Vote dulu ayokk-!!
Happy reading ♡!
"gue benci senja"
"mau ku ajari cara mencintai senja sekali lagi?" tanya Haikal.
Sore itu.. tanpa Azura sadari senja benar-benar menunjukkan wujud nya yang lebih indah lagi.
Terpaku, saling tatap satu sama lain untuk beberapa detik.
"gak" ucap Azura lalu melepaskan rangkulan tangan Haikal dari pundak nya dan mulai berjalan meninggalkan Haikal.
Menunduk, menatap jalan yang diinjaknya. Haikal tampak diam.
"widih berasa puitis banget kali ye gue tadi" ucapnya sembari menggeleng-gelengkan kepala lalu berlari menyusul Azura.
Sedikit lagi Haikal bisa mensejajarkan langkah nya dengan Azura, namun Azura tiba-tiba menghentikan langkah nya.
Azura berbalik menatap Haikal, yang dibalas senyuman oleh Haikal.
"jalan dibelakang gue, jangan ganggu" ucapnya sembari menunjuk Haikal, lalu berbalik meneruskan jalan nya.
Raut wajah Haikal yang awalnya tersenyum sekarang berubah menjadi cemberut, mencebikkan bibir nya.
"baru kali ini ada cewek yang gak mempan ama ketampanan senyum gue" lirih nya lalu mulai berjalan mengikuti Azura, dari belakang.
Awal nya Haikal berjalan dengan tenang, namun perlahan tangan jahil nya mengambil beberapa bunga kecil yang ada di luar pagar rumah para tetangga nya, sembari terus berjalan mengikuti Azura.
Saat Azura hendak membuka pagar rumah nya, tiba-tiba Haikal menarik tangan Azura, meletakkan bunga-bunga kecil tadi ditelapak tangan Azura dengan senyum manis nya.
"ini?" tanya Azura dengan satu alisnya terangkat.
"ambil aja napa sih? Ribet amat" protes Haikal.
"gak, nih" ucapnya lalu balik meletakkan bunga-bunga itu ditangan Haikal.
"gue gak nerima sesuatu tanpa alasan yang jelas" sambungnya, lalu masuk kedalam rumah nya, meninggalkan Haikal sendirian di depan pagar rumah nya.
"sumpah ribet banget tuh orang satu" ucapnya, alih-alih berbalik masuk ke rumah nya, Haikal justru memilih bermain dengan kucing yang entah bagaimana bisa saat itu ada di dekat kakinya.
"yaudah lah ya cing.. nih buat lo aja bunga nya" ucapnya sembari mengelus-elus kepala kucing itu, lalu meletakkan bunga itu dibadan kucing itu.
Namun tak lama, Haikal seperti mendengar suara kaca yang pecah dari rumah Azura.
Awalnya Haikal hanya diam, namun tak lama ada suara teriakan terdengar, Haikal mulai khawatir, itu Azura kenapa?
"Raa.. Zuraa lo gak papa kan?" panggil nya dari luar rumah Azura.
Namun tak ada balasan dari Azura, akhirnya Haikal memberanikan diri masuk ke teras rumah Azura.
Saat Haikal hendak mengetuk pintu rumah itu, terdengar suara gelas kaca pecah lagi, seperti sengaja dilempar berbarengan dengan suara teriakan.
Haikal jadi semakin khawatir, terlebih lagi Azura tinggal sendirian dirumah ini.
"Ra! Zura, gue masuk ya!" saat Haikal mendorong pintu rumah Azura, secara bersamaan ada seorang wanita paruh baya yang juga menarik pintu itu dari dalam.
Wanita itu menubruk bahu Haikal dengan kilat amarah pada matanya, lalu pergi dari rumah itu. Entah dia siapa, Haikal tak tahu.
Melangkah masuk ke rumah itu, Haikal sedikit takut, aura rumah ini mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] - kisah dimana masa lalu menjadi inti cerita nya - ; Special story from tiktok @haechaniee31 Buku Bagian Pertama. Buku bagian kedua: "Labyrinth || Lee Haechan". Tentang persaudaraan, cinta dan merelakan. "𝐇𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫! 𝐈𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐧...