Agmi terperangah. Kata-kata yang barusan diucapkan Dokter Arlin membuatnya terpana? Apa? Pernikahan kontrak? Agmi menoleh pada Dokter Arlin yang duduk di kursi kemudi dengan senyum yang terkembang. Kontrak dengan mulutnya yang culas, wajah wanita itu benar-benar cantik. Dia tidak menyalakan mesin mobil. Apakah artinya dia memang mau membicarakan ini? Tapi bagaimana? Bagaimana Dokter Arlin bisa mengetahuinya? Apakah Reno yang melakukannya? Reno bermaksud mengakhiri kontrak mereka lalu kembali pada Arlin?
Agmi berusaha mengontrol wajahnya. Orang-orang selalu bilang bahwa wajahnya datar. Maka hari ini pun Agmi berharap dia bisa mengeluarkan ekspresi datar itu agar Dokter Arlin tidak curiga.
"Apa maksud Kakak?" tanya Agmi.
"Kamu tidak perlu pura-pura lagi Agmi. Aku sudsh tahu semuanya. Kamu pura-pura menikah dengan Reno agar membuatku cemburu, kan?" ucap Arlin.
"Kakak bercanda? Hal yang seperti itu cuman ada di sinetron."
"Agmi, kamu sudah tahu, kan? Kalau aku sebenarnya memiliki hubungan dengan Reno? Kamh tidak perlu berakting. Karena aktingmu itu tidak bagus," senyum Arlin.
Agmi terdiam. Sialan! Nggak! Gimana ini? Gimana caranya membalas omongan Arlin? Kenapa tidak ada satu pun kata yang bisa keluar dari bibirnya? Agmi harus balas berteriak dan menjambaki pelakor itu kayak yang ada di sinetron Kumenangis, kan? Tapi kenapa dia malah diam aja begini.
"Hubungan kami sangat serius dan itu membuat Reno takut. Dia tidak mau menyakiti kakaknya. Karena itu dia mengajakmu berpura-pura menikah agar bisa putus denganku. Benar begitu, kan?"
Bagaimana Arlin bisa tahu sampai sedetail itu. Apa jangan-jangan memang Reno yang memberi tahu dia? Lalu apa gunanya mereka menikah selama ini? Agmi benci karena keberaniannya menguap begitu saja. Dia tidak berkutik dihadapan Arlin.
"Sepertinya Kak Arlin sedang mengarang novel ya?" Bahkan Agmi sendiri jengkel kenapa malah kalimat bodoh seperti itu yang keluar dari bibirnya. Tapi Agmi sungguh tidak tahu harus berkata apa.
"Agmi, aku tahu kamu sedang punya kesulitan keuangan. Pasti karena itu kamu terpaksa menikah secara kontrak dengan Reno, kan?"
Netra Agmi terbeliak. Apa? Bahkan Arlin juga tahu tentang hal itu?
"Kamu bahkan dulu sempat menjadi joki tugas, kan? Aku rasa hidupmu pasti susah sekali jadi aku bisa mengerti," senyum Arlin.
Bahkan soal joki? Bukankah yang tahu tentang itu hanya Dokter Reno saja? Agmi meremas tangannya dengan keras. Dalam hatinya dia ingin percaya bahwa bukan Reno yang memberitahukan ini pada Arlin. Tapi siapa lagi kalau bukan Reno? Kenapa Arlin bisa tahu? Kenapa?
"Agmi ... aku akan membantumu. Kalau masalah uang aku bisa membantumu. Tapi maukah kamu menggembalikan Reno padaku? Aku tidak bisa hidup tanpa dia," lirih Arlin.
Arlin menatap Arlin dengan nanar. Kemudian mengembangkan senyumannya. Tidak! Dia tidak boleh kalah seperti ini. Walau hanya sebatas kontrak, dia tetap istri sah Reno.
"Kak Arlin gila ya? Apa kepala Kakak terbentur?" ucapnya sarkas.
"Agmi! Kamu tidak perlu berpura-pura lagi! Aku sudah tahu semuanya!" tegas Arlin. Wajah sok baiknya itu sudah hilang digantikan dengan ekspresi gusar.
"Memangnya kenapa kalau Dokter tahu?" tantang Agmi.
"Sekalipun kami berpisah, Mas Reno tidak akan kembali pada Dokter. Mas Reno tidak pernah mencintai Dokter."
Agmi tidak tahu dari mana dia punya keberanian untuk mengatakan kalimat itu. Namun detik berikutnya melihat wajah Arlin yang tampak terluka, Agmi jadi merasa bersalah. Wajah cantik itu jadi basah dengan air mata. Wanita itu menunduk dengan bahu yang bergetar.
"Tidak peduli dia suka atau nggak, yang penting dia tetap ada di sisiku."
Agmi merinding mendengar gumaman Dokter Arlin itu. Dia lebih terkejut lagi ketika melihat tatapan membara Dokter Arlin ketika dia mengangkat kepalanya. Wanita itu sudah benar-benar hilang akal!
"Kenapa Dokter egois seperti ini! Apa Dokter tidak tahu bahwa tindakan Dokter membuat semua orang terluka!" geram Agmi.
"Kamu tidak perlu ikut campur dan mengguruiku. Kamu itu hanya orang luar yang tidak ada hubungannya!" sentak Arlin.
Agmi gemetar melihat tatapan tajam Arlin yang mengerikan. Rasanya seandainya ada pisau, mungkin wanita itu sudah membunuhnya. Apa sebaiknya Agmi kabur saja ya? Namun ketukan di pintu membuat perhatian mereka teralihkan. Rendi berdiri di luar mobil dengan raut yang marah.
***
Up! Hehehe. Klo Arlin pas bawa pisau, genrenya novel ini bisa berubah. 😂😂😂 Ntar jadi wish series. Hahaha!
Sedekah votes dan komen ya guys.
Halo guys ...
TMD versi cetak akan cetak ulang dengan cover baru. Bedanya apa sama yang lama? Hanya beda cover, layout dan ilustrasi saja. Jadi yang udah punya TMD versi cetak jangan khawatir. Terus TMD spesialis edition akan segera liris. Isinya adalah kisah Agmi dan Reno setelah menjalani kehidupan suami istri yang sebenarnya, sampai mereka punya anaknya. Ini aku spoiler endingnya TMD nggak sih buat yang belum selesai baca? Wkwkwk nggak apalah ya.Sejujurnya aku nggak bermaksud menulis novel lanjutan dari TMD, tapi ternyata ekstra chapter yang aku tulis kalau dibukukan sudah bisa jadi novel tersendiri setebal 200 halaman haha. TMD spesial edition sebenarnya hanya cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadiku yang sempat mengalami gejala depresi. Melalui cerita ini, aku ingin agar teman-teman lebih waspada karena depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk tenaga kesehatan. Supaya teman-teman di sini yang suka menghujat Arlin bisa tahu semengerikan apa depresi itu. Hehehe...
Buat temen-temen yang mau baca TMD spesial edition tapi nggak mau beli karena ada prioritas kebutuhan lain, silakan baca ceritanya di Karyakarsa pakai kode voucher yang akan selalu aku bagikan di hari Jumat berkah ya. Extra Part TMD tidak akan aku upload di wattpad. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter (Republish)
Romance"Ayo kita nikah." Agmi terdiam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan pendengarannya. Apa mungkin karena dia kelaperan banget otaknya jadi agak geser ya? "Apa, Dok?" tanya Agmi akhirnya. "Ayo kita nikah," ulang Reno lagi dengan senyuman manis ban...