25

798 43 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 10-10-2021


💢💢💢


Biasanya Atalla kalo hari minggu. ia akan berjoging bersama sahabat-sahabatnya. tapi sekarang ia sedang malas bahkan untuk segala hal kecil, yang ada di otaknya hanya ada Vanila, gadisnya.

Entah kenapa Atalla sejatuh ini dengan Vanila, apalagi pipi tembemnya, ia rasanya ingin mencubit pipinya yang merona itu. bahkan senyumnya yang manis Atalla semakin tak berpaling darinya, ia suka dengan diri Vanila semuanya bahkan sikapnya juga, Atalla terkekeh kalau sudah mengingat gadisnya, ia jadi rindu deh.

Tanpa sadar seorang Wanita paruh baya memperhatikan anaknya yang lagi ada duduk di kursi single itu, ada apa dengan anaknya itu tidak mungkin gila'kan? Semoga tidak.

"Ata, kenapa kamu ketawa-ketawa sendiri? Ini masih pagi loh," tegur Gracia mamanya Atalla.

Mendengar suara mamanya Atalla, Atalla tersadar lalu menoleh ke samping kanan, saat itu juga Atalla mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Ma, Ata mau keluar dulu ya." ucap Atalla, mengalihkan pembicaraan mamanya.

"Mau kemana Ta? masih pagi juga," balas mamanya Atalla.

"Biasa anak muda mah." Sahut Atalla lembut tapi datar.

"Jangan bilang kamu mau ngapel pacar kamu?"

Tebakan mamanya benar, Atalla ingin ke rumah Vanila. untuk memastikan keadaannya apakah sudah membaik atau belum itu juga yang ada di dalam otaknya.

Ya tante Gracia sebut saja mamanya Atalla yang sangat cantik ini. Sudah mengetahui kalau anaknya itu sudah mempunyai gandengan.

Mamanya Atalla sangat senang, jika wanita paruh baya itu mengetahui siapa yang menjadi pacar anaknya, Vanila.

"Ta jangan lupa kapan-kapan kamu bawa Vanila kesini, ke mama pokoknya."

"Iya," balasnya singkat, kenapa papanya Atalla tak terlihat di rumah besar itu? karena Rian selaku papanya Atalla, sedang ada di luar kota.

Gracia mamanya Atalla menggelengkan kepalanya, oh ternyata anaknya lagi bucin toh, syukurlah anak tidak gila ternyata.

Di tempat lain, Vanila tidak di bilang baik baik saja. pagi tadi ia demam, mamanya Vanila cemas dan khawatir dengan keadaan anaknya. ia sebenarnya ingin membawa Vanila ke rumah sakit. tapi anaknya kekeuh tidak mau di bawa ke rumah sakit, katanya ia tak suka bau obat. Apalagi Nanda ada pertemuan penting dengan kliennya, ia jadi bingung untuk memlilih, di sini menemani putrinya atau tetap pergi.

Lamunan Nanda buyar saat ada yang mengetuk pintu. Nanda pun berjalan dan membuka pintunya.

"Ada apa Bi?"tanya mamanya Vanila.

"Ada den Atalla di bawah," balasnya.

Nanada mengangguk, "bik, tolong suruh Atalla ke sini ya bi." ucapnya lembut pada Bi Nani.

"Baik nyonya," jawab Bi Nani, ia pun pergi berlalu.

Tak lama mamanya Vanila melihat sesosok pemuda tampan yang tengah berdiri di daun pintu lalu lelaki itu menghampirinya.

"Tante," sapa Atalla.

"Iya nak Atalla," jawab mamanya Vanila ramah.

"Ya ampun untung kamu datang ke sini, nak boleh tente minta tolong sama kamu?" pintanya.

"Apa te," jawab Atalla.

"Tolong temenin putri tante... soalnya tante mau ketemu klien tante, tante gak bisa tinggalkan meeting itu, bagaimana, bisa?" ucap Nanda penuh harap.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang