spin off: Gadis Manis

2.7K 657 123
                                    

Vote + komen !!

Note: baca pelan-pelan aja, yang tenang.

.

Bagian Kedua.

⊰⊹✧⊰⊹

"apa aku tak berhak bahagia?"

⊰⊹✧⊰⊹

.

Happy reading ♡!

Harus dari mana mulai ku ceritakan pada kalian?

Ku rasa, untuk mengerti posisi nya saat ini, kalian harus mengenali terlebih dahulu siapa dia, masa lalu nya, dan dendam apa yang dimiliki nya.

Dan juga sebuah keterlambatan apa yang dibuat seseorang hingga berakhir fatal.

Baiklah, akan ku bawa kalian pada sosok gadis yang menganggap dirinya adalah pembawa sial.

Shasya nama nya.

Seorang anak yang lahir dari sebuah kesalahan orang tua nya.

Kalian mengerti maksudku.

Kehadiran nya tak pernah diharapkan, hingga akhirnya sang ibu pergi meninggalkan nya, dia besar tanpa kasih sayang seorang ibu.

Dari kecil dia hanya tinggal dalam rumah sederhana bersama ayah nya, sedangkan ayah nya hanya bekerja sebagai supir pribadi seseorang.

Hanya ayah nya yang dimilikinya.

Dipagi hari dia akan berjalan kaki ke sekolah bersama ayahnya, siang hari nya dia akan kembali pulang berjalan kaki sendirian.

Diam dirumah menunggu hingga malam ayahnya baru pulang bekerja, terkadang dia ter tidur sebelum ayah nya pulang.

Dia tak pernah merasakan seperti apa itu keluarga, semenjak ibu nya pergi pun ayah nya berubah menjadi lebih pendiam.

Belakangan diketahuinya ayah nya itu sebenarnya menyalahkan kehadiran nya juga, juga menyalahkan nya atas kepergian sang ibu.

Dia berbeda dari anak lain nya, dia cenderung pendiam, mungkin karena teman-teman disekolahnya pun mengucilkan nya.

Dia sering di ejek karena tak memiliki ibu, diejek karena lahir dari sebuah kesalahan, tak ada yang pernah mau berteman dengan nya.

Hanya melihat wajah nya saja terkadang orang-orang akan mulai berbisik menghina nya, dia sering terjatuh karena kaki nya sengaja di sandung oleh murid lain nya.

Yang terparah dia pernah dikurung dalam toilet oleh teman sekelas nya, "coba teriak! Panggil ibu mu! Minta tolong dia! Pasti gak akan datang!" Teriak mereka dari balik pintu itu.

Peristiwa itu cukup membekas bagi seorang anak perempuan kelas empat SD, bisa kalian tebak sendiri keadaan mental nya.

Teman-teman nya mengganggap Shasya gadis aneh, seperti itu lah masa SD nya dia lalui.

Terlebih lagi karena Shasya bisa melihat dunia lain, yang seharus tak bisa dilihat kebanyakan manusia lain nya.

Pihak sekolah? Mereka tak pernah menindak tegas murid yang merundung Shasya, lagipula siapa yang ingin repot-repot membela gadis miskin?

Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang