Vote nyaa ayangie!!!! Mana ni vote nya?
Happy reading ♡!
Duduk di dinding rooftop yang tinggi, sesekali mengayun-ayun kan kaki nya, dengan angin malam yang berhembus dia tampak meminum minuman kaleng di samping nya.
Haikal kembali lagi kesini, rooftop gedung tua waktu itu, namun kali ini dia kembali sendirian.
Menghela napas, Haikal mengayun-ayun kan kaki nya lagi, dia melihat kebawah, tak ada rasa takut akan ketinggian sama sekali, baginya ini justru cukup menenangkan.
Jika ada orang lain yang melihat Haikal duduk di dinding pembatas rooftop seperti ini, dia pasti akan mengira Haikal ingin bunuh diri.
Tapi biarkan saja Haikal tak perduli, toh dia juga kesini bukan untuk melakukan hal bodoh itu.
"kan gua bilang juga apa! Disini kan!" terdengar suara seseorang membuka pintu rooftop itu, tanpa menoleh pun Haikal sudah tau itu siapa.
"gua turun ya, bye!" suara satu orang lagi terdengar, membuat Haikal menoleh ke arah pintu.
"sini lah! Dar woii!!" Harzi menarik Haidar mendekat ke arah Haikal.
"lo berdua ngapain kesini?" tanya Haikal.
"LO YANG NGAPAIN KESINI?!!" teriak Haidar yang mendapat satu pukulan dikepalanya dari Harzi.
"berisik" ucap Harzi.
"lihatlah adik kurang ajar ini" ucap Haidar, namun Harzi tetap menggandeng Haidar mendekat ke arah Haikal.
"Kal, turun sini" panggil Harzi.
"lu aja yang kesini" Haikal menepuk tempat disebelahnya, menyuruh Harzi juga duduk di pinggir dinding rooftop itu.
"okeh" Harzi masih menggandeng Haidar.
"WOII!! WOII!! GILA LO YA!! ZII!! JANGAN ZII!!" Haidar mencoba melepaskan tanganya dari Harzi, namun Harzi terus menarik nya.
Ya, Haidar takut ketinggian.
"iya gua gila" Harzi menyuruh Haidar naik lalu duduk lebih dulu, sedangkan Haidar menutup matanya.
"buka mata, kalo lo duduk gak liat-liat lagi, bisa jatoh" peringat Haikal.
Reflek membuka mata nya, Haidar duduk diam menatap pemandangan dihadapan nya tanpa bergerak sedikitpun. Membuat Haikal dan Harzi di samping nya jadi bingung sendiri.
"nge bug?" tanya Haikal pada Harzi.
"entah, Dar!" Harzi ikut duduk, sembari memukul pelan bahu Haidar.
"diem, jangan dorong gua" ucap Haidar, dia sebisa mungkin duduk diam tanpa melihat ke arah bawah.
"siapa juga yang mau ngedorong" Haikal menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan perilaku kembaran nya ini.
Sekarang posisi nya Haikal duduk di sebelah kiri, Haidar di tengah, dan Harzi di sebelah kanan.
"ngapain kesini?" tanya Haikal lagi.
"gabut doang" balas Harzi.
"bunda? Sendiri?" tanya Haikal.
"bunda tadi kebetulan pergi ke rumah nenek" balas Harzi lagi.
"hm".
"lo kenapa tadi di sekolah? Lo sama Juna ada apa?" tanya Harzi lagi, kini ketiga nya melihat ke arah depan, angin malam hari ini juga semakin dingin.
"gue liat dia jalan sama Azura"
"terus? Cemburu? Langsung ngira selingkuh gitu?" terka Harzi.
"kalo bukan itu, apa lagi?" Haikal tertawa seakan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threegether H || Lee Haechan ✓ [end]
Fanfiction[ SUDAH TAMAT ] - kisah dimana masa lalu menjadi inti cerita nya - ; Special story from tiktok @haechaniee31 Buku Bagian Pertama. Buku bagian kedua: "Labyrinth || Lee Haechan". Tentang persaudaraan, cinta dan merelakan. "𝐇𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫! 𝐈𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐧...