19

828 44 1
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 10-10-2021


💢💢💢


Hanya ada keheningan malam yang menemani, tanpa ada suara selain sendok dan garpu yang saling bertubrukkan.

"Nak, gimana dengan sekolah kamu, gak ada masalahkan?  Mama harap  kamu betah di sekolah baru kamu,"ujar Nanda, selaku mamanya Vanila yang pada akhirnya memecahkan heningnya malam ini.

Vanila pun mengangkat kepalanya seraya menatap sang mama. "Gak ada masalah kok mah, Aku senang di sekolah baru udah dapat teman eh sahabat deh mah!" seru Vanila senang, Vanila dengan menampakan gigi putih rapinya.

Nanda pun ikut tersenyum melihat dan mendengar cerita anaknya dengan bahagia. "Bagus dong, kalo gitu teman Vani. menerima Vanila ada di sekolah itu," balas Nanda lembut, " gimana di sana Vanila gak nakal 'kan? Selalu nurut sama guru dan di sana belajar 'kan gak bolos'kan di sekolahnya?" tanya Nanda, sambil memicing ke arah anak bungsunya. Nanda tahu sebenarnya kalo Vanila anaknya tak berbuat onar ataupun nakal, hanya saja Nanda ingin becanda dengan anaknya.

Vanila mencabik bibirnya kesal. "ya gaklah ma, aku gak mau berurusan sama guru Bk. soalnya galak," balas Vanila.

Mama Vanila tertawa pelan mendengar ucapan anaknya, "kamu jangan begitu Vani, itu guru kamu loh."nasihat Nanda pada Vanila anaknya.

Vanila hanya mengangguk saja.

"Vani, selain itu kamu udah punya pacar belum? Di sekolah baru kamu," goda mama Vanila, Nanda melihat anaknya yang salting dan juga pipinya menjadi merah merona,
Nanda semakin menggoda anaknya.

"Ayoo ngaku? Udah punya ya?"

"apaah sih mah, Vanila belum punya pacar tau," balas Vanila malu-malu.

Nanda tertawa lalu mereda. "Masa belum punya sih, anak mama kan cantik pasti ada yang naksir dong," goda Nanda lagi.

"Ish, mama ..." rengek Vanila, Nanda tertawa melihat Vanila seperti anak kecil.

Jika di sini ada kakaknya pasti ia tak bisa menggoda anaknya ini, Nanda tahu kalo kakaknya ini sangat protektif terhadap adiknya, Nanda jadi rindu pada anak sulungnya yang ada di negeri lain.

Jarang juga ia bersama anak bungsunya seperti ini. karena pekerjaan yang selalu menumpuk jadi ia jarang sekali memperhatikan anaknya, jadi single parent tentu saja tidak mudah bagi Nanda. Ia harus bekerja keras dan juga harus menjadi seorang ibu untuk kedua anaknya, tapi sekalipun tak mengeluh, memang takdirnya seperti ini ia harus menerimanya. Ia juga bersyukur anaknya mengerti dan tak menuntut banyak terhadap dirinya.

"Ya udah sayang, mama mau ke kamar dulu ya." ujar Nanda, menatap anaknya lembut.

"Iya mah," balas Vanila ceria, dengan senyumannya. Nanda pun beranjak dari ruang meja makan menuju ke kamarnya.

*****

Tak lama hp Vanila bergetar, dilihatnya hp Vanila yang ada di atas meja di hadapannya, tangan mungil Vanila menyambar handphone nya. Lalu di baca.

Atalla💕

P

Vanila terkejut, melihat Atalla meng-ngechatnya, dan Vanila terperangah bukan pada namanya, tapi yang ada di belakang nama lelaki itu yaitu emot love, ini benar kah Atalla yang memberinya? Vanila jadi gugup dan tak tahu harus apa, tapi Vanila tetap membalas chattingannya.

My Perfect Boyfriend (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang