Happy Reading.Direvisi : 10-10-2021
....
Seperti biasa kantin selalu ramai apalagi ke-empat pemuda itu ada disini. tapi yang bikin kesel dan marah ada di hati perempuan-perempuan di kantin ini. Yang di tempat itu bukan hanya ke-empat laki-laki remaja itu saja. tapi melainkan ke-empat perempuan juga, tuhkan jadi dongkol.Mereka memakan-makanannya dengan nikmat apalagi batagor di baluri dengan bumbu kacang ugh tambah nikmat sekali.
"Sayang makannya pelan-pelan," ucap Atalla datar tapi lembut, yang memulai berbicara diantara hening tadinya. Tangannya terangkat untuk membersihkan bumbu kacang di sudut bibir Vanila.
"Anjir Atalla bisa aja lo modusnya!" sambut Kevin heboh, sehingga menjadi pusan perhatian semua yang ada di kantin lagi.
Atalla menatap tajam Kevin. Ia tak suka jadi pusat perhatian. apalagi ia mendengar bisikan-bisikan orang yang ada di kantin ini, kalo Vanila yang memperhatikan dirinya sih gak pa-pa dengan senang hati malah.
"Gila sih, kayak dunia milik berdua aja. yang jomblo mah apa atuh cuma gigit jari," tambah Kevin lagi, tak mengindahkan tatapan Atalla.
"Iri bilang bos,"celetuk Derren tiba tiba, yang sudah memakan batagor setengahnya.
"Gak gitu nyet, gue juga bisa romantisan ama Viola iya'kan beb?" ucap Kevin mengedipkan satu matanya ke arah Viola.
Viola mendengarkan itu ingin muntah saja. "Ogah!" ketus Viola, sambil merotasi kedua matanya malas.
Mereka yang ada di meja itu tertawa terbahak-bahak menertawakan Kevin, ugh malangnya. kecuali Atalla hanya diam saja.
"Yaa belum beraksi aja udah ditolak!" Komen Derren.
"Kok kamu gitu sama aku beb Vio?" rajuk Kevin tak menghiraukan ucapan Derren.
"Jijik Pin," sahut Reno.
"Cie ... Vanila diromantisin sama doi," ucap Fika, alisnya menaik-turunkan untuk menggoda Vanila yang dilihat pipinya merona, malu.
Vanila hanya diam saja sambil menundukkan kepalanya, aish Atalla aku gak kuat saja rasanya apalagi tadi pusat perhatian, ucap Vanila dalam hati.
Mereka yang ada di meja itu tertawa renyah hanya Atalla saja yang tersenyum tipis sangat tipis, bahkan hanya orang yang ada di dekatnya saja bisa melihat senyuman itu, Atalla di buat gemas sendiri bila kekasihnya ini kalo sedang malu malu.
"Sayang kok kamu duduk sama cewek ini, aku kan mau makan bareng sama kamu." ucap Mauren manja, yang tiba-tiba datang dan tangannya menyingkirkan tubuh mungil Vanila, sampai Vanila ingin terjatuh kalo saja tak ada Mila di sampingnya.
"Lo apa-apaan sih, bitch. ganggu kita makan aja!" ucap Mila meninggi, yang tidak terima Vanila di perlakukan seperti itu.
"Apa lo! Gue gak ngomong sama lo, ya. lagian lo dan temen-temen lo ini kencentilan banget sih, deket-deket para cowok most wanted di sekolah ini!" balas Mauren tak kalah tinggi dengan Mila.
"Ck, lo dan ketiga dayang dayang lo kali yang kecentilan! kita mah gak ya!" nyolot Mila, tentu saja Mila tak terima bila dikatakan seperti itu, ketiga lelaki tampan ini kok yang mengajak ia dan ketiga sahabat nya makan bareng-bareng apalagi terutama Vanila yang jelas notabennya pacar Atalla. Harusnya orang yang sok cantik di hadapannya inilah gak tau diri malah ada disini. apa katanya tadi mau makan bareng cih mana sudi mereka makan satu meja sama jalang yang satu ini, batin Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend (✔)
Ficção AdolescenteVanila Kusuma Barta namanya, gadis manja, cengeng, polos, lugu, dan segala kekurangan melekat di dirinya Atalla Richard Megantara ia adalah lelaki perawakan tinggi, tubuh atletis,wajah yang tampan dan mampu memikat semua kaum hawa di sekolahnya ma...