuan rumahnya, pasti banyak menuntut untuk menang di sekolah ini.Ketiga sahabat Vanila sudah ada duduk di trimbun banyak orang yang akan menyaksikan tanding basket nanti. Ketiganya duduk Bagian depan.
Tak lama ke-empat pemuda itu menghampiri ketiga perempuan sahabatnya Vanila, banyak orang berbisik, bertetriak histeris, betapa tampannya empat lelaki remaja itu jika jika berada di dekat, nikmat mana yang engkau dustakan bagi orang yang duduk di sini.
"Fik, Nila mana?" tanya Atalla, matanya menatap Fika lalu mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan gadisnya.
"Oh Vanila, tadi izin ke toilet." saat itu juga Atalla meninggalkan mereka semua yang ada disana, ia cemas dan takut jika terjadi apa-apa dengan gadisnya. apalagi Vanila sendirian di toilet, Atalla butuh semangat, pada gadisnya agar ia banyak energi untuk menenangkan tandingan ini, pasalnya Atalla tak melihat sama sekali Vanila gadisnya, langkah kaki Atalla tak henti berjalan menuju toilet untuk menemui Vanila, kekasihnya.
Di sisi tempat lain, Seorang gadis cantik tengah membersihkan tangannya sebab ia tadi telah masuk ke dalam bilik toilet itu. Setelah dirasa sudah bersih dan penampilan tidak berantakan, Vanila keluar dari toilet, kaki Vanila sudah dua langkah tapi tubuh mungil Vanila ada yang menubruknya. seperti tembok yang keras, Vanila akan terjatuh jika kala tak ada yang memegang kedua tangan Vanila.
Kepala Vanila mendongak menatap siapa yang ia tabrak. ternyata ada seorang laki-laki yang asing tampan nan tinggi tapi tinggian Atalla dan Atalla di atas segalanya. di hadapannya yang menatapnya juga, mungkin orang itu bukan orang yang ada di sekolah ini dilihat baju basket berbeda dengan sekolahnya.
"Lo, gak papa?" tanya pemuda itu.
Mata Vanila menerjapkan beberapa kali dengan raut wajah polos.
'Lucu' batin pemuda itu.
"Hah, eh gak papa kok." jawab Vanila.
Tangan pemuda itu mengulurkan tangan di hadapan Vanila, "kenalin gue Revaldi Arnold, panggil aja aldi atau perlu sayang," ucapan Revaldi membuat Vanila terdiam dan menatap lelaki itu polos.
Tangan revaldi masih terangkat di udara, tak lama Vanila tersadar dari bengongnya. lalu matanya beralih menatap tangan cowok itu. Vanila pun membalas uluran tangan cowok itu. "Eh maap aku melamun, oh ya nama aku Vanila kusuma Barta," balas Vanila lembut, Sedetik itu juga tangan mungil terlepas dari genggaman cowok yang baru saja di berkenalan.
"Nama lo cantik... kaya orangnya," gombal Revaldi, sedangkan Vanila dibalas tertawa canggung.
Vanila berdehem sejanak lalu, "hmmz Reval maap. aku harus mau kelapangan dulu," reveldi yang ingin membalas ucapan Vanila tak jadi, karena gadis mungil itu sudah pergi.
Belum jauh Vanila melangkah dari Revaldi, Vanila bertemu dengan Atalla yang terlihat khawatir.
"Kenapa?"
"Hah!" beo Vanila, kurang paham dengan kosa kata Atalla.
Atalla berdecak lalu menghela nafas, tangan kedua Atalla mencengkeram bahu Vanila sangat erat. "Kamu kenapa sendirian ke toiletnya?!" ulang kata Atalla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend (✔)
Genç KurguVanila Kusuma Barta namanya, gadis manja, cengeng, polos, lugu, dan segala kekurangan melekat di dirinya Atalla Richard Megantara ia adalah lelaki perawakan tinggi, tubuh atletis,wajah yang tampan dan mampu memikat semua kaum hawa di sekolahnya ma...