Happy Reading.
Direvisi : 10-10-2021
💢💢💢
Kedelapan orang itu sudah menghabisi makanannya dengan tandas, apalagi Vanila sudah menghabiskan dua porsi makanan, ya Vanila memesan lagi makanan, tapi kenapa? tubuhnya tetap saja kurus dan mungil? sungguh luar biasa Vanila. Mereka masih memperhatikan tingkah laku Vanila seperti anak kecil saja, makannya masih belepotan dibibir mungilnya.Vanila mulai menyadari jika diperhatikan oleh ke tujuh orang bersamanya. "Kanapa?" tanyanya, netranya menatap ke tujuh orang itu secara bergantian.
Atalla menatap tajam ke pada semua laki-laki yang menatap Vanila penuh ketertarikan dengan wajah cantiknya.
Atalla tidak suka jika Vanila jadi pusat perhatian.
Tangannya Viola memberikan tissue kepada Vanila. "Nih buat ngelapin mulut lo yang belepotan," ucap Viola, langsung diterima oleh Vanila.
"Makasih," jawab Vanila, dengan senyumnya yang manis bak gula aren.
Atalla tertegun untuk kesekian kalinya melihat senyuman Vanila di tunjukan. tapi ada rasa kesal juga masalahnya bukan ia saja yang melihat tapi sebagian orang yang ada disini juga melihat senyuman dari Vanila.
"Lo tuh, kayak anak kecil tau gak!" ujar Fika gemas, Vanila hanya menampilkan deretan gigi putihnya saja.
"Btw udah lama kita di sini, balik kuy!" ajak Mila.
"Lah entaran aja sih? kalian 'kan jarang kumpul bareng kita yang ganteng ini?! Kapan lagi coba ngumpul - ngumpul kayak gini?" seru Kevin.
Teman-temannya Kevin mah diem bae.
"Lo aja deh Vin? Yang ada di sini, kalo kita - kita mah mau pulang!" sewot Viola.
"Neng Vio mah, sewot banget sama Kevin yang ganteng ini." Viola hanya diam saja tak menanggapi Kevin.
Semua tertawa pelan kecuali Atalla, Lelaki itu hanya tersenyum tipis saja. "Cieee ... cie di cuekiiiin," ejek Derren.
Tangan Kevin langsung menjitak kepala Derren dengan keras, sehingga Derren mengaduh kesakitan. "Rasain tuh!" sewot Kevin.
Tangannya Derren memegang kepalanya yang tadi dijitak oleh Kevin. "Sakit ogeb!"ngegas Derren, tangannya seraya membalas menjitak Kevin.
Kevin mendesis sembari memegang kepalanya yang di jitak oleh Derren.
"Lo mah dendaman sih, sahabat!"
"Sok akrab lo Pin!" Balas Derren.
Keenamnya tak menghiraukan kedua itu yang tengah ribut.
"Eh Van, lo udah chat abang lo belum? Kalo Lo pulang sama kita?" tanya Fika.
"Belum," jawab Vanila sembari menatap Fika.
"Ya udah, lo chat abang lo dulu." kata Fika.
Vanila mengangguk. "Iya," jawabnya.
Vanila pun menyambar hpnya yang ada atas meja di hadapannya, jemari lentiknya menari di layar mengetik pesan untuk kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend (✔)
Ficção AdolescenteVanila Kusuma Barta namanya, gadis manja, cengeng, polos, lugu, dan segala kekurangan melekat di dirinya Atalla Richard Megantara ia adalah lelaki perawakan tinggi, tubuh atletis,wajah yang tampan dan mampu memikat semua kaum hawa di sekolahnya ma...