1. Kebiasaan

17K 3.2K 444
                                    

Vote okay-??

Walau bab nya udah banyak, atau bahkan nanti cerita nya udah end, DON'T SHY! JUST KEEP VOTE AND COMMENT OKAY!

Happy reading ♡!

Melirik sekilas jam pada pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 06.40 pagar sekolah akan ditutup 5 menit lagi dan baiklah sudah bisa dipastikan dia akan terlambat.. lagi.

"punya kembaran dua gak guna banget, tetep aja gak ada yang bangunin gue kalo telat gini"

Bergerak cepat menarik tas-nya dari atas kasur, mengambil kunci motor dan hp dari nakas dan jangan lupakan jaket hitam di balik pintu, lalu keluar dari kamar yang bernuansa hitam-putih itu.

Menuruni tangga dengan tergesa, mencari keberadaan orang yang paling disayangi di rumah ini. Ratu rumah ini, Bunda.

"Bundaa", berjalan mendekat saat dilihatnya seorang wanita dengan rambut hitam sebahu itu duduk sendirian di depan meja makan, tersenyum sangat manis saat menyadari keberadaan Putranya.

"telat lagi kamu hm?", suara lembut itu terdengar tak menuntut sama sekali, dengan senyum yang masih setia terukir di wajah cantik itu.

Ah kalian harus liat seberapa manis senyum Bunda Hana, bahkan siapapun akan langsung ikut tersenyum jika melihat senyumnya.

"Berangkat dulu yaa, daa Bundaa!", meraih tangan halus itu, diciumnya. Lalu sedetik kemudian berbalik berlari menuju pintu utama rumah.

"sarapan dulu Harziii!".

Menghentikan langkahnya, berbalik dengan tergesa mengambil sepotong roti dari meja. Setelah itu pergerakan nya terhenti, menatap Bunda.

Lalu tanpa disangka mencium pipi Hana sekilas, tersenyum sangat manis, senyum yang jarang dilihat orang-orang.

"Assalamualaikum ajii berangkat ya Bunda!!", ia berlari kearah pintu sambil berteriak.

"Waalaikumsalam", terkadang Hana bingung sendiri dengan anaknya yang satu ini, bagaimana bisa dia menyembunyikan semua perilaku manisnya hanya dirumah?

Sedangkan diluar rumah Hana sering mendengar keluhan bahwa Harzi tidak ramah hanya karena tidak pernah tersenyum. Hey senyum Putranya itu sangat manis ayolah jangan salah paham.

.
.

Menghentikan motornya tepat di depan pagar sekolah yang sudah tertutup. Semua siswa yang ada disana tampak langsung diam saat menyadari keberadaannya, entahlah Harzi sendiri tak tahu alasannya.

Yang jelas beberapa siswi perempuan memperhatikannya secara terang-terangan, beberapa dari mereka terlihat saling berbisik.

Biarkan saja, Harzi tak peduli.

Semua siswa yang terlambat memang tidak diperbolehkan masuk, terlebih lagi hari ini ada Upacara Bendera. Mereka semua baru bisa masuk saat Upacara selesai.

Tidak, seorang Harzi Chandrawinata tidak bisa menunggu selama itu.

"telat lagi zi?", seorang satpam penjaga Sekolah dengan name tag 'Rusdi' terlihat berdiri, beranjak dari post tempatnya menjaga, terlihat mendekati area pagar sekolah.

Itu pertanyaan yang tak perlu dijawab. Harzi tidak suka basa-basi.

Tak butuh waktu lama pagar itu terbuka, ya satpam itu membukanya. Hanya untuk Harzi, mari catat, hanya untuk Harzi.

"Zii jangan lupa mie ayam bi inem yak", ucapnya saat melihat Harzi sudah bersiap menjalankan motornya lagi.

hal itu hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Harzi, lalu kembali menjalankan motornya, melewati murid lain.

Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang