35

759 38 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 14-10-2021


💢💢💢


Dentuman musik terdengar di penjuruan club, musik yang memekakkan telinga semua orang, tetapi semua orang yang ada di dalam club itu menikmatinya.

Di mini bar terdapat keempat pemuda, siapa lagi kalo bukan Atalla, Reno, Derren, dan juga Kevin.

Mereka di sini lebih tepatnya menemani Atalla yang tengah terpuruk lagi, semenjak kakaknya Vanila mengusir Atalla. dan di malamnya tiba ia mengajak ketiga sahabatnya ke tempat ini, ya. ketiga sahabatnya mengiyakan saja, mereka ingin menjaga Atalla yang hidupnya sedang berantakan, semenjak mengusirannya Atalla juga. Atalla mencari siapa yang menabrak Vanilanya, di bantu oleh pesuruhannya dalam tiga hari Atalla sudah mengetahui kalo yang menabrak Vanila adalah Mauren bersama para antek-anteknya. Mungkin Mauren sengkongkol dengan Alena untuk menyingkirkan Vania.

sialnya mengapa ia masuk kedalam permainannya? Tapi sebelum Atalla mengatahui jika mereka yang penyebab kekasihnya terbaring lemah di rumah sakit, kakak Vanila yang lebih dulu tahu dari siapa pelakunya dan disaat itu pelaku ditangkap dan di penjara.

Atalla yang mengetahui Alena dan mauren dengan the gengnya itu di penjara, lelaki itu menginjak kakinya di kantor polisi ia tidak sendiri ia disana melainkan bersama ketiga sahabatnya dan ketiga teman Vanila, mereka semua marah dan ingin memberi pelajaran pada mereka yan sudah menabrak Vanila akan tetapi polisi langsung menghampiri mereka berbeda gender itu. Merasa muak pada si pelaku, ke tujuh berbeda gender itu pun pergi meninggalkan kantor polisi.

Pada saat Atalla ingin menemui Vanila di rumah sakit. di sana terdapat beberapa bodyguard yang menjaga di luar tempat jaga Vanila, ucapan kakaknya Vanila tidak main-main, Atalla tak bisa bertemu Vanila. ini juga ia sangat kesulitan untuk menemui pujaan hatinya, ia tidak bisa mencari keributan jika di rumah sakit dan semenjak itulah Atalla tidak menemui Vanila,menemui Vanila sangat kecil peluangnya.

****

Selama dua minggu lebih, Atalla suka balapan, membolos, main club hanya sekedar minum. Itulah aktivitas Atalla untuk melampiaskan kerinduan pada Vanila, tapi tetep saja Vanila selalu dalam otaknya.

Dan saat inilah mereka ada di sini, ketiga sahabatnya menatap Atalla dengan iba. Kisah lama terulang kembali dengan orang yang berbeda dan permasalahan percintaannya juga berbeda, Alena yang egois meninggalkan Atalla, Vanila hanya Vano yang jadi penghalang kisah percintaannya. Jika dibandingkan Alena atau Vanila, siapa yang pantas menjadi pendamping Atalla? jelas tentu Vanila, keduanya hanya perlu meluluhkan hati sang kakak Vanila untuk merestui hubungannya, kalau mamanya pasti sudah merestui hubungan Atalla dan anaknya.

"Ata, udah minumannya! lo udah banyak minum, sekarang ayo pulang," ucap Kevin, Kevin mencegah Atalla untuk meminum lagi yang ada di tangan Atalla gelas berisi cairan Alkohol.

"Bro. kita pulang aja, besok kan sekolah," sahut Derren.

Atalla dengan mata yang sayu, hanya terdiam diri, tak menanggapi perkataan para sahabatnya, karena dentuman musik yang masih terdengar nyaring telinganya, ditambah kepala Atalla tengah pusing kebanyakan minum.

"Ayolah Vin, Der, kita bawa Atalla pulang, untung aja tante Gracia sama om Rian gak ada di rumah dua minggu ini, ada tugas di luar kota. coba aja orang tua Atalla ada dirumah berabe dah," timpal Reno, "kuy lah."

"Ayo ah," keduanya kompak.

Tapi sebelum pulang ketiga sahabatnya Atalla berpamitan dulu pada orang yang mempunyai club ini, ya walau bagaimanapun orang pemilik club adalah temannya ketiga sahabat Atalla juga, menyangkut Atalla ketiga sahabatnya akan selalu tahu dan selalu ada untuk Atalla disaat terpuruk di saat ini, contohnya.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang