28. HERE

93 14 0
                                    

28. HERE

Lani merasa bersalah lalu mendongak melihat kearah Leon "Enggak! Ini bukan salah Lo" Ujar Lani lalu tersenyum, hal itu membuat Leon menatap Lani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lani merasa bersalah lalu mendongak melihat kearah Leon "Enggak! Ini bukan salah Lo" Ujar Lani lalu tersenyum, hal itu membuat Leon menatap Lani.

"Lo udah baikan?" Tanya Leon masih menatapnya datar

"U-udah, Yon please jangan natap gue kayak gitu" Ujar Lani menunduk

Leon menaikan sebelah alisnya, apakah gadis itu salah? Bukankah matanya emang seperti ini? "Leon emang gitu" Bukan Leon tapi Pelara

Sedari tadi Pelara diam dan akhirnya bersuara juga, Pelara menatap kearah Leon. Tatapan Pelara memang tak setajam Leon, tapi karna tatapan gadis itu siapa saja bisa dibuat canggung atau bahkan orang bisa beranggapan bahwa Pelara tak menyukainya, padahal Tatapan memang seperti itu.

Dulu juga pernah saat bertabrakan dengan seseorang disekolah karna Pelara Terburu-buru, Pelara menatap orang itu Lalu Pelara bertanya apakah ada yang terluka atau tidak, seseorang itu menunduk dan menjawabnya dengan gugup. Tapi hal itu tak ia ambil pusing karna ia juga tak memaksakan memiliki tatapan seperti itu.

"Apa?!" Tanya Leon, Leon tak suka ditatap seperti itu. Lalu Pelara mengalihkan pandangannya kearah Lani "Lo gak papa?" Tanya Pelara lalu dijawab anggukan Lani sambil tersenyum, Pelara sedikit lega karna itu

"Coba kamu Testpack?" Tanya Levi, lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikannya kepada Lani

"Maksud kamu apa hah?! Kamu gak percaya?! Kamu kira aku cewek gak bener dan udah ngelakuin itu sampai-sampai kamu kasih aku benda kayak gituan?!" Lani melempar kasar benda itu lalu berdiri. Lani marah, bahkan sangat marah. Wajah Lani memerah, dan nafasnya memburu cepat karna Levi. Ia merasa direndahkan, ia merasa Levi menganggapnya Wanita murahan yang disogok sana sini hanya untuk melakukan itu. Walaupun Lani dilahirkan dari rahim seorang Wanita Penghibur tapi Lani bersumpah tidak akan sama seperti ibunya yang saat ini sudah menjadi Jalang. Dulu, jika saja Ayah pertamanya tidak bermain kasar kepada Ibunya, sudah pasti Ibunya tidak salah pergaulan dan menjadi Jalang.

Tapi apa? Takdir berkata Lain. Setelah menggugat cerai dengan Ayah pertamanya, Ibu Lani kembali menikah dengan Pria yang sangat baik menurut Lani, tapi sudah terlambat! Ibu Lani telah menjadi Wanita Murahan, ia rela dipaksa sana sini demi Uang, dan itu karna Ekonomi Keluarga mereka yang susah dan serba kekurangan. Lani merasa jika selama ini ia telah memakan uang haram, karna kerjaan Ibunya. Ibu Lani telah didatangi banyak Istri orang karna bermain dengan suami mereka.

Air mata Lani menetes, ia merasa disamakan dengan Ibunya "Kamu malu punya pacar kaya aku iya?! Kamu nyesel pacaran sama aku iya kan?! Karna apa? Karna kamu kira aku cewek gak bener, Tega ya kamu! Kamu ngasih aku itu sama aja kamu bilang aku cewek yang udah gak perawan secara halus Levi!!! Aku ga nyangka, aku kira kamu bisa perlakukan aku dengan baik!" Levi masih menatap lekat manik Indah Lani yang berair karna ulahnya, ia tak pernah mengira bahwa Gadis yang selama ini ia sayang menangis karna ulahnya sendiri

LEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang