10

1.1K 61 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 07-10-2021

💢💢💢


Vanila dan Atalla sudah barada di depan kelas XII IPA I tak lama kedua nya masuk, di depan sudah ada Bu siska selaku guru IPA.

Semua murid di dalam kelas terkejut melihat seorang Atalla berada disini, tak lama mereka bisik-bisik terdengar di telinga keduanya.

Bu siska menatap semua murid di depannya, "Sudah anak-anak, jangan ribut." Ujar Bu Siska tegas, membuat semua murid terdiam "Atalla, tumben nak kamu ke sini? dan paket itu juga ada di tangan kamu?" tanya Bu siska seraya menatap Atalla heran.

"Bantu, Vanila Bu." ujar Atalla singkat, menatap Bu Siska datar.

Lelaki itu  beralih menatap Vanila lekat. Vanila yang di tatap Atalla sedikit salting, kemudian menundukkan kepalanya, karena pipinya merona. jantungnya mulai berdegup kencang sambil mengigit bibir dalamnya agar tidak gugup.

Semua murid mulai riuh kembali.

"Gue gak salah liatkan di depan ada seorang Atalla"

"Kok bisa Atalla ke sini"

"Apa mereka pacaran ya"

"Atalla makin ganteng..."

"Pasti Atalla ke sini mau liat gue"

"Wuuuhh" sorakan semua didalam kelas itu.

Deheman Bu siska membuat semua murid terdiam, "Atalla, makasih sudah membantu Vanila," ujar Bu siska, lelaki itu hanya mengangguk saja, "ya sudah ibu akan memulai pelajaran IPA, Vanila silahkan duduk." Vanila masih menundukan kepala, lalu kakinya melangkah ke tempat duduknya.

sedangkan Atalla mengucapkan salam lalu kakinya melangkah keluar, menuju ke kelasnya kembali.

Atalla masuk ke dalam kelas dengan wajahnya sedikit ceria, sehingga wajah Atalla tampan berlipat-lipat.

Semua yang ada di sini berbisik-bisik dan mengagumi Wajah tampan Atalla.

Tak kecuali ketiga sahabatanya yang tadinya fokus terhadap game di hpnya, sekarang mereka menatap ke Atalla yang baru saja datang.

"Waah! babang Atalla datang lagi di kelas." ujar Kevin manja dibuat-buat.

Keduanya bergidik ngeri, sedangkan Atalla hanya diam dan tak meladeni Kevin. "Najis vin," sahut Derren.

"Bilang aja, lo irikan gue manjanya sama Atalla bukan lo?" ujar Kevin. Menatap Derren.

Darren menjitak kepala Kevin dengan keras sambil bergidik ngeri menatap Kevin. "Najis vin, gue gak iri sama Atalla gue masih normal ya!" ngegas Derren, Kevin menatap Derren sinis tangannya memegang kepala yang di jitak oleh Derren.

"Atalla, lo habis ke mana bro? tuh moodnya udah bagus aja," ujar Reno sambil terkekeh mengabaikan kedua sahabatnya.

"Rahasia," jawab Atalla datar.

"Wih si bos, main rahasia-rahasia segala!"sahut Kevin.

Atalla mengendikkan bahu tak acuh.
Atalla menatap ketiga sahabatnya. "Ke kantin," ujar Atalla.

"Ayo gue mah," sahut Kevin.

"Kuy," timpal Derren.

Keempat lelaki itu langsung bergegas menuju kekantin.

*****

"Bro. kita gabung kuy di sana ada Vanila sama kawan-kawannya, lagian di sini semua udah penuh, meja kita juga udah ada yang  menempati." saran kevin, jarinya menunjuk kearah Vanila beserta teman temannya.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang