24. Nama panggilan.

3.1K 412 160
                                    

Tips menghadapi suami kaku ala Siska;

Satu, percaya diri.
Dua, percaya diri.
Tiga, percaya diri.
Empat, bersikap manja.
Lima, cerewet.
Enam, menggoda.
Tujuh, perhatian.
Delapan, pokoknya gue harus menaklukkan pak Boss apapun caranya!

Step one, percaya diri. Ini adalah tantangan terbesar bagi Siska, karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri jika sudah berhadapan dengan Jackob. Kalau tidak kaku seperti robot, ia pasti melakukan sesuatu dengan Jackob. Contohnya seperti menampar pria itu atau meninju bagian tubuhnya. Oh, jika mengingat kelakuannya Siska ingin bersembunyi saja.
Itulah sebabnya ia sampai menulis step satu sampai tiga isinya percaya diri. Karena seteguh  apapun pendiriannya, setelah Jackob datang maka akan runtuh seketika.

"Sa... Sayang, mau bobo." Siska memperagakan adegan genit genit manjanya di depan cermin. Ia sampai mengerenyit ngeri membayangkan jika adegan itu menjadi nyata.

"Sa.. sayang.... Kok susah amat sih! Blaah..." Siska  menjulurkan lidahnya yang terasa berat memanggil Jackob dengan sayang. Kalau tidak di pancing suaminya itu tidak akan melakukan sesuatu. Ternyata tidak menangis di hari pertama pernikahan tidak terwujud, hih... Padahal dulu Siska anti sekali menye menye meminta perhatian.

Tapi sekarang beda konteks!
Di luaran sana banyak pelakor yang lebih panas secara visual. Pesona pak boss ala ala novel halu, yang tampang nya juga tidak bisa di abaikan begitu saja.
Untuk mencegah hal itu terjadi, Siska memutuskan untuk melakukan sesuatu di rumah tangannya, agar tidak sekaku kanebo kering.

"Siska... Kamu sudah selesai?"
Suara Jackob terdengar di depan pintu kamar mandi.

"Sebentar... Sa...yang." Siska mencicit di ujung kalimatnya. Ia sekali lagi mengecek penampilannya pagi ini. Tidak ada yang spesial, hanya piyama terusan berbahan satin yang cukup membuat kepercayaan diri Siska terangkat, sedikit.

Siska memutar kenop pintu sambil membaca basmalah, jantungnya mulai berpacu, menambah adrenalin di dalam diri Siska.

Oke, pertama tama adalah mendekati Jackob yang sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Yeah, pagi, siang, malam, suaminya itu tidak bisa jauh dari koran dan handphone. Sampai Siska kesal karena di abaikan.

Brukk...

Baru saja Siska akan menjalankan misinya, ia malah tersangkut ujung karpet dan jatuh dengan cara tidak elit sama sekali.
Kepalanya menjorok ke bawah kolong meja, sedangkan tangannya tersangkut di kaki Jackob.

Huaaa... Siska malu Mak😭

"Kamu tidak apa apa?" Jackob menahan tawanya, ia membantu Siska bangun kemudian memeriksa tubuh istrinya, barangkali ada yang terluka.

"Malu...." Siska merengek,  mendekap tubuh Jackob, menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya. Nah, sepertinya ia berhasil melakukan salah satu langkah di dalam list, yaitu bersikap manja. Ada untungnya juga ia tersandung. Eh, perasaan dari kemarin ia untung untung saja.

"Pelan pelan. Kamu terlalu cepat tadi jalannya hm..." Jackob tersenyum, mengelus puncuk kepala Siska. Ia juga sedikit keheranan melihat langkah kaki istrinya beberapa saat tadi. 

"Pak boss, euh... Kak Jackob mau di panggil apa?" Siska bertanya dengan posisi semula, malu menampakkan wajahnya yang sudah memerah.

"Apapaun yang membuat kamu nyaman."

"Pak boss?"

"Hm..

"Masa manggil suami pak Boss."
Siska meninju pelan dada Jackob. Tidak setuju saat Jackob manut manut saja di panggil pak boss.

Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang