Vote!! Komen!!
Happy reading ♡!
Membuka pintu rumah nya, Azura masuk lalu menutup pintu itu perlahan.
Berjalan menuju tangga, namun langkah nya terhenti ketika melihat seseorang duduk di ruang tamu rumahnya.
Mengurungkan langkahnya, Azura mundur perlahan. Dia berencana keluar dari sana.
"sudah pulang rupanya.. kesini Azura" sial, wanita itu menyadari kedatangan Azura.
"pergi" Azura menatap tajam wanita itu.
"masih nyimpen barang gak berguna ini ternyata.." wanita itu memegang sebuah pigura putih, pigura itu berisikan foto seseorang yang paling Azura sayangi.
Tak ada yang boleh menyentuh pigura itu, Azura tak suka.
Berjalan mendekat, Azura mengambil paksa pigura itu. Mendekati meja lalu dengan cepat memasukkan pigura itu ke laci meja.
"tenang sayang.. simpen aja foto itu.. lagi pula orang di foto itu juga gak akan pernah kembali kan?" wanita itu tersenyum meremehkan Azura.
Azura menatap wanita itu dengan tatapan berapi-api, "jaga ucapan anda" gertak nya.
"tapi yang tante bilang juga bener kan?" wanita itu duduk, dia mengambil gelas kaca berisikan minuman berwarna merah.
"mau apa anda kesini? Tidak cukup, semua yang sudah saya berikan? kekuasaan, harta, bahkan rumah ayah, masih kurang?" Azura marah, dia membenci wanita dihadapannya ini.
"smart girl" wanita itu berdiri, berjalan mengelilingi Azura lalu dia berhenti tepat dibelakang Azura.
"apa lagi? Anak ini sudah tak punya apa-apa lagi untuk diberikan" nada bicara Azura terdengar menusuk.
"kau salah, anak manis" bisik nya di telinga Azura.
"tidak ingat kah kau, orang tua mu memiliki sebuah perusahaan?"
"aku menginginkan itu" ucap nya.
"ambil dan biarkan aku hidup tenang" tekan Azura.
"karena itulah aku menemui mu, lakukan satu hal mudah untuk ku" ucapnya sembari tersenyum.
Azura diam, dia mulai takut. Dia dapat melihat senyum mengerikan wanita itu dari cermin besar di hadapannya.
"lakukan ini dan kau akan bebas" ucapnya, lalu mengelus rambut Azura dengan tangan kiri nya.
"apa?" Azura mencoba menghindar dari sentuhan wanita itu.
"setujui perjodohan dengan anak teman ayah mu, hanya dengan itu perusahaan ayah mu bisa ku dapatkan"
Deg, Azura membeku.
Ini bukan jalan keluar yang tepat, Azura justru akan terjebak selamanya jika dia menerima hal gila ini.
"nggak akan" tolak Azura tegas.
"harus iya sayang.." wanita itu tersenyum sembari menggoyang-goyangkan gelas di tangan kanan nya, suara dentingan antara es batu dan gelas kaca itu terdengar jelas ditelinga Azura.
"nggak" Azura mengeleng-gelengkan kepala nya, dia sangat takut melihat wanita itu dari cermin di hadapan nya.
"jangan nakal sayang.. harus iya.." ucapnya mengancam Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]
Fanfic[ SUDAH TAMAT ] - kisah dimana masa lalu menjadi inti cerita nya - ; Special story from tiktok @haechaniee31 Buku Bagian Pertama. Buku bagian kedua: "Labyrinth || Lee Haechan". Tentang persaudaraan, cinta dan merelakan. "𝐇𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫! 𝐈𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐧...