Pertanyaan

1K 138 118
                                    

Beberapa saat lalu Taehyung baru saja sadar, remaja itu menoleh kesana kemari dan hanya dapat menemukan pengawal ayahnya. Jika kalian mengira Taehyung akan mencari sang ayah itu adalah kesalahan besar, remaja Kim itu mencari keberadaan Jimin.

"Hei kau! Dimana Jimin?" Tanpa mengunakan bahasa sopan Taehyung menendang-nendang selimutnya dan mendorong tubuh pria di samping brankarnya dengan kaki panjangnya itu.

"Dia ada di ruangan sebelah, tuan muda." Mendengar itu Taehyung beranjak turun dari brankarnya yang secara langsung di cegah oleh pria suruhan sang ayah, sangat menyebalkan memang.

"Menyingkir, aku ingin menemui Jimin!"

"Tuan tak mengijinkan anda pergi." Kedua pria itu menahan bahu Taehyung yang kian memberontak.

"Yak...... lepaskan aku!" Tubuh Taehyung terus bergerak kesana kemari, yang mempuat kedua pria itu memilih mengalah daripada Taehyung melukai dirinya.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan itu, Taehyung menarik infusnya dan berjalan terhuyun keluar dari ruangannya. Saat pintu ruang rawat terbuka, hal itu bersamaan dengan para doker dan perawat keluar dari ruang rawat lain seraya mendorong brankar dengan seseorang diatasnya yang ditutup rapat dari atas sampai bawah dengan bercak darah disana.

"Jimin?" Taehyung mempercepat langakah tak stabilnya itu, menahan para dokter yang akan membawa orang itu pergi.

"Berhenti kalian, mau kalian bawa kemana dia?" Seorang perawat menghentikan langkahnya, menahan tubuh Taehyung yang kian tak terkendali. Remaja itu memberontak walau sudah ditahan oleh para pengawalnya.

"Maaf, biarkan kami melakukan tugas kami. Tolong kalian bawa dia kembali, saya akan memanggilkan dokter." Perawat itu beranjak, meninggalkan Taehyung yang masih berusaha mengejar brankar. Nampaknya mereka semua terburu-buru untuk segera menggalkan bangsal VIP.

"Tuan muda sebaiknya kita kembali."

"Tidak.... mereka akan membawa Jimin pergi.....!!" Taehyung yang berhasil melepaskan diri, kembali berlari mengikuti para petugas medis itu.

Langkahnya makin cepat melaluli beberapa cabag lorong sembari dikejar dua penjaga bertubuh besar itu.

Taehyung kembali meronta saat tubuhnya berhasil di tahan dua penjaga itu, ia tertinggal sangat jauh oleh para petugas medis yang mendorong brankar cukup cepat.

Tanpa mereka sadari ada orang lain yabg menyaksikan drama menyedihkan seorang Kim Taehyung dengan tatapan kebingungan, Taehyung masih saja meronta berusaha melepaskan dirinya yang kian di pegang erat oleh dua orang suruhan Tuan Kim.

"Apa yang dilakukan Tae-Tae hyung sebenarnya?" Jungkook, remaja yang menyaksikan hal itu menggelengkan beberapa kali melihat tingkah Taehyung yang berjarak beberapa meter didepanya.

"Sepertinya kepalanya terbentur cukup kuat tadi." Jungkook menundukkan kepalanya, menatap remaja lain yang duduk di kursi roda yag tengah ia dorong beberapa saat lalu mengitari rumah sakit.

"Ah... kurasa itu ada benarnya."

Keduanya kembali memperhatikan tingkah Taehyung sembari menyesap susu pisang yang diberi oleh Yoongi beberapa saat lalu, tak ada niat sedikitpun dari mereka untuk mendekati Taehyung saat ini.

"Jimin-ah! Biarkan aku bertemu dengan Jimin.... mereka tak bisa membawa Jimin pergi begitu saja!!" Teriakan Taehyung terdengar jelas di telinga kedua remaja yang memantau dalam diam perbuatannya.

"Oh... mengapa Tae-tae hyung memangilmu sedari tadi hyung?" Jungkook kembali menundukkan kepalanya menatap remaja di kursi roda yang tak lain adalah Jimin.

"Yak.... berhenti berteriak disini Kim!" Jimin membalas teriakan Taehyung dengan cukup kencang dan hal itu membuat remaja Kim itu mengalihkan perhatiannya.

Tubuhnya luruh seketika, berlari cepat kearah Jimin yang kembali menyesap susu pisangnya.

"Dasar bodoh.... ku pikir kau mati sialan!" Tanpa menyaring ucapanya Taehyung berteriak dihadapan Jimin dengan lancar. Mendengar hal itu membuat Jimin membelalakkan matanya dan memukul bahu Taehyung cukup kencang.

"Yak... mengapa kau memukulku, aku sangat takut asal kau tau." Protes Taehyung tak terima, Jimin tak berminat membalasnya ia hanya memberi tatapan tajam pada sahabat tak tau diri itu. Lagi pula siapa yang membuat Jimin harus masuk rumah sakit dengan cara yang sangat konyol.

"Takut kau bilang, kau nampak seperti orang gila yang berteriak di depan pintu rumah gadis yang menolakmu." Sarkas Jimin sembari melemparkan sekotak susu pisang yang masih utuh.

"Oh.... kakimu patah?" Taehyung berali menatap kaki kiri Jimin yang di balut gips, dan tanpa rasa bersalah remaja itu mulai mendorong kaki Jimin .

"Yak... kau ingin mati hah?!"

"Syukurlah kakimu patah." Ucapan macam apa yang keluar dari mulut Kim Taehyung, bagaimana hal ini bisa di sebut keberuntungan.

"Kim Taehyung, bersyukurlah karena aku sedang tak ingin mencekik seseorang saat ini."

"Maksudku, beruntung bukan kepalamu yang terluka. Aku tak ingin punya teman yang bodoh." Jujur saja, ingin sekali Jimin mengumpati orang tak tau diri itu.

"Kurasa kau yang bodoh."

"Benarkah? astaga... Jimin-ah, tanyakan sesuatu padaku. Aku harus memastikan apakah otakku masih pada tempat yang tepat." Taehyung belutut dihadapan Jimin yang kini menarik senyum sinis.

"Berapa nilai  n yang memenuhi persamaan n faktorial dibagi dengan n minus dua faktorial dikali empat faktorial sama dengan sepuluh?" Jimin mengeluarkan pertanyaannya sementara Taehyung mulai berpikir keras untuk mendapatkan jawaban dari soal itu.

"Tidak! Hey... kalian, cepat panggil Dokter Min kemari. Aku membutuhkan beberapa perawatan!" Taehyung berujar panik pada dua penjaga yang berdiri tak jauh darinya, remaja itu berjalan cepat menuju ruang rawatnya sembari mengusak rambutnya kasar, meniggalkan Jimin dan Jungkook di lorong.

Jimin mulai terpingkal dengan kelakuan Taehyung, sejak kapan Taehyung peduli dengan soal seperti itu.

"Hyung, bukankah itu pertanyaan yang tak seharusnya di berikan pada seseorang yang baru saja mengalami kecelakaan?" Jungkook menundukkan kepalanya, menatap Jimin lama menanti jawaban dari remaja itu.

"Kalau begitu apakah kau mau menjawabnya?" Jimin berbalik menatap Jungkok yang kini menalan ludahnya kasar.

.

.

.

.

.

.

'Apakah otakku bergeser?'

-kim taehyung-







Bersambung.........







Yang mau bantu Tae-tae jawab silahkan

Nilai n yang memenuhi persamaan  n!/ (n-2)! x 4! = 10

hehehehehehe.............

Take MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang