30. REALLY, LOVE

95 10 0
                                    

30. REALLY, LOVE

"Mari kita tertawa meratapi nasib Bos Leon yang katanya ga bakalan suka sama Leonara hahaha" Ledek David lalu menoleh kearah Alex dan Zilden yang sedari tadi diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari kita tertawa meratapi nasib Bos Leon yang katanya ga bakalan suka sama Leonara hahaha" Ledek David lalu menoleh kearah Alex dan Zilden yang sedari tadi diam

"Lex! Den! Ayo ketawa, katanya lo pada bakal ketawa kalo Leon sampe suka sama tuh cewek"

Alex dan Zilden? Keduanya saling tatap lalu kedua bahu mereka bergetar

"Bahu Lo pada kok tremor si anj? Mau nangis ya?" Tanya Marcelo dengan wajah watadosnya.

Saat ini mereka Berlima yang tak lain adalah Leon, Alex, Zilden, David, dan Marcelo sedang duduk di Sofa ruangan VVIP khusus untuk mereka hanya untuk berbincang sih, Biasalah Anak Konglomerat. Carlos juga belum menghampiri mereka, padahal David dan Marcelo sudah siap ingin menggoda Pria yang bucin dengan Rainbow itu.

"Leon kamu mau ga jadi pacarku?" Tanya Marcelo dramatis

"Maaf, aku masih sayang sama Devin" Jawab David kembali Dramatis seolah-olah itu jawaban Leonara ketika Leon mengajaknya untuk berpacaran.

"Sadboyyy, BWAHAHAHAHA"

"Apaan si Lo pada, bukannya bantuin gue" Kesal Leon, Pria itu diam dengan muka masamnya hal itu membuat David dan Marcelo kembali tertawa.

"Katanya ga bakal naksir sama cewek, eh sekalinya naksir malah mau nikung" Ledek David, Leon diam karna itu kenyataannya. Ia telah kena karma atas segala ucapannya.

"Eh, gua masih kepo nih. Bahu Lo berdua kok tremor sih tadi?" Tanya David kembali, Kedua orang itu selalu saja ingin Jaga Image.

"Kepo!"

"Nahan tawa ya? Kalo nahan nangis kayanya ga mungkin deh" Tebak Marcelo beserta dengan ketawanya

Plak

Marcelo mendengus saat David menampar kasal lengannya "Diem Anjirt, tawa Lo berisik tau. Bisa tuli nih telinga gue" Ujar David, pasalnya pria itu duduk bersebelahan dengan Marcelo

"Bagus dong, kalo telinga Lo tuli kan gabisa denger Desahan lagi" Jawab Marcelo dengan entengnya, bisa-bisanya ya.

David meneguk ludahnya kasar "Anjir, gue bukan Ryan yang suka nonton gituan"

"Nonton apaan sih? Orang maksud gue tetangga Lo"

"Hah?! Maksudnya? Tetangga gue kenapa?" Tanya David

"Tetangga Lo yang anak kecil itu anjer, kan sering desah karna dirumahnya banyak kecoa, sering teriak-teriak lagi"

"Gue kira apaan" David memutar bola matanya malas

"Lo tuh sebelas dua belas sama Ryan" Ujar Leon yang sedari tadi hanya mendengar ocehan mereka

"Gue gak gay kaya dia" Jawab David

LEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang