45. MYSTERY, SECOND

47 4 0
                                    

45. MYSTERY, SECOND

 MYSTERY, SECOND

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cape gue"

Leon mendengus, gak ngapa-ngapain kok cape "Ngapain aja Lo? Capek-capek kerja aja kaga"

Iya si

Aksa mengangguk sedikit setuju dengan ucapan Leon lalu ia menggeleng dan melotot kearah Leon "Gue itu cape karna tertekan sama Lo!"

"Capek ya capek, tertekan ya tertekan" Ledek Leon "Beda ya Boi"

Tepat saat ini mereka bertiga berdiri diawal proses penaikan tangga, Tangga awal maksudnya. Belum naik sih, cuma masih sedikit melihat-lihat.

"Kok diem? Ayo" Ajak Leonara

Aksa menggeleng "Lo mau gue tinggal disini?" Tanya Leonara kesal lalu Aksa menggeleng lagi

"Lo kenapa Jing? Geleng-geleng gak jelas" Sahut Leon, ia juga memiliki perasaan yang sama dengan Aksa, Takut.

"Kagak gue gak takut"

Leonara berjalan perlahan melewati satu persatu anak tangga dengan satu dari dua kakinya ya gak mungkin kan sekali dua kaki melewati tangga, lompat dong namanya.

Dianak tangga kesembilan Aksa mulai membuka suara "Seumur-umur baru kali ini gue jadi detektif untuk masalah orang"

"Ini yang Lo mau" Gumam Leonara

Aksa melirik Leonara "Lah? Waktu itu gue minta sama Lo buat cari tau tentang foto cewek yang gue send, terus Lo bilang urus masalah sendiri. Yaudah deh, terus tiba-tiba Lo ngajak gue ketemuan buat cari tau tentang masalah itu"

"Hm" Hm doang elah gaa6?!

Leon mengerutkan keningnya "Foto cewek? Maksudnya paan? Jangan bikin gue penasaran deh lu pada"

"Foto cewek yang terjerumus dalam Pembullyan" Menurut Leon ini sih Singkat, Padat, Gak jelas.

Sudahlah Leon diam aja, bertanya pun ia takkan mengerti. Bukan berarti Leon bodoh, melainkan ia tak tau ini semua terkait tentang apa, jadi ikuti saja. Ia hanya tau sedikit tentang-

Perlahan gerakkan kaki mereka semakin cepat untuk menaiki tangga, hingga akhirnya mereka bertiga berlari menaiki hingga tangga akhir.

"Panjang juga nih tangga" Keluh Leon

"Kayak masalah hidup Lo" Sahut Aksa enteng kemudian lengannya dipukul pelan dengan Leon "Sialan Lo"

Menginjak tangga terakhir adalah kebahagiaan sederhana untuk Leon dan Aksa.

Aksa melihat sekeliling, Sekolah ini gede mau masuk aja harus ngandelin Duit dan Kepintaran lalu kenapa ketika malem lampunya selalu dimatiin? "Berapa perbulan?"

Leon menoleh "Perbulan apanya?"

"Gis"

"Waktu pertama kali gue daftar dan liat Formulir, Biaya Dp-nya 120 juta itu sekalian dengan Seragam dan semuanya, Kalau Perbulan 20 juta setiap siswa" berjeda "Lagian kan Lo sekolah disini, masa gak tau?"

LEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang