Fajar baru saja terbit, memancarkan cahaya kekuningan dari ufuk timur, hari pernikahan yang selama ini hanya rencana, hari ini akan berwujud nyata. Siska_ yang akan melangsungkan pernikahan_ masih berkutat dengan alat make up, di bantu perias terkemuka, Sunny Karenina.
Sejak kemarin sore, Siska dan kedua saudaranya di boyong Aleah ke rumah Abraham. Tentunya semua itu di lakukan untuk meminimalisir kejadian tak terduga. Karena acara akad juga akan di selenggarakan jam delapan pagi. Jadi wajar, sejak subuh hari keluarga Abraham sudah repot mengurus makeup, agar acara bisa di mulai segera.
"Rileks mbak, Insyaa Allah acaranya pasti berjalan lancar." Sunny menyemangati Siska, karena sejak ia mulai memoleskan make up, ia bisa mendengarkan detak jantung Siska yang berdebar kencang.
"Gugup mbak, jantung saya jedag jedug ini." Aku Siska malu. Tadi malam pun ia kesulitan tidur, memikirkan akan seperti apa acara akad nikahnya nanti.
Pikiran Siska melayang, mengingat awal mula ia di angkat menjadi sekertaris, lalu melalui hari hari menyebalkan karena tingkah laku Jackob, dan tibalah hari ini. Hari sakral yang akan mengubah hidupnya. Dari single menjadi seorang istri, yang semua gerak geriknya kini di nilai pahala.
Kenapa pernikahan di sebut sakral? Karena Allah Azzawajalla berfirman dalam Qur'an Surah An-Nisa' (4) Ayat 21;
وَ كَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَا قًا غَلِيْظًا
"Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu."
Dalam Al-Quran, istilah Mistaqan ghalizhan yang tersebut hanya terulang tiga kali.
Pertama, dalam surat tersebut yang berbicara mengenai suami istri yang telah mengadakan perjanjian yang kuat lewat sebuah pernikahan.
Kedua, Surat An-Nisaa (4) ayat 154 tentang perjanjian Allah Azzawajalla dengan orang-orang Yahudi pada zaman Nabi Musa Alayhissalam.
Ketiga, Surat Al-Ahzaab (33) ayat 7 tentang perjanjian Allah Azzawajalla dengan para nabi dalam kewajiban menyebarkan dakwah Islam kepada umatnya masing-masing.
Saat Ijab Qobul terdengar, saat itulah sejatinya seorang laki laki di bebankan, tanda kutip sebuah beban berat yang berpindah ke pundaknya. Saat ijab qobul terdengar, Syurga dan neraka istri menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itulah, sang perempuan harus pintar mencari iman, karena cinta tak akan pernah bisa membawamu serta ke Syurga. Jika kamu lebih pandai dari dia dalam urusan agama, maka berdo'alah, semoga kamu bisa menjadi asbab hidayah untuknya.
"Jika cinta, jangan beri aku bunga dan cokelat di hari Valentine, karena cintaku tidak semurah harga bunga dan cokelat yang menunggu satu tahun sekali untuk di rayakan. Cintaku suci, aku butuh kamu untuk melakukan akad dengan waliku, bukan maksiat berkedok cinta yang miskin logika."
Tulisan Fulan, yang masih Siska ingat sampai saat ini. Tulisan sarat makna, yang membuatnya tertampar karena dulu saat masih jahil, ia juga antusias ikut merayakan Valentine atau sebut saja hari berdosa sedunia. Kenapa Siska menyebutnya demikian? Karena Valentine sendiri mengajarkan cinta kepada lawan jenis yang jelas jelas haram, dan lagi jika di telusuri sejarah lahirnya hari Valentine, sangat jauh dari ajaran agama kita.
Siska yakin, semua orang masih mengingat hadits yang berbunyi, "barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari kaum tersebut," atau sebut saja tasyabuh bi kuffar (ikut ikutan dalam meniru orang kafir)
Padahal sudah jelas selain jauh dari tuntutan Allah dan rasulnya, tidak ada manfaat yang bisa di ambil dari merayakan Valentine.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)
RomanceSiska Hardinata, anggota grup ex Sexy Yeoja yang memilih bekerja di salah satu perusahaan multinasional setelah menamatkan studinya. Nasibnya tak semulus karirnya , saat pimpinan perusahaan mengangkatnya menjadi sekertaris kedua. Siska pikir hidup...