⚠️PERHATIAN! PLAGIATOR HARAP MENJAUH! CERITA, ALUR, VISUAL, DAN NAMA MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. HARAP BIJAK MEMILIH CERITA! MENGANDUNG UNSUR BAHASA KASAR!⚠️
"𝒕𝒂𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒖𝒉𝒌𝒖, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒔𝒖𝒂𝒓�...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◍◍◍
"K-kak?!" Leonara menoleh tanpa menjawab.
Leo juga ikut menoleh kearah Leonara "Ini Rumah kakak?" Gadis itu mengangguk lalu turun dari motornya dan mulai memasuki rumah. Setelah itu kembali mendapati Bocah itu masih belum turun dari motor besar miliknya.
"Turun!" Panggil Leonara yang sudah didepan pintu masuk.
Leo menggeleng "Engga bisa kak"
Leonara menghela nafas kasar lalu dengan terpaksa menggendong Bocah itu sampai masuk kedalam rumahnya.
"Jadi aku tinggal disini?" Leo melihat-lihat Rumah mini itu, sedangkan Leonara mulai memasuki motornya dan mengunci pintu rumah miliknya.
"Lo tinggal digudang" jawab gadis itu asal yang membuat Leo bengong "Ya dirumah inilah!" Kesalnya, banyak nanya si.
Leo melihat-lihat isi rumah itu, sedangkan Leonara memasuki Motor miliknya lalu mengunci pintu. Leon melihat Jam, dan ternyata sudah pukul 2 gak kerasa banget.
Gadis itu merebahkan diri di sofa yang memang disediakan diruang tamu.
Leo yang melihat Leonara merebahkan diri, ia juga ikut merebahkan diri. Bukan di sofa tapi di lantai.
Leonara yang tadinya hampir larut dalam tidurnya ia terbangun dan melihat Leo tertidur dilantai, ia melupakan bahwa Leo belum makan.
"Woi Bocah, Lo makan dulu baru tidur" Benar-benar tidak bisa bersikap lembut, tapi dibalik sikap kasar dan kerasnya Leonara ada hati yang lembut selembut rayuanmu padaku, Eh!
Leo tampak kaget, lalu ia duduk. Sedangkan Gadis itu mulai memasuki Dapur. Karna belum belanja, dan dikulkas hanya ada benda bulat berwarna coklat yang keluar dari bokong ayam itu, Leonara mengeluarkannya lalu memecahkannya. Setelah pecah ia memasukkannya kedalam Teflon, hingga tiba saatnya matang. Leonara mengambil nasi juga Telur Sapi yang ia goreng tadi dan meletakkannya kepiring.
"Makan tuh!" Leo mengangguk, Leonara kembali berbaring di sofa "Habis makan, Lo letakkin piringnya kedapur terus baru boleh tidur" Leo mengangguk lagi.
Tak lupa gadis itu menyalakan Alarm di Ponselnya agar terbangun besok pagi. Ya walau tidur beberapa jam, itu kan juga lumayan.
Sebenarnya gadis itu tidak benar-benar tidur sampai Leo habis makan.
