Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)

Ketemu Mantan

"Bapak kok bisa setuju kerjasama dengan mantan?"
Siska bertanya saat keduanya berjalan menuju butik Fatiha.

Siska bertanya bukan karena cemburu, tapi ia hanya penasaran saja. Karena biasanya kalau dua orang yang sudah putus hubungan  enggan bertemu, seperti menjaga jarak begitu. Tapi ini kebalikannya, boss besar setuju untuk bekerjasama dengan brand milik Fatiha tanpa berpikir panjang seperti biasanya, dan tentu saja kedatangan boss besar untuk membicarakan masalah kerjasama yang katanya akan sukses besar. Karena nama Fatiha harum di dalam dan luar Negeri.

Maasyaa Allah, cantik tenan!!

Kulit seputih susu, sehalus porselan, bulu mata lentik, hidung  mancung. Wow! Siska tidak bisa mendeskripsikan penilaian nya untuk Fatiha, mantan boss besar yang di baru saja di akui. Cantik bening seperti Park Min Young versi berhijab begini di tolak boss besar.

Siska tidak habis fikir, bukan bermaksud body shaming atau apapun itu, kalau melihat perbandingan dirinya dan mantan boss besar, itu seperti melihat bulan dan bumi. Jauh sekali perbedaannya, Siska jadi penasaran kenapa bisa mereka berdua tidak menikah? Padahal sangat cocok dari segi visual.

"Saya Fatiha, pemilik Fatiha design."

Siska menyambut uluran tangan Fatiha. Duh, selera boss besar memang bukan kaleng kaleng, Siska mengatakannya lagi karena suara Fatiha itu adem dan lembut.

"Kamu sehat?" Jackob menyalami Fatiha, lalu cipika-cipiki khas teman lama, padahal bukan mahram!

Siska akan mengingat itu di dalam hati, ia harus menulisnya sebagai tambahan alasan ia menolak pak boss.

Hal ini memang lumrah terjadi di kalangan kaum muslimin, bermudah mudah menyentuh yang bukan mahramnya padahal  bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam;
“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.”*

Di era yang serba boleh ini, apapaun di lakukan dengan dalih suka sama suka. Jadi bukan hal yang asing jika melihat muda mudi berpegangan tangan layaknya pasangan halal.
Sebaliknya, kamu akan di tuding intoleran jika menasehati mereka yang melakukan nya. Siska seringkali mendapati orang orang seperti itu, padahal mereka tidak sadar sedang menolak syari'at dengan hawa nafsunya. Contoh nyatanya, banyak orang yang  lebih risih melihat wanita yang berpakaian syar'i daripada wanita yang menggunakan rok mini. Tidak usah jauh jauh ke luar kantor, di dalam kantor saja masih banyak orang yang seperti ini.

*(HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

"Maasyaa Allah, bagaimana kabar mama?" Tanya Fatiha.

"Alhamdulillah baik, beliau menitip salam.'

"Wa'alaykumussalam. Kangen sama beliau, sudah tiga tahun kami tidak bertemu langsung."

Gue kok berasa obat nyamuk?
Siska membatin, merasa kikuk saat dua orang di depannya terus berbicara tanpa melibatkannya.

"Kamu tambah gagah. Aku mengira kamu sudah menikah."

Oy! Siapapun tolong bawa Siska keluar, agar tidak merasa kikuk. Apalagi melihat jemarie lentik Fatiha yang memegang tangan boss besar tanpa malu.

Kok seperti ada sesuatu di dadanya? Sakit tapi tak berdarah. Astagfirullah, tidak boleh menaruh hati kepada orang yang tidak konsisten dengan ucapannya.

Karena tidak mau melihat adegan mesra pak boss dan Fatiha lebih lanjut, Siska menyingkir dengan alasan ke kamar mandi.

.

.

.

"Kenapa kamu keluar? Tidak bertanggung jawab sama sekali."
Jackob berkata sinis, ia melambaikan tangannya kepada Fatiha saat akan menaiki mobil.