Epilog

1K 37 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 22-10-2021


💢💢💢


Empat tahun pun berlalu yang di jalan kan oleh pasangan Atalla dan Vanila.

Di empat tahun itu hubungan Atalla dan Vanila tidak lah mudah, banyak rintangan dan penuh lika-liku kisah percintaanya, apalagi mereka LDR.

Atalla kuliah di kelahiranya, London. Sedangkan Vanila tetap di Indonesia katanya ingin bersama mamah nya dan juga menjaga mamanya yang tinggal di Indonesia. mana tega Vanila meninggalkan mamanya sendiri.

Vano. Kakak Vanila dia tinggal di New York. Vano berangkat ke New York, seling lima hari setelah Atalla, padahal Vano masih ingin lama di Indonesia tapi apalah daya perusahaan di sana tidak bisa di tinggal lama, ia memiliki tanggung jawab di sana.

Tapi walaupun LDR an antar Atalla dan Vanila, meraka berdua sudah melawatinya.

Setelah lulus dari kuliah di luar negeri, Atalla langsung saja berangkat menuju Indonesia bersama keluarga besarnya tujuannya untuk melamar Vanila.

Sontak saja Vanila bahagia, ternyata Atalla tidak ingkar janji kepadanya untuk melamarnya, saat Atalla sudah lulus kuliahnya yang ada di sana. Atalla kini sudah membuktikannya, melamar dan menikahinya, Vanila benar-benar sangat bahagia.

Dan saat ini adalah hari bersejarah bagi pasangan Atalla dan Vanila, yaitu menikah.

"Sayang ya ampun anak mama cantik banget, mama sampai pangling deh!" ucapnya antusias, Nanda melihat anaknya dari pantulan cermin yang ada di hadapannya.

Vanila tersenyum malu ketika mamanya memuji kecantikannya.

"Atalla beruntung dapetin kamu sayang," ucap mamanya Atalla, Vanila semakin tersipu malu mendapatkan pujian dari mamanya Atalla.

Memang kedua wanita paru baya itu tengah ada di kamar Vanila sebentar lagi yang akan jadi kamar Atalla juga.

"Hahaha, ciee yang bentar lagi mau jadi bininys Atalla!" ucapan para sahabatnya kompak. Tak lamanya Vanila berbalik badan menghadap pada sahabat-sahabatnya.

Vanila mengulum bibirnya, ia tidak kuat dapat godaan para sahabatnya itu.

"Apaan sih kalian," balasnya malu-malu.

Semua yang ada di sana tertawa, terlihat jelas bahwa Vanila malu.

"Udah kalian ini jangan godain anak mama, tuh mukanya udah kaya kepiting rabus." semua yang ada disana makin tertawa, suka menggoda Vanila.

"Mila, kakak ipar aku kapan ke sini," ucap Vanila untuk mengalihkan pembicaraan. Lalu memeluk Mila kakak iparnya namun terhalang perut buncitnya.

"Tadi subuh, sebenernya kakak lo tuh Van. Posesif banget masa gue gak boleh ke pernikahan lo," ucapnya menjeda, lalu Mila menirukan ucapan Vano. "Sayang kamu tuh lagi hamil... aku gak mau kamu dan baby kita kenapa-kenapa jangan ke Indonesia ya?" sontak saja semua orang di sana tertawa mendengar ucapan Mila.

Vanila meredakan tawanya. "Terus gimana caranya tuh kakak iparku ini bisa di sini?" tanya Vanila, yang mewakili semuanya yang ada di tempat ini. Penarasan dengan jawaban Mila.

"Ya gue nangis sama ngancem dia lah, kalo gue gak ke pernikahan lo sama Atalla, dia gak boleh tidur sekamar sama gue satu bulan. Lah dia gelagapan, akhirnya kakak lo izinin gue ke sini juga," cerocosnya.

"Anjir! kakaknya Vanila, kocak juga gak nyangka gue." Sahut Fika.

"Bukan lagi, mesum juga."

"Waw, berapa ronde tuh sama Bang Vano?" tanya Viola.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang