Deg, deg, deg...
Jantung Siska masih berdetak kencang saat ia berhasil duduk di samping Jackob. Sejauh matanya memandang hanya tamu undangan berjenis kelamin laki laki yang memenuhi masjid. Sedangkan tamu perempuan berada di lantai atas, menyaksikan lewat layar datar acara akad yang akan berlangsung.
"Gugup?" Jackob berbisik, namun suaranya terdengar memenuhi masjid hingga mengundang tawa tamu undangan yang hadir. Uh, sepertinya Jackob lupa dengan microphone yang sudah terpasang di kerah kemejanya.
Harusnya Siska datang setelah lafadz Ijab Qobul terdengar, tapi Abraham tidak setuju dan ingin melihat Siska hadir di tempat acara. Katanya agar semua tamu undangan tau seperti apa calon pengantin wanitanya, karena saat resepsi nanti tamu laki laki tidak memiliki kesempatan untuk melihat pengantin wanita. Juga agar beberapa kolega bisnis mengenal wajah Siska, yang selama ini tersembunyi dari publik. Padahal mah, kalau katanya Alfa, pengantin wanita tidak harus di pamerkan di khalayak ramai.
"Gue gugup." Kali ini suara Khafi mengundang tawa yang lebih riuh. Beberapa kali adiknya itu berdehem saat pihak KUA membimbingnya untuk menyalami Jackob.
Siska apalagi, jantungnya masih berdegup kencang, tangannya terasa dingin oleh keringat. Ternyata ijab qobul lebih mendebarkan daripada menunggu hasil sidang skripsi keluar.
"Siap?" Petugas KUA bertanya kepada Khafi dan Jackob, yang di jawab kedua pria itu dengan anggukan mantap.
"Saudara Jackob Ardhanu Zaid bin Ardhanu Zaid Abraham, saya nikahkan kamu dengan saudari saya Siska Hardinata binti Galih Hardinata dengan mas kawin duapuluh gram emas di bayar tunai!!" Khafi berhasil melafalkan kata ijab dalam satu tarikan nafas.
Siska masih menahan nafasnya saat melihat Jackob menyentak tangan Khafi kemudian berkata, "Saya terima nikahnya Siska Hardinata binti Galih Hardinata dengan maskawin tersebut, di bayar tunai!!"
"Bagaimana saksi, sah?"
"SAH!"
Koor seisi masjid kompak. Kemudian pegawai KUA mengucapkan hamdalah dan menyerahkan buku nikah yang langsung di tandatangani oleh Jackob dan Siska."Eh!" Siska terkejut bukan main saat tanpa aba aba Jackob mengecup keningnya setelah menandatangani buku nikah. Nyaris saja Siska ingin mendorong bahu Jackob yang sudah lancang menyentuhnya, untungnya Siska bisa melihat sinyal yang diberikan Khafi hingga ia tersadar bahwa apa yang di lakukan Jackob di perbolehkan.
Acara berlanjut ke khutbah nikah yang di sampaikan oleh ustadz kenamaan yang biasanya Siska tonton di YouTube kini berbicara di depan matanya. Isi khutbah nikah seputar kewajiban suami istri, lalu birrul walidayn setelah menikah.
Siska mendadak melakonis, teringat kedua orang tuanya_rahimahullah_ lalu perjuangannya yang dari awal hijrah, saling merangkul dengan kedua saudaranya dalam melunasi hutang, kemudian kata kata Jackob saat sering memarahinya dulu terngiang di kepala Siska hingga ia tidak dapat lagi membendung air matanya.
Daripada memeluk Jackob yang berada di sebelah kanannya, Siska memilih memeluk Khafi yang sudah berpindah duduk di samping kirinya. Siska menumpahkan segala tangisnya di pelukan saudaranya.
"Harusnya peluk suami, udah halal sekarang," Khafi berbisik, menyusut air matanya saat Khalil ikut mendekap Siska hingga ketiganya berpelukan di sertai tangis haru. Tak terkecuali para sahabat Siska yang juga terlihat mengusap air matanya melihat suasana haru yang tercipta.
"Belum salamam pengantinnya." Sang MC mengingatkan saat khutbah nikah selesai di lakukan.
"Nggak usah salamam aja bisa nggak?" Siska menutup mulutnya saat tamu undangan kembali riuh oleh tawa karena ucapannya yang terlalu jujur. Uh, rasanya Siska ingin menghilang saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)
RomanceSiska Hardinata, anggota grup ex Sexy Yeoja yang memilih bekerja di salah satu perusahaan multinasional setelah menamatkan studinya. Nasibnya tak semulus karirnya , saat pimpinan perusahaan mengangkatnya menjadi sekertaris kedua. Siska pikir hidup...