09

1.1K 61 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 07-10-2021

💢💢💢

Sudah tiga hari berlalu Vanila izin tak sekolah, sekarang waktunya Vanila sekolah, Vanila sudah rapi dengan seragam yang pas ditubuh mungilnya.

"Weh, adek gue udah mau sekolah nih ceritanya." celetuk Vano yang sudah duduk manis di ruang meja makan. Melihat sang adik tengah ingin duduk di meja makan yang saling berhadapan.

"Weh, iya dong bang!"ucap Vanila semangat.

"Dek, luka kamu emang udah sembuh?" tanya Vano, menatap Vanila sang adik.

"Udah dong bang," jawab Vanila antusias, gadis itu menunjukan deretan gigi putih rapihnya.

"Semangat banget kamu dek, mau ke sekolahnya." goda Vano, menaik-turunkan alisnya.

"Iya dong bang, kan mau ketemu sahabat Vani di sekolah!" jawab Vanila senang menatap kakaknya.

Vano ikut tersenyum melihat adiknya senyum ceria, "iya deh, jangan nakal ya di sana." peringat Vano,

"Vani, gak nakal kok!"jawabnya sebal.

"Iya deh, percaya." ujar Vano.

"Makan, jangan ribut lagi ya?"

"Iya, mah." jawab kedua anaknya.

Diruang makan keadaanya hening hanya detingan sendok garpu saling bertubrukan.

"Ayo abang anter aku,"pinta Vanila pada kakaknya.

"Iya bawel, ini juga mau anterin kamu,"jawab Vano gemas.

Tak lupa Vanila dan Vano pamit dan mengucap salam pada mamanya.

Setelah sampai di sekolah Vano keluar dari mobil bersama dengan Vanila, mereka berdua berdiri samping mobil itu. di hadapannya sudah ada di gerbang sekolah.

"Belajar yang bener ya vani. jangan nakal," pringat Vano, tangannya sambil menepuk-nepuk kepala Vanila bak seorang anak kecil.

Tangan Vanila menepis tangan kakaknya berada di atas kepalanya, mulut mungil Vanila berdecak. "Apaan sih, bang." ujar Vanila kesal, "lagian mana mungkin Vani nakal,"lanjutnya, Seraya mengerucut bibirnya.

Vano tertawa pelan melihat adiknya yang kesal, Vano selaku kakaknya Vanila. membuat adiknya kesal adalah sesuatu yang kesenangan baginya.

Kejadian itu tak luput dari orang-orang sedang lewat berada didalam ataupun di luar sekolah ini.

"Eh itu anak baru sekolah di sinikan?"

"Kalo gak salah namanya Vanila?"

"Di deket vanila siapa tuh ganteng bingit!"

"Anjir cowok itu ganteng bangetttt!"

"Senyumnya bikin meleleh baaangg!"

Seperti itulah bisik-bisik tetangga ralat murid di sekolah ini.

"Udah, jangan cemberut nanti jelek tau."ejek Vano.

"Bodo!" ujar Vanila sebal, seraya menghentak-hentak kakinya, masih mengerucut bibirnya.

tak lama Vanila meninggalkan Vano sang kakak dengan wajah kesalnya, untuk menuju ke kelasnya.
sedangkan Vano tersenyum seraya menggelengkan kepala, melihat tingkah laku adiknya ini.

Tak lama setelahnya Vano mengitari di depan mobilnya lalu masuk ke dalam mobil itu, Vano duduk di kemudi dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang ingin menuju ke kantor mamanya. 

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang