Dalam hadist riwayat Muslim nomor 4880/1885; diriwayatkan dari Abu Qatadah radhiallaahu ‘anhu dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Bagaimana menurutmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan diampuni?”
Beliau (sallallahu alayhi wasallam) pun menjawab;
“Ya, dengan syarat engkau sabar, mengharapkan ganjarannya, maju berperang dan tidak melarikan diri, kecuali hutang. Sesungguhnya Jibril ‘alaihissalam baru memberitahuku hal tersebut”Dari hadits tersebut Siska belajar bahwasanya hutang adalah perkara yang amat sangat berat. Sampai sampai seorang yang mati syahid pun tertahan masuk Syurga jika memiliki hutang.
Jadi sebisa mungkin Siska berusaha melunasi hutang yang di tinggalkan orang tuanya.Karena salah satu kewajiban ahli waris adalah melunasi hutang, menjalankan amanah yang di tinggalkan si mayit_jika ada, sampai membagi harta warisan.
Sesuai janjinya dengan Jackob, setelah menunda membayar hutang selama lebih satu bulan_karena kesibukan Jackob, akhirnya pagi ini mereka akan terbang ke Bandung, menemui Rosa dan Alfa guna membicarakan masalah hutang piutang, sebenarnya bisa di transfer, tapi Siska kangen dengan Fatima, jadi sekalian saja ia menunggu waktu luang suaminya agar ikut menemaninya ke Bandung.
Mereka terbang menggunakan jet pribadi milik salah satu klien Jackob. Kalau boss besar sendiri malas memiliki pesawat, katanya. Terlalu repot mengurus biaya administrasi, belum lagi untuk menggaji pilot, pengecekan mesin pesawat secara berkala dan masih banyak lagi hal lainnya. Siska menyimpulkan bahwa suaminya bukan orang yang mau bersusah payah mengeluarkan energi dan biaya untuk sesuatu yang tidak terlalu penting. Bukan pelit, hanya membeli apa yang di butuhkan saja, contohnya jika kebanyakan kaum Borjuis memiliki koleksi mobil mewah, maka boss besar adalah kebalikannya, tetap bertahan dengan lexus dan Fortuner miliknya. Dan sekarang suaminya itu ingin membeli mobil elektrik, yang harganya tidak mencapai satu milyar rupiah, dengan pertimbangan bahwa mobil elektrik ramah lingkungan.
Masalah pakaian, suaminya tetap mengenakan barang branded, sesuai kebutuhannya.Siska duduk tepat di samping Jackob, memeluk lengan suaminya yang sibuk membaca majalah bisnis. Kebiasaan yang susah Siska singkirkan dari diri Jackob adalah kebiasaan membaca pria itu. Tiada hari tanpa membaca, itu seperti slogan hidup suaminya.
"Badan kamu hangat, harusnya tidak usah ikut tadi." Jackob mengelus kepala Siska yang bersandar di dadanya. Ia tidak keberatan sama sekali jika Siska bermanja-manja padanya. Sebaliknya ia sangat bahagia, merasa di butuhkan oleh istrinya.
"Kangen Fatima. Dia itu cute banget Maasyaa Allah! Saya mau punya anak seperti dia." Ujar Siska bersemangat. Meskipun badannya hangat, ia tidak terlalu mempermasalahkan nya, nanti juga sembuh dengan sendirinya, cukup dengan istirahat dan meminum obat, insyaa Allah sembuh.
"Insyaallah, segera. Nanti sepulangnya dari Bandung kita cek, kamu belum haid kan?"
"Belum. Pak boss sayang kok yakin banget ada bayi di perut saya." Siska menepuk perutnya sambil tertawa, ia yakin perutnya hanya berisi sandwich yang ia makan tadi.
"Kualitas sperma saya bagus." Jackob berbisik, dan Siska beraksi dengan mencubit perut suaminya.
Sebulan lebih usia pernikahan mereka, Siska masih tidak bisa beradaptasi dengan ucapan vulgar dan blak blakan Jackob. Ia tidak habis pikir dengan suaminya yang selalu bersikap biasa saja membicarakan hal yang tabu yang menurutnya sangat Riska untuk di bicarakan.
"Kalau kamu konsultasi ke dokter spesialis kelamin, hal seperti ini biasa mereka bicarakan tanpa sensor. Dan saya punya dua teman laki laki yang bekerja sebagai dokter spesialis penyakit kelamin." Jackob tertawa saat melihat mata tajam istrinya yang bersiap siap untuk cemburu. Jadi ia sengaja menekankan kata laki laki agar istrinya tidak berfikiran negatif.
Terkadang hal berbau sexual sangat tabu di bicarakan di masyarakat. Akibatnya pelecehan seksual anak di bawah umur seringkali terjadi, karena butanya
mereka dalam mengajarkan edukasi sex. Dalam beberapa kasus, ada seorang laki-laki yang memperkosa anak usia dini, atau sekitar enam tahun. Pelaku memberikan uang duaribu rupiah kepada korban. Karena anak anak pada dasarnya polos, dan hal yang terjadi selanjutnya adalah seperti itu. Laki laki yang menjadi tersangka masuk penjara, dan tertinggal si anak dengan beban psikologis nya. Masih banyak kasus seperti ini, hampir setiap tahun terjadi, anak anak polos menjadi korban kebejatan laki laki yang hilang akalnya.Menurut Jackob, itu bisa di cegah dengan membicarakan kepada anak anak, dengan bahasa yang bisa mereka fahami, apa itu sex dan bahaya buruknya. Bi'idznillah, jika nanti mereka di karuniai anak perempuan, Jackob akan menjaganya dengan baik.
"Kamu demam." Jackob tersentak saat sekali lagi mengecek suhu tubuh istrinya. Ia mendadak panik saat istrinya menjawabnya dengan gumaman samar.
"Sebentar lagi landing, sabar ya." Jackob berbisik, tidak segan menarik istrinya ke pangkuannya. Ia sama sekali tidak memperdulikan pramugari yang menatapnya percaya.
"Saya baik baik saja." Siska bergumam, ia merasakan lidahnya pahit, tenggorokannya menjadi tidak nyaman, matanya pun terasa panas.
"Kamu sakit. Jadi jangan membantah." Jackob kemudian meminta handuk dan air hangat kepada seorang pramugari, kemudian mengompres istrinya yang sudah terlelap dalam pelukannya.
.
.
Rosa kalang kabut, ia panik saat Jackob menelponnya dan mengabarkan bahwa Siska di larikan ke unit gawat darurat karena demamnya tak kunjung turun. Rosa sudah menyiapkan menu makan siang untuk mereka, ia dan ke-tiga sahabatnya bahkan sudah berkumpul dari pagi hari untuk menyambut kedatangan Siska. Namun, taqdir berkata lain.
Bukannya datang ke rumah Rosa, Siska malah di larikan ke rumah sakit begitu pesawatnya landing."Anak lo Mak!" Maya memperingatkan Rosa yang menenteng tas berisi perlengkapan bayinya, sedangkan bayi mungil yang menjadi alasan Rosa membawa tas, masih tertidur nyaman di atas ranjang kecilnya.
"Oh iya, anak gue!" Rosa menyerahkan perlengkapan Fatima kepada Maya, kemudian ia berjalan tergesa-gesa menuju kamar Fatima.
"Maafin ummi ya." Rosa mengecup pipi anaknya, yang masih betah memejamkan matanya. Kalau Alfa tau ia melupakan Fatima, bisa bisa ia kena ceramah tiga jam, nonstop.
"Yang nyetir siapa?" Lana bertanya saat Rosa duduk di kursi penumpang.
"Gue!" Maya mengacungkan tangannya, kemudian berpindah ke kursi kemudi. Wanita itu membaca basamalah dan do'a naik kendaraan, kemudian menjalankan mobilnya dengan pelan.
"Kok bisa Siska demam tinggi? Kan tadi pagi kita masih haha hihi, dia keliatan baik baik aja." Linda bertanya, entah kepada siapa. Ia juga terkejut saat Jackob menelpon tadi.
"Qodarullah wamaa Syafa'al, kita akan tau nanti di rumah sakit. Tapi kata pak boss, badan Siska sudah hangat sebelum mereka berangkat. Katanya juga, dia sempat mengompres Siska saat masih di dalam pesawat, tapi bukannya reda, demam Siska malah semakin tinggi." Terang Rosa panjang lebar. Ia menyusui Fatima yang mulai merengek.
"Semoga Siska baik baik saja." Do'a Maya sambil menyetir.
"Allahumma Aamiin yamujibassailiin."
.
.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏 mohon maaf tadi malam ngga up😔 seperti biasa, aku udah ngorok Mak🤭
Terimakasih banyak untuk tim up
Next Part sabar ya🤗 aku lagi sibuk bngt mak
🌺

KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)
RomanceSiska Hardinata, anggota grup ex Sexy Yeoja yang memilih bekerja di salah satu perusahaan multinasional setelah menamatkan studinya. Nasibnya tak semulus karirnya , saat pimpinan perusahaan mengangkatnya menjadi sekertaris kedua. Siska pikir hidup...