6. Senja dan Kisah nya

6.5K 1.3K 251
                                    

Vote sama komen nya jangan lupaa!!

Happy reading ♡!

.

"nyatanya, kau pun ikut pergi meninggalkan ku sendirian, bahkan saat kisah ini belum menemui happy ending nya".

.

Sudah satu jam Cia dan Haidar berada di café ini, untuk belajar.

Namun setiap kali Haidar menjelaskan materi pelajaran nya, Cia tidak memperhatikan nya.

Cia lebih tertarik memandangi wajah Haidar, sambil menopang wajahnya di meja dengan tangan kanan nya.

"nah, kalo ngitung nya pake cara ini" ucap Haidar sembari meunjuk kertas yang penuh dengan coretan angka, "jadi lebih mudah ngerjain nya".

"oh.. gitu.." jawab Cia, lalu sedetik kemudian ikut menunjuk angka pada kertas itu, "jadi ini di kali dulu gitu?" tanya nya.

"di bagi Ciaa, bukan di kali" ucap Haidar, "lo gak merhatiin gue ngejelasin?" tanya nya.

"akunya merhatiin kok" ucap Cia sembari mengangguk-angguk kan kepala.

"jadi udah paham kan?" tanya Haidar.

Awalnya Cia mengangguk, namun dengan cepat berubah menjadi menggeleng.

"ngga ngerti.. hehe" ucap nya di iringi dengan senyum tak berdosa nya.

Menepuk jidat nya, Haidar tak habis pikir. Jadi dia dari tadi ngejelasin, gak ada yang di denger sama sekali? Buang-buang waktu doang.

"gini deh, lo kerjain tiga soal ini dirumah aja, udah sore soalnya kalo mau dilanjutin" jelas Haidar.

"ga papaa" sergah Cia, "aku disini sampe malem juga gak papaa" jelas nya mencoba meyakinkan Haidar.

"gak Ciaa, orang tua lo bakal khawatir kalo kayak gitu" Haidar sebenarnya bingung dengan gadis ini.

"mereka gak akan khawatirin aku" lirih nya, lalu menundukkan kepala nya.

Haidar langsung menyadari perubahan ekspresi wajah Cia jadi terlihat.. sedih.

Seperti sudah menjadi kebiasaan Cia, jika dia sedang bersedih maka dia akan selalu menundukkan kepala nya.

"hey.. kenapa?" tanya Haidar.

Mengangkat kepala nya lalu kembali menatap Haidar dengan senyum, "ah ngga, gak papa kok, aku cuma.. takut kalo ngerjain sendirian dirumah justru makin gak bisa.. gak ada yang bantuin soalnya" elak nya.

Haidar tau gadis ini berbohong, namun sudah lah dia tidak akan bertanya lebih jauh, bisa saja ini masalah privasi Cia.

"kalo lo gak bisa ngerjain nya, chat gue aja. Nanti gue bantu jelasin cara nyelesain soalnya" ucap Haidar.

"okeh.." ucap nya dengan nada yang terdengar sedih.

"lo pulang di jemput?" tanya Haidar.

"ngga"

"yaudah bareng gue aja, alamat lo?" tanya Haidar.

"anterin ke apart aja.. nanti aku tunjukin arah nya"

"ok" setelah selesai membereskan buku-buku pelajaran, mereka berjalan beriringan keluar dari café.

Berjalan mendekati motor Haidar, "kenapa gak kerumah aja?" tanya Haidar.

Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang