Dokter Arlin_
Agmi, kita bisa ketemu? Ada yang mau aku ngomongin sama kamu.Agmi mengerutkan kening membaca pesan dari kakak ipar sekaligus selingkuhan suaminya itu. Mau ngapain lagi cewek ini kira-kira? Agmi teringat pesan dari Reno untuk tidak menemuinya kalau Dokter Arlin mencarinya. Apa karena Dokter Reno merasa aktingnya kurang meyakinkan ya? Jadi lebih baik Agmi diam aja begitu.
Namun Reno sendiri juga bikin masalah. Dia masih suka menemui Dokter Arlin diam-diam bahkan peluk-peluk juga tadi. Jangan-jangan mereka tetap pacaran dan menjadikan Agmi sebagai kedok? Agmi nggak bakal terima kalau diperlakukan seperti ini. Bagaimanapun dia istri sahnya Reno. Kenapa dia harus takut bertemu dengan seorang selingkuhan?
Oke! Temu saja dia! Putus Agmi. Dia mengirimkan pesan balasan pada Dokter Arlin dengan emosi bahwa dia bersedia bertemu dengan pelakor itu. Peduli amat dengan larangan dari Reno. Kini saatnya dia menunjukkan statusnya sebagai istri sah di depan Arlin.
Agmi meletakkan ponselnya ke atas meja dan memandanginya. Reno tidak menghubunginya lagi setelah pembicaraan di lorong tadi. Padahal Agmi berharap kan Dokter Reno bakal menarik tangan dia dan berkata manis lalu mereka berpelukan kayak yang ada di drama-drama. Uh! Dasar drama tidak mendidik. Realita memang tak seindah drama.
"Agmi," sapa Nara dengan senyuman manisnya yang terkembang. Cowok itu memasuki ruang istirahat dan duduk di sebelah Agmi. Agmi tentu semringah melihat kehadiran pengganti shiftnya itu. Karena itu artinya dia bisa segera pulang setelah operan jaga.
"Kamu ada masalah apa, Mi? Dahimu kok ditekuk?" Nara menunjuk keningnya sendiri. Duh, cowok ganteng dan peka macam Nara memang selalu membuat terlena.
"Nggak ada apa-apa kok, Nar," senyum Agmi.
"Mi, kalau kamu butuh temen curhat, aku selalu siap," ucap Nara lembut.
"Iya. Nggak ada apa-apa kok. Aku cuman kurang tidur aja karena pasiennya banyak."
"Oh gitu. Ada berapa pasiennya?"
Agmi mulai menjelaskan masing-masing kondiri pasien yang ada di setiap bed satu persatu berdasarkan rekam medik dan buku penghubung antar shift. Nara manggut-manggut aja mendengarnya. Setelah selesai operan jaga. Maka, Agmi pun pamit pulang pada Nara. Karena dia sudah ditunggu Arlin di tempat parkir. Sebelum keluar IGD, Agmi sempatkan untuk minum air putih dulu segelas supaya punya tenaga untuk mengkonfrontasi pelakor itu.
Dalam perjalanan menuju tempat parkir. Agmi mengulang kata "Istri sah" berkali-kali dalam benaknya agar hatinya tidak gentar. Reno memintanya untuk menjadi istrinya adalah agar Arlin menyerah. Maka kini dia harus menunjukkan fungsinya. Dia harus membuat wanita itu menyerah pada Reno. Bahkan jikalau Reno dan Agmi bercerai nanti, Agmi tidak akan membiarkan Reno kembali dengan Arlin. Tidak akan!
Namun ketika sampai di tempat parkir dan melihat sosok Arlin yang melambai tangan padanya dengan ramah dari dalam mobil, nyali Agmi ciut seketika. Sialan! Dokter Arlin emang cantik banget. Mana mungkin dia bisa melawan wanita secantik ini. Apa yang dia punya? Rasanya Agmi jadi berhalusinasi melihat level 9999 di atas kepala Arlin dan level satu di atas kepalanya sendiri.
"Kamu nggak capek kan, habis jaga malam gini malah keluar sama aku?" tanya Dokter Arlin berbasa-basi setelah Agmi duduk di kursi samping kemudi.
"Nggak kok, Kak. Kak Arlin mau ngomongin apa?" tanya Agmi to the poin.
Dokter Arlin melirik Agmi dari kaca spion lalu melengkungkan bibirnya. "Agmi, kamu dan Reno hanya menikah kontrak, kan?"
***
Votes dan komen ya Guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter (Republish)
Romantik"Ayo kita nikah." Agmi terdiam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan pendengarannya. Apa mungkin karena dia kelaperan banget otaknya jadi agak geser ya? "Apa, Dok?" tanya Agmi akhirnya. "Ayo kita nikah," ulang Reno lagi dengan senyuman manis ban...