16. DON'T LEAVE ME, LEON
"Nanti pulang sekolah aku jemput ya? Aku tunggu di Halte"
"Iya"
"Oh iya, mau temenin aku bentar ga?"
"Kemana?"
"Ke Rooftop, mau?"
"Tapi udah-"
"Aku ganerima penolakan, Ayo ikut aku!"
"Kalo ganerima penolakan, kenapa nanya?"
"Hehe"
Setelah Bell masuk berbunyi disaat itu juga Devin yang lainnya datang kekantin, Devin menyapa pacarnya dan membawanya pergi dari kantin, diperjalanan menuju kelas cowok itu mengajak pacarnya ke Rooftop, awalnya Leon menolak karna Bell udah bunyi, tetapi Devin memaksanya
"Eh?!" Leon kaget karna jari tangannya ditautkan oleh jari tangan Devin, tangan mereka sama-sama putih, bedanya tangan Leon sedikit lebih putih dibanding Devin. Tetapi, jika dilihat dari jauh warna kulit mereka sama putihnya.
"Oh iya, tadi aku sempet keluar, aku beliin gelang. Kita Couplean, sini tangannya biar aku pakein" Tanpa menunggu jawaban Leon, Devin mengambil tangan Leon lalu memasangkan Cewek itu Gelang
Devin memang berencana untuk membelikan Leon sejak saat iya menyatakan Perasaannya
"Ngapain ke Rooftop?"
"Ya gak ada... Udah ayo cepet" Devin menarik tangan Leon agar mempercepat jalannya, langkah kaki cewek itu terlihat sangat santai membuat Leon geram
Devin membimbing Leon saat melangkah ke arah Rooftop lalu, memegang bahu cewek itu agar lebih dekat darinya dan kepala Devin bersandar di bahu Leon
Don't go tonight
Stay here one more time
Remind me what it's like, oh
And let's fall in love one more time
I need you now by my side
It tears me up when you turn me down
I'm begging please, just stick around
KAMU SEDANG MEMBACA
LEON
Teen Fiction⚠️PERHATIAN! PLAGIATOR HARAP MENJAUH! CERITA, ALUR, VISUAL, DAN NAMA MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. HARAP BIJAK MEMILIH CERITA! MENGANDUNG UNSUR BAHASA KASAR!⚠️ "𝒕𝒂𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒖𝒉𝒌𝒖, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒔𝒖𝒂𝒓�...